▪Our Eighteen▪
.
.
.
Ft. Millennium Sq"Hah? Boong kan lo? Masa iya dia ga ada nomor Whatsapp?"
Pertanyaan itu lolos dari bibir si playboy kelas kakap, Jaemin Bagasditya. Saat ini ia tengah berusaha untuk mendapat nomor Whatsapp Heejin, si penyiar radio sekolah yang menarik perhatiannya karena suaranya yang begitu istimewa. Dan tentu, ditambah wajahnya yang telah Jaemin ketahui semakin menarik perhatian lelaki playboy itu.
Perempuan berwajah cantik di hadapannya hanya menatapnya datar. Terlalu malas menanggapi lelaki tampan di hadapannya.
"Yeon, gue serius ilah. Masa iya Heejin ga punya?" ucap Jaemin lagi dengan wajah memelasnya.
Siyeon Akilla Wahab. Gadis berwajah cantik itu lagi-lagi hanya menatapnya malas. Bakso yang menjadi santapan di hadapannya kini ia anggurkan.
"Aduh, lo nyusahin amat sih. Gue lagi makan nih." ujar Siyeon lagi.
"Lo mah jahat, Yeon." ucap Jaemin memelas.
"Eh, lo, minta nomor WA Heejin dong. Dia pasti punya 'kan?" Tanya Jaemin lagi pada gadis yang tengah duduk di samping Siyeon.
Gadis berambut hitam pekat itu menatapnya datar sekilas, lalu kembali fokus pada siomay di hadapannya.
Jaemin mengacak rambutnya kasar. "Lo pada gak ngebantu masa. Yeon, ayo dong, bantu gue." ucapnya lagi memohon pada Siyeon.
Siyeon menutup matanya karena setengah kesal. Beberapa detik kemudian, ia tersenyum paksa, "Jaemin Bagasditya, lo udah spam line gue semalem, dan gue udah bilang gak. Apasih," desis Siyeon.
"Yeon, lo kok galak gini sih. Masa iya anak jaman sekarang jaga pake Whatsapp? Emak-emak penjual gorengan aja pake, ilah. Bagi dong, Yeon." pinta Jaemin sekali lagi.
Siyeon menghembuskan napasnya kesal. "Gini ya Jae, iya si Heejin punya nomor Whatsapp. Dan kalo lo mau, minta sendiri aja. Gue gamau berurusan karna udah ngasih nomor dia sembarangan. Lagian mau lo apain sih nomornya dia?"
"Lo kayak baru puber aja, Yeon. Gak usah pura-pura bego dong." balas Jaemin.
"Ah, mau dekatin? Kalo gitu, lo laki 'kan? Ya usaha dong. Minta sendiri sono, kalo bakal di kasih." ujarnya sedikit tajam.
Jaemin berdiri dari tempatnya. "Wah, lo nantangin gue nih? Oke, kalo gitu gue bakal minta sendiri. Bentar gue ke kelas lo pada. XII IPA 2 'kan?" tanyanya memastikan.
"Hm. Udah lo pergi hus hus! Gue mau makan nih, keburu dingin nih bakso." usir Siyeon seraya mengangkat tangannya.
▪Our Eighteen▪
Bunyi notifikasi chat yang masuk dari ponsel seorang lelaki langsung terdengar di tengah keheningan perpustakaan, tepat saat Wi-fi perpustakaan tersambung di ponselnya.
Lelaki itu, Taufik Felix Akbar, tersenyum menang. Untung saja password Wi-fi perpustakaan ayokeperpus yang ia tahu sejak tiga minggu yang lalu, belum diganti.
Lelaki berdarah Aceh itu menyunggingkan senyumnya lagi, saat dirinya mendapati sebuah pesan dari sahabatnya.
Jubaedah : upik
Jubaedah : si ganteng sepupunya babang jefri nichol
Jubaedah : pulang sekolah lo ga ada eskul kan?Felix bisa melihat jika pesan itu adalah pesan modus dari sahabatnya. Yang ujung-ujungnya pasti meminta nebeng saat pulang sekolah. Terlebih saat sahabatnya itu memanggilnya dengan panggilan khasnya. Upik.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR EIGHTEEN | Millenium SQ
FanfictionHow ur eighteen, dude? Emm.... ▪Our Eighteen▪ Ft. Millenium Sq Mau tau gimana manis, pahit, asamnya umur 18? Bagaimana rumitnya sekolah, rumitnya persahabatan, hingga rumitnya kisah percintaan yang mengalahkan rumitnya rumus matematika? Ada disini...