OUR EIGHTEEN : 07

3.2K 466 35
                                    

▪Our Eighteen▪
.
.
.
Ft. Millennium Sq.

"HEY HEY HEY"

"HEY TAYO..HEY TAYOO..."

"EH EH EH"

"EH KOK BALIK? NAMA LO EH YA?"

"HAHAHAHAHHAAHHA"

Beberapa lelaki tertawa puas saat rencana mereka berhasil. Apa lagi kalau bukan ngeprank orang dengan prank zaman now, prank hey tayo dan sejenisnya.

Mereka tertawa dengan keras, tidak peduli dengan lirikan orang-orang yang melewati tangga gedung A. Ya, mereka sekarang tengah duduk ditangga gedung, tempat tongkrongan baru mereka.

Masih ada tawa-tawa yang tersisa hingga seseorang datang dengan setengah berlari ke arah mereka. Renjun, seseorang itu, menetralkan napasnya yang tidak karuan sebelum mulutnya mengatakan sesuatu.

"BOKAPNYA JISUNG ADA DI RUANG KEPSEK!"

Guanlin, Jeno, Jaemin, Haechan, Felix, Jinyoung, Noa, Raesung dan Hyunjin sontak membulatkan matanya. Pantas saja sebelum jam istirahat dimulai, Jisung segera keluar kelas, dan saat ditanya ia tak menjawab.

Jeno langsung saja berdiri dari tempatnya, lalu berlari duluan menuju ruangan kepala sekolah, entah apa penyebabnya. Yang jelas, raut wajahnya terlihat khawatir.

Sembilan orang lelaki yang melihat Jeno, sontak ikut berdiri dan langsung berlari menyusul Jeno.

▪Our Eighteen▪

Seorang lelaki paruh baya tengah menampar seorang lelaki yang lebih muda darinya di Parkiran sekolah yang cukup sepi.

Dari kejauhan, beberapa orang sedang menonton adegan yang tak enak dipadang mata itu. Mereka adalah Jeno, Jaemin, Hyunjin, Raesung, Renjun, Haechan, Guanlin, Jinyoung, Noa, dan Felix.

Dua kali.

Lelaki paruh baya itu, telah menampar seorang lelaki berseragam sekolah sebanyak dua kali.

"Astaga, Jisung." ujar Hyunjin lalu berniat berlari ke arah parkiran, tempat Jisung berada, namun badannya dengan cepat ditahan oleh Jeno.

"Lo, jangan gila, Jin. Ini masalah Jisung ama bokapnya, kita ga bisa buat ikut campur." ucap Jeno berusaha menahan Hyunjin.

Hyunjin mengangkat satu alisnya, "Bahkan biar dia dibunuh ama bokapnya di parkiran kayak gini? Ngaco lo" tanyanya sarkas.

Jeno terdiam. Tak bisa berkata apa-apa.

"Lepasin gue, Jen, gue ga bisa ngelihat sahabat gue digituin. Sekalipun ama bokapnya." Ujar Hyujin dengan badannya yang berusaha melepas diri dari Jeno, namun nihil. Jeno dengan sekuat tenaga dibantu oleh Guanlin dan yang lainnya menahan Hyunjin untuk mendekat ke arah Jisung dan ayahnya.

"Lepasin gue, anjing!" Teriak Hyunjin, namun tak ada respon dari teman-temannya. Hyunjin terus-terusan meronta, meminta dilepaskan namun tetap, teman-temannya tak mau melepasnya.

Hyunjin yang mulai lelah, terpaksa pasrah. Namun saat matanya menangkap Jisung yang lagi-lagi ditampar untuk keberapa kalinya, badannya tak bisa lagi diam. Ia kembali meronta.

"Gue mohon, lepasin gue. Jisung udah ditampar beberapa kali, dan lo pada masih liatin doang? Gini yang lo pada sebut sahabat?" ucap Hyunjin lagi. Kali ini suaranya terdengar lebih pelan dari biasanya.

Felix meremas rambutnya frustasi, "Jin, lo taukan kalo kita kesana, kita hanya nambah masalah buat Jisung. Lo tau kan? Gue juga pengen bantu dia, tapi bukan dengan nambah masalah baru buat dia."

OUR EIGHTEEN | Millenium SQTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang