Chapter 20 : Balikan?

99 13 5
                                    

"Aku sayang kamu"
-Revan-

Retta Pov

Kini kevin telah pindah ruangan, tapi tetap aja dia belum bangun, kenapa sih? Aku kangen banget sama canda tawanya dia, kata-kata gombalnya buat aku yang selalu bikin pipi aku merah, aku pun memegang tangannya seperti memberikan kekuatan, sudah 3 hari kevin tidur alias koma

"Vin, kapan sih betah banget tinggal disini, katanya nggk pernah mau tinggal dirumah sakit, ayo bangun supaya kamu cepat pulang"

"Eh vin, tau nggk aku tuh sayang sama kamu sejak dulu, sejak pertama aku nabrak kamu, kamu pasti enggak kan? Aku nggk nyangka perjodohan itu dan nggk nyangka bisa dapetin kamu, eh sejak kapan ya aku gombal ke kamu ih"

Aku terus berbicara dengannya namun dia tak kunjung bangun, aku kangen banget sumpah!

sementara aku berbicara dengan kevin lebih tepatnya berbicara sendiri:"), Tiba-tiba saja sosok 3 mahkluk yang sangat aku kenal, yaps itu Lisa, William, bersama Revan sudah ku duga pasti mereka akan menjenguk kevin

Lisa? Cewek yang menatapku cuek dengan senyum liciknya, Datang menjenguk kevin? Okey anggap biasa saja, mereka bertiga pun masuk,

"Ta, kamu nggk apa-apa kan? Udah makan belum?"Ucap William

"Aku beliin makanan ya"Ucap Revan

Sekarang ini aku merasa bingung mereka berdua datang-datang seperti orang yang sangat khawatir jelas jelas aku kan baik-baik saja, ada-ada saja

"Kenapa sih? Aku nggk apa-apa"Balasku

Tatapanku kini beralih pada seorang cewek berambut pirang dengan postur tubuh yang tunggu dihiasi baju putih dan rok yang super ketat sehingga memperlihatkan lekuk tubuhnya, terlihat mereka baru saja habis dari kantor

Dia terlihat menatapku balik dengan wajah super cueknya, apa yang salah denganku? Ia menatapku dari ujung kaki sampai ujung rambut seketika saja...

"Kevin, kamu kok bisa kayak gini aku tahu pasti cewek ini kan yang bikin kamu begini"ucap Lisa sambil memegang tangan kevin erat dengan suara khas manjanya membuatku jijik kenapa sih genit banget

"Kalau ngomong tuh dijaga, kamu aja nggk tau apa-apa masa langsung nuduh retta yang nggk-nggk"Ucap Revan, sip penyelamat dan pembela walaupun mantan, aku kira revan akan dendam kepadakku namun sebaliknya dia malah baik dariku, kuharap itu sebuah kebaikan seorang teman bukan seorang harapan untuk balikan.

"Emang bener kok"Ucap Lisa dengan nada tingginya apasih ini cewek nggk tau apa-apa langsung menuduhku yang tidak tidak dasar cewek aneh, aku yang menerima cibiran-cibiran cewek ini hanya bungkam, aku tidak ingin mencari masalah dengannya

Lalu ia memegang tangan kevin dan duduk disamping tempat tidur kevin, apa maksudnya?

Revan dari tadi menatapku, tatapan yang tidak bisa diartikan tiba-tiba saja dia langsung menarikku, dan membawa ku keluar aku bingung dengan sikapnya, apakah dia menarikku dari kamar inap itu supaya dengan leluasa lisa berdekat-dekat dengan kevin? Huft..

Sesampainya diluar, ia membawaku ke sebuah taman rumah sakit, lalu kami berdua duduk bersamaan ia menatapku dengan dalam

"Kenapa?"Tanyaku yang bingung

"Aku tau kamu pasti benci kan sama lisa?"Tanya Revan

"Hah?"Ucapku bingung

"Aku udah tau semuanya ternyata setelah aku pergi dan kembali, aku baru mengetahuinya kemarin kamu ternyata udah menikah dengan bosku, dan membangun rumah tangga bersamanya"Ucapnya sambil berbicara menatap ke arah langit-langit dengan senyum yang bisa dibilang dipaksakan

"Terus?"Tanyaku

"Maaf aku kembali dengan perasaan yang sama, masih sayang dan cinta sama kamu, maaf aku waktu itu belum bisa jadi yang terbaik buat kamu" Ucap Revan

"Nggk apa-apa, waktu itu aku yang ambil keputusan jadi kamu nggk perlu menyesali semuanya"Ucap Ku dengan senyum sambil menenangkannya

"Semoga kamu bahagia ya sama pak kevin"Ucapnya dengan senyum

"Iya makasih"Balasku

"Claretta calista?"Panggilnya dengan nama lengkap?

"I-iya"Balasku

"Aku boleh nggk meluk kamu. Kali ini aja, aku mohon"Ucapnya dan tentu saja aku tak menyetujui akan hal itu, Namun ku lihat ia memasang muka belas kasihannya aku pun tidak tega

"I-iya b-boleh"Ucapku gugup dengan cepat ia langsung memelukku

"Kalau ada kesempatan. Aku pengen tanya"Ucap Revan

"Apa?"Tanyaku

"Aku mau kita balikan"Ucap Revan aku yang mendengarnya otomatis kaget apa maksudnya? Menanyakan hal yang seharusnya tidak ditanyakan oleh orang yang sudah berkeluarga

"Aku tau ini gila, tapi aku nggk mau bohongin perasaan aku, aku sayang banget sama kamu ta"Ucapnya sambil menggenggam tanganku

"Van dengerin aku, sadar apa yang kamu katakan aku sudah bersama Kevin aku sudah sah menjadi istri orang lain, diluar sana masih banyak yang lebih cantik dan mencintai kamh tulus, jangan sia-siain waktu berharga kamu cuma buat nungguin aku yang sama sekai nggk bisa balas perasaan kamu, buka mata dan hati kamu van" ucapku menasehatinya

"Ta, ini yang buat aku nyaman dan sayang sama kamu, kamu cewek tangguh yang pernah aku kenal, makasih ya ta kita tetap sahabat ya"Ucap Revan sambil mengangkat jari kelingkingnya

"Janji!"Akupu membalas sambil melingkar jariku di jari kelingkingnya

Tiba-tiba saja...

"Oh jadi disini, istri apaan nih suaminya lagi sakit terus malah enak-enakan selingkuh disini"Ucap Lisa dengan nada tingkat songongnya yang membuatku jengkel dengan wanita satu ini

"Jaga mulut kamu ya! Jangan coba-coba nyebarin berita hoax, Dasar wanita aneh selalu cari masalah"Ucao Revan dengan nada tingginya

"Ututu, Selingkuhan nya belain, haha cocok perebut sama perebut jadian"Ucap Lisa astaga aku sudah sangat geram dengan wanita ini, selalu saja membuat masalah, aku hanya diam sambil menatapnya marah

"Apa Retta? Mau marah mau jambak aku? Silahkan nih buat kamu" Ucap nya sambil mengibaskan rambutnya pada wajahku, ingin rasanya ku menjambak rambutnya dan melemparkannya di sungai yang deras

"Lis, kamu kok keterlaluan banget sih?! Jadi ini sifat asli kamu, bakal aku aduin sama pak kevin kelakuan kamu semuanya"Ucap Revan sambil menunjuk muka Lisa

"Jadi kamu ngancem aku? Silahkan aduin aku nggk takut sama sekali, karena kevin sayang sama aku di banding kamu Retta wanita perebut"Ucap Lisa sambil menunjuk kemukaku dengan muka smirknya

"Stop! Aku pergi dulu"Ucapku lalu pergi meninggalkan mereka, dengan sebutir air mata jatuh kepipiku.

Author Pov

Perkelahian adu mulut masih saja berlangsung antara Revan dan Lisa

"Kejar dong, masa pacarnya pergi nggk di susul ups"Ucap Lisa dengan pandangan remehnya

"Tenang aja, semua rahasia kamu ada sama aku, sampe aja kamu lakuin yang nggk-nggk sama Retta, semua rahasia kamu bakal aku bocorin"Ucap Revan dengan smirk menantangnya

"Aku nggk punya rahasia apapun dan aku nggk pernah takut dengan semua ancamanmu boy!" Ucap Lisa

"Lihat saja nanti"Ucap Revan lalu pergi meninggalkan Lisa dan pergi menyusul Retta

"Misiku berhasil, tinggal singkirin Retta setelah kevin sembuh bisa ku alihkan pembicaraan tentang Retta yang tidak-tidak"Gumam Lisa dan pergi dari taman itu.








Yess, Update lagi(。’▽’。)
Maaf Telat, soalnya ada sesuatu dan lain hal.
Jangan Lupa Vote and Comment♥!

-feiby-

Married Without LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang