Chapter 11 : Kecewa

132 19 6
                                    

Jika pertemuan kita adalah sebuah kesalahan, maka aku berharap aku tidak akan melalukan kesalahan ini lagi.

Auhor Pov

Kini Retta sedang bersantai di ruang tamunya sambil menonton TV, ia masih memikirkan kejadian tadi di kantor kenapa Lisa menatapnya seperti itu, pikiran tentang kejadian tadi tak luput dari pikirannya, Retta memutuskan untuk menyelidiki tentang Lisa

Ketika Retta sedang sibuk berkutat dengan pikirannya tiba-tiba saja Handphone nya bergetar bisa di tebak ada seseorang yang tengah menelponnya, Retta melihat layar di handphonennya terpampang nama sahabatnya yaitu Karin dengan mata yang berbinar binar dengan cepat Retta segera mengangkat teleponnya

"Halo karin, astaga aku kangen banget"ucap Retta bersemangat

"Iya sama, jalan yuk" Ajak karin

"Emangnya kamu udah balik ya?"Tanya Retta, jadi aku ceritain dikit ya tentang Karin jadi setelah mereka lulus Karin langsung memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Amerika sekaligus mengikuti orang tuanya yang tinggal disana karena pekerjaan, ketika Retta melaksanakan pernikahannya bersama kevin, karin tidak hadir.

"Udah kemarin, kita jalan ya jam 4 di tempat biasa, nanti aku jemput"Ucap Karin dan sambungan pun terputus, Dulu karin dan retta sering bertemu di sebuah restoraunt jadi jika mereka ingin bertemu mereka bertemu di restoraunt tersebut

Retta bergegas untuk bersiap-siap pergi bersama karin, sekitar 35 menit Retta selesai bersiap-siap, butuh waktu yang lama buat Retta berdandan karena biasalah perempuan identik dengan dandan nya yang lama, kini semua sudah siap tiba-tiba saja

Titt..tittt
Suara klakson mobil berbunyi dan yang tak lain dan tak bukan itu adalah karin, karin selalu tepat waktu jika ingin menjemput Retta, mendengar suara klakson mobil dari luar dengan cepat Retta turun, tak lupa Retta berpamitan pada bi inem karena dari semua pembantu yang ada di rumah Retta, hanya bi inem yang paling dekat dengan Retta

"Bi, Retta pergi dulu ya"Ucap Retta pada bi inem

"Kemana nyonya?"tanya bi inem

"Mau jalan sama karin"ucap Retta lalu pergi meninggalkan bi inem dan langsung masuk ke dalam mobil Karin

"Hay Karin"Ucap Retta sambil memeluk Karin dan karin pun membalas pelukan Retta

"Kangen"Ucap karin dengan mukanya manyun

"Sama"Ucap Retta tak kalah manyun

Lalu karin segera melaju dengan kecepatan yang normal menuju ke Restoraunt, di perjalanan mereka mengobrol-ngobrol dengan santai

"Kok kamu cepet amat pulang ke indo?"Tanya Retta

"Nggk aku ambil cuti pulang ke indo,kan besok ulang tahun mama, kamu datang ya ajak kevin"Ucap Karin

"Siap"Ucap Retta

"Kamu gimana sama kevin?"Tanya Karin

"Biasa biasa aja, nggk ada yang luar biasa dan sesuatu yang wow"Ucap Retta acuh

"Kalian sering bertengkar?"Tanya Karin penasaran

"Nggk sih, kamu ingat Revan?"Tanya Retta

"Ingat, mantan kamu kan?"Ucap Karin

"Iya ternyata Revan sama kevin satu kantor, terus aku ketemu mulu sama dia"Ucap Retta

"Serius? Astaga jika aku ingat-ingat kejadian kalian dulu yang pernah kamu ceritain rasanya pengen nangis"Ucap Karin

"Apasih rin, lebay"Ucap Retta dan dibalas dengan cengiran karin, tak terasa mereka berbincang-bincang cukup lama, sampailah mereka di sebuah restoraunt yang bisa di bilang berbintang lima, hanya minuman saja sangat mahal

Karin memakirkan mobilnya dan mereka pun turun, suasana restoraunt pun cukup ramai, jelas karena ini adalah jam makan siang kamipun dengan santai masuk ke dalam restoraunt tersebut lalu memesan makanan

"Mba.."panggil karin

"Iya?"Ucap mba itu sambil menghapiri karin

"Mba, saya pesan punchake sama Moccalate ya, kalo kamu ta?"tawar karin

"Samain aja"Ucap Retta

"Oke mba itu ya"ucap karin

"Iya, sebentar ya"ucap mba itu lalu pergi

Sekitar 12 menit, makanan yang mereka pesan datang mereka berdua langsung memakan makanan tersebut sambil berbincang-bincang namun disela-sela mereka berbincang-bincabg Retta melihat seseorang yang masuk ke dalam restoraunt mukanya terlihat sangat familyar

Ternyata itu adalah Kevin,tunggu-tunggu kevin masuk tidak sendiri, namun bersama seorang wanita, Retta yang melihat itu hanyalah diam memperhatikan tiap gerak gerik kevin, setelah Retta melihat lebih teliti ternyata itu adalah Lisa

Apa? Mereka jalan berdua? Bukan lebih tepat lagi makan bersama? Lalu bagaimana dengan makanan yang Retta bawa tadi ke kantor kevin apakah dia membuangnya? Di kasih ke karyawan atau OB? Astaga semua pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar putar di otak Retta, Retta terus memperhatikan gerak gerik kevin tanpa berniat menghampirinya, retta ingin melihat mereka berdua sedang apa

Kevin dan Lisa terlihat memesan sebuah makanan, sambil menunggu makanan mereka saling mengobrol santai satu sama lain terlihat akrab sekali namun yang terlihat paling banyak mengambil perhatian adalah Lisa terlihat centil kepada kevin, Retta yang melihat nya merasa jenuh,

Akhirnya makanan Kevin dan Lisa datang mereka berdua menikmati makanan itu sampai ada satu adegan yang membuat dada Retta sedikit sakit melihatnya, Terlihat jelas Lisa sedang menyeka ujung bibir kevin yang terlihat sangat mesra sekali, Seketika saja ingin rasanya Retta menangis namun tetap ia tahan,

Karin yang menyadari Retta yang berubah dari periang menjadi pendiam begini, lalu karin melihat arah yang Retta lihat ternyata Pemandangan yang sangat tidak enak,
"Kasihan Retta baru saja menikah kelakukan Kevin sudah begini, Dasar cowok playboy semua cowok memang sama saja, nggk pernah serius sama satu wanita aku benci pria seperti itu apalagi melihat Kevin bersama wanita itu bermesra-mesraan bisa aku lihat wanita itu sangat genit" Itulah kata-kata dalam batin Karin yang merasa jengkel dengan kevin

Karin hanya bisa memeluk Retta yang berlinang air mata bagaimana tidak, Jelas jelas suami sah nya bermesra mesraan bersama gadis lain, walaupun Retta tidak mencintai kevin namun ada rasa sesak dalam dadanya bagaimana pun kevin tetaplah suaminya, dia benci situasi seperti ini

Karena sudah tidak kuat akhirnya Retta bergegas keluar dengan kekecewaannya, Karin pun menyusul Retta dan tak lupa membayar makanan terlebih dahulu.

Retta Pov

Sudah terlalu sakit aku melihat ini akhirnya aku pun segera beranjak pergi dari tempat itu, aku segera pergi ke mobil Karin, begitu juga karin yang sempat menyusulku, dimobil aku menangis sejadi jadinya di pelukan karin mungkin aku lebay namun itu yang aku rasakan rasa sakit kecewa semua tercampur aduk

"Aku benci semua ini aku benci menikah dengannya, aku benci orang tua aku dan kevin saling mengenal, aku benci Semua pertemuan dengan lelaki itu, Aku sakit rin" aku menangis di pelukan karin

"Udah ya, kamu sabar aku tau kamu sakit hati dengan kevin tapi kamu tetap harus kuat ya jangan lemah dong, mana Retta yang aku kenal yang nggk pernah nangis cuma soal beginian, ayo dong senyum"Ucapan Karin berhasil membuat hatiku tenang setidaknya aku masih bisa mempunyai sahabat yang selalu memberikan penguatan.

"Rin, anterin aku pulang ya"Ucapku dengan senyum yang dipaksakan.











Hay guys:-), seneng deh bisa rajin update:"), jangan Lupa VOTE AND COMMENT!

Notice kalian itu sangat berharga buat aku, kayak di notice jungkook bts:'> *apasih lebay

-feiby-

Married Without LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang