OUR EIGHTEEN : 06

3.7K 476 32
                                    

Our Eighteen
.
.
.
Millenium Sq

"Galau lagi?"

Suara Eunbin dari arah pintu membuyarkan lamunan dua orang gadis yang berada di dalam kamar, membuat kedua gadis itu sontak berbalik.

Eunbin menggelengkan kepalanya tidak percaya. Kedua tangannya perlahan ia kaitkan di depan dadanya.

"Yeon, lo minta kita nginap di rumah lo bukan cuma buat nemenin lo galau-galauan, kan?" Tanya Eunbin yang memilih menyenderkan badannya di pintu masuk kamar Seoyeon daripada melangkah masuk.

"Lo tuh Bin, kaya gak pernah galau aja. Bukannya di semangatin, malah digituin." ujar Shuhua yang bersama Seoyeon di atas ranjang milik Seoyeon itu.

Eunbin memutar bola matanya malas, lalu menghela napasnya gusar. Ia perlahan melangkahkan kakinya, memasuki kamar bernuansa panda itu.

Setelah meletakkan barang bawaannya yang sudah pasti berisi pakaian sekolahnya untuk besok, ia kemudian melangkah ke arah ranjang, dimana kedua sahabatnya itu berada.

"Jadi, lo galau kenapa lagi? Karena Raesung lagi, hm?" Tanya Eunbin sembari meraih sebuah snack dari tangan Shuhua.

"Ya iyalah. Siapa lagi emang kalo bukan si biang kerok Raesung." Timpal Shuhua dengan mulut yang masih penuh dengan keripik.

Sedangkan Seoyeon, yang dihadiahi pertanyaan seperti itu hanya bisa menghela napasnya panjang. Ia perlahan menurunkan volume lagu yang sedari tadi ia putar dengan volume tinggi.

"Gimana gak galau coba, lo pada gak inget tadi? Gue kontak mata ama Raesung pas di parkiran. Mana lama banget lagi. Ibaratnya nih ya, gue udah moveon sembilan puluh delapan persen, trus balik jadi jadi dua puluh persen. Dan hanya karena itu." Ucap Seoyeon dengan gaya mendramatisir ala dirinya.

Shuhua menggelengkan kepalanya, "ckckck, jadi hanya karna itu? Astaga gue kira karna apaan. Lo sadgirl banget ya, cuma gitu aja tapi langsung bikin batal move on."

"Karna itu doang? Itu mah udah konsekuensi lo. Siapa suruh lo ikutan pindah juga? Udah tau bakal satu sekolah ama Raesung, peluang ketemunya tiap hari sekolah, eh malah tetap mau ikut. Akhirnya jadi gini kan." ujar Eunbin.

"Yee, kalo gue ga ikutan pindah gue ga bakal sering bareng lo pada. Malas banget gue di sekolah lama." Bela Seoyeon.

Shuhua menggelengkan kepalanya, "Ckck, lo emang beda, Yeon" ujarnya.

"Udah, jangan di alihin dulu. Back to the topic, gini Yeon, ini tuh lo nya aja yang baperan. Dia aja keliatan biasa aja. Udah move on gitu. Yeon, ingat ya, banyak yang mau ama lo, jadi lo gak perlu repot-repot buat stuck di dia mulu" Sambung Eunbin dengan nada sedikit frustasi.

Hubungan Seoyeon dan Raesung memang benar-benar rumit. Bahkan ikut membuat seorang Eunbin yang notabanenya adalah seorang gadis yang cuek, ikut pusing juga jika memikirkannya. Tanpa alasan yang jelas, Raesung memutuskan hubungannya dengan Seoyeon secara sepihak, bahkan lelaki itu langsung saja menghilang dari kehidupan Seoyeon. Aneh memang, tapi begitulah kenyataannya.

Seoyeon hanya bisa menghela napasnya. Ia sudah berusaha mengalihkan arah pembicaraan tadi, tapi Eunbin tidak semudah itu. Kalau kata anak geol jaman sekarang, "tidak semudah itu Ferguso"

"Hm"
Hanya gumaman kecil yang menjadi jawaban dari Seoyeon atas saran dari Eunbin yang sudah ia dengar beratus kali itu.

"Jangan hm doang, usaha nyata yang dibutuhin." Potong Shuhua.

"lo gak tau seberapa kerasnya gue udah usaha buat lupain dia, Shuhua. Tapi tetep aja gak bisa." ucap Seoyeon.

Our Eighteen

OUR EIGHTEEN | Millenium SQTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang