Chapter 18 : Rumah sakit

90 16 2
                                    

Retta Pov

Kini aku sudah berada di rumah sakit, namun dokter belum juga keluar untuk memberitahukan bagaimana kabar kevin, aku sangat cemas aku terus berdoa semoga kevin tidak apa-apa, waktu menunjukkan pukul 02.00 subuh, ketika aku sedang mondar mandir, dengan cepat aku mengingat sesuatu, ternyata aku lupa memberitahukan orang tua kita

Dengan cepat aku mengeluarkan iphonen ku, ku cari nama mama kevin dan menelponnya tak lama di angkat oleh seorang wanita paruh baya di ujung sana

"Halo tante"Ujarku namun masih dengan keadaan menangis

"Halo sayang, tumben nelpon tante malam-malam nak"Tanya mama kevin

"Tante hikss..hikss"Ujarku tak kuat menahan tangisku

"Retta kamu nggk apa-apa kan nak? Kevin mana?"Tanya tante yang sudah mulai khawatir

"Kevin dirumah sakit tante hiks..hikss"Ujar ku semakin deras air mataku

"Kevin kenapa sayang? Apa yang terjadi sama dia"Tanya tante

"Ceritanya panjang tante, tante cepetan ya kesini nanti aku ceritain disini, jangan lupa panggil mama ya"Ujar ku pada tante

"Iya sayang, kamu jaga diri ya disana, tante sama mama kamu akan segera menyusul" Ujar Tante dengan cemas bisa ku dengar suaranya yang sangat khawatir

"Iya tante hati-hati" Ujar ku sambil memutuskan telepon, aku duduk di depan pintu ICU, aku sangat khawatir aku takut terjadi sesuatu pada kevin, hari ini disaat aku seperti ini tak ada seorangpun yang menguatkan aku saat ini, aku sangat rapuh, siapa yang tidak khawatir jika orang yang disayanginya masuk rumah sakit karena dirinya,

Semua ini salahku jika aku tak menyuruhnya pulang, mungkin semua tidak akan pernah jadi seperti ini, istri macam apa aku ini, aku menangis sejadi-jadinya, Tiba-tiba mama papa sama tante dan om datang, Mama yang melihatku langsung memelukku seperti memberikan energi padaku

"Sayang kenapa bisa seperti ini"Tanya mama penasaran

"Iya Retta apa yang terjadi"Tanya tante yang tak kalah penasaran dan khawatir

Retta pun menceritakan semuanya pada mereka, dari awal sampai akhir hingga detail.

"Oh jadi seperti itu, kamu jangan nangis ya,ini semua bukan salah kamu kok nak, ini semua hanyalah sebuah kecelakaan"Ujar tante menguatkan

"Baju kamu seluruhnya berdarah, kamu ganti baju dulu ya nak"Ajak mama, namun aku tolak, aku tidak mau meninggalkan kevin aku harus tetap berada disini

Tiba-tiba saja dokter langsung keluar dengan wajahnya yang cukup cemas, karena dokter berada dalam ruang ICU sekitar 1 jam mungkin sedang melakukan operasi pencabutan peluru pada perut kevin

"Dok, gimana keadaan anak saya?"Tanya papa kevin

"Operasinya lancar, namun anak bapak mengalami kurang darah, karena terlalu lama di bawah ke rumah sakit mengakibatkan darahnya terbuang banyak, jadi kami memerlukan darah"Ujar dokter

"Apa golongan darahnya dok?"Tanya papa

"Golongan darahnya AB+ , kami memerlukannya cepat, agar pasien bisa lebih cepat pulih, saya permisinya dulu ya"Ujar dokter lalu pergi meninggalkan kami semua

"Tante aku aja, darah aku AB+"Uajrku semangat

"Apakah tidak akan menganggu kesehatanmu"Ujar mama khawatir

"Enggak kok ma"Ujarku mantap

"Makasih ya sayang, "Ucap tante lalu langsung memelukku erat

"Iya tante emang udah tugas aku sebagai istri untuk selalu ada untuk kevin"Ujarku

Lalu mereka semua menatapku dan tersenyum bangga

"Udah besar ya anak papa"Ujar papa lalu merangkulku

"Apasih papa"Ujarku malu dan mereka semua tertawa melihat tingkah ayah dan anak seperti ini

"Jadi kapan pengambilan darahnya?"Tanya papa

"Besok, soalnya kalau sekarang nggk mungkin, Retta butuh istirahat, Retta juga belum makan, kalau di ambil sekarang nggk baik untuk kesehatan Retta"Ujar Tante

"Yasudah, kamu pulang ganti baju dulu ya besok kamu kemari lagi,"Ujar mama

"Nggk mau, nanti yang jagain kevin siapa"Ujarku dengan wajah cemberut

"Kan ada tante sama om"sambung tante

"Nggk mau pokoknya"Ujarku tetap pada pendirianku

"Yasudah mama telepon bi inem ya suruh bawain baju buat kamu, nanti pak makmur yang antarin"Ujar papa dan di balas dengan anggukanku

Tiba-tiba seorang perawat keluar di balik ICU,

"Bapak ibu, sekarang boleh menjenguk pasien tapi satu persatu ya"Ucap perawat itu

"Iya sus, makasih"Ujar om sambil senyum menatap perawat itu, dan dibalas dengan cubitan maut tante

"Gatel ya sekarang"Ujar tante kesal

"Papa kan cuma senyumin saja salah ya? Mama nih cemburuan aja sama papa"Ujar om, dan kami semua pun tertawa melihat pasangan ini seperti anak muda saja

Yang pertama masuk duluan adalah om dan tante waktu durasi masuknya hanya diijinkan 30 menit saja, yang kedua mama sama papa, kini yang terakhir adalah aku, papa dan mama sudah izin pulang karena masih banyak pekerjaan yang harus mereka selesaikan namun om dan tante tetap berjaga malam ini disini, kevin belum bisa pindah ruangan karena kevin masih harus dirawat diruang ICU

Aku memasuki ruangan itu dengan pelan, aku sekarang memakai pakaian serba hijau dan juga masker, bisa ku lihat kevin di ujung sana sedang tidur:"), dengan langkah cepat aku menghampirinya dan berusaha bercurhat padanya walaupun dia nggk sadarkan diri

"Kevin, kamu tuh lucu de, kamu rela begini cuma demi lindungin aku, kenapa sih kamu nggk biarin aja aku yang kena tembak tadi"

"Aku nggk bisa liat kamu kayak gini, kamu janji ya pokoknya besok harus bangun, emangnya nggk capek ya tidur disini, mana gelap lagi aku tau kamu kan takut gelap kok mau sih tidur disini"

Aku terus mengoceh tidak jelas padanya, tiba-tiba satu bulir air mata jatuh dengan sendirinya, seakan-akan terlalu sakit menahan semua ini

"Kevin, aku sayang sama kamu pliss kamu jangan ninggalin aku, aku nggk mau kehilangan kamu, emang kamu nggk mau kita hidup bahagia punya rumah tangga yang indah punya anak, kamu maukan, makanya bangun dong"

Aku terus mengoceh aku tau ini gila, tapi tidak ada salahnya bukan siapa tau dia bangun

"Pokoknya aku nggk mau pulang aku mau jagain kamu, walaupun banyak darah di baju aku nggk apa-apa kok, tau nggk aku nggk mau pulang, aku mau nemenin kamu disini, kamu cepat sembuh ya, ingat ya kamu udah janji tadi kan besok kamu akan bangun"

"Aku keluar ya, soalnya waktu aku udah abis, jangan lupa mimpiin aku, I Love You"

Akupun mencium keningnya,dan keluar dari ruangan itu, berat sekali melihat kevin yang terbaring seperti itu, aku nggk kuat, pokoknya besok aku harus mempersiapkan diri buat ambil darah, supaya kevin cepat bangun dan pulih.











Jangan Lupa Vote And Comment!🎈

-feiby-

Married Without LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang