Chapter 21 : Sadar

89 14 4
                                    

Author Pov

Sudah hampir 3 minggu kevin belum saja bangun dari komanya, hal ini membuat Retta menjadi seorang yang lebih pendiam,cenderung susah makan menyebabkan kondisinya mulai turun dan badannya yang semakin kurus, Retta begini karena ia terus mengkhawatirkan dan mencemaskan keadaan kevin yang tak kunjung sadar,

Ditambah dengan ocehan Lisa yang selalu membuat kupingnya panas,bagaimana tidak Lisa selalu rajin menjenguk kevin tiap detik, kayak berasa suaminya, Itulah yang ditakutkan oleh Retta jika suatu saat nanti kevin pergi meninggalkan demi Lisa, namun? Itu semua tidak mungkin

Jam 12.00 siang..
Terlihat seorang gadis cantik dengan rambut panjang yang lurus sedang berada di suatu ruangan di kamar rumah sakit yang menjaga seseorang yang sedang terbaring lemah di atas tempat tidur rumah sakit.
Ya, itu Retta dan kevin

Retta mulai menenggelamkan kepalanya pada kasur tersebut namun dengan posisi tangan kevin yang Retta genggam

"Capek tau nggk, aku akhir-akhir ini suka bicara sendiri, jaga kamu sendiri, Aku tuh ngomong berasa kayak ngomong sama tembok, kamu kapan sih bangunnya, kalau aku yang ada diposisi kamu aku bakal bangun, kan bosen kevin"

Retta terus berceloteh dengan semua hal yang membuatnya jengkel kepada kevin sekaligus rindu dengan seorang pria ini, Tiba-tiba saja terdengar suara dari atas kasur..

"Udah ngoceh ngoceh nggk jelas? Aku lagi sakit gini bukannya diurusin malah ngoceh nggk jelas"

Yaps suara dari kevin mampu mengejutkan Retta yang sedang menenggalamkan kepalanya pada kasur tersebut

"S-sejak kapan bangunnya?"Tanya Retta gugup

"Semalam"Ucap Kevin santai

"Oh.. Jadi sekarang kamu mau ngerjain aku ya? Sumpah nggk Lucu!"Ucap Retta sambil memukul badan kevin yang membuat kevin sedikit menjerit kesakitan

Ketika Retta sedang memukul mukul kevin tiba-tiba saja kevin langsung memeluknya dan membiarkan Retta dalam dekapannya

"Jangan cerewet,gini aja terus aku kangen kamu"Ucap Kevin lalu lebih menggenggam erat tubuh Retta

Retta merasa sangat malu, ini rumah sakit bukan rumah gimana kalau ada orang lain yang lihat kan malu.

"Maaf ganggu"Ucap salah seorang perawat rumah sakit yang hendak ingin keluar lagi yang melihat adegan aku bersama kevin berpelukan

"Eh eh sus, nggk apa-apa masuk aja"Ucap Retta lalu melepaskan pelukannya dari kevin, perawat itupun masuk kembali namun kelihatan sedikit gugup, maklum suster suster muda kayaknya

"Permisi pak, syukurlah jika bapak sudah sadar"ucap perawat itu

"Iya ada perlu apa ya? Mau daftar jadi pacar saya?"Tanya kevin yang berhasil membuat Retta menganga lebar dan tak menyangka, Retta dengan secepat kilat menyubit lengan Kevin

"Aww"Ucap Kevin kesakitan

"Maaf permisi saya akan memanggilkan dokter"Ucap Perawat itu lalu pergi, setelah kepergian perawat tersebut, Kevin mendapat tatapan maut oleh Retta

Yang benar saja, kevin yang pendiam bisa menjadi cowok yang seperti itu?!

"Cemburu ya?"Tanya Kevin menggoda

"Nggak!"Ucap Retta acuh

"Ah masa?"Ucap Kevin yang terlihat sangat mengejek

"Yaudah iya!"Jawab Retta ketus

"Ciee"Ucap kevin dengan wajah tanpa dosanya

"Bodoamat!"Ucap Retta yang ngambek karena ulah kevin kepadanya yang menurutnya tidak lucu

Married Without LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang