18. ANGEL (2)

5.6K 520 46
                                    


Udah empat hari gak update, baru sebentar ya hehe. kangen aku?

Happy reading, sorry akan typo yang tak bisa dikondisikan.

***

Satu-persatu mereka saling memandang, masih dalam ruang yang sama dengan bangsal yang diisi oleh adik mereka. Di sana, sesuatu pemandangan yang membuat mereka miris terlihat.

"Apa kita tersingkir?" bisik Baekhyun yang entah bertanya pada siapa.

"Mungkin..." Pelan, Lay menjawab.

"Ternyata tersingkir itu benar-benar menyedihkan ya." Kembali, Baekhyun berucap.

"Ya... Sakit hati gue." Kini Kai yang menjawab.

Sehun menepuk bahu Kai. "Bayangin lo jadi dia! Kita baru segini udah sakit, gimana dia?"

Hening.

Semuanya kembali pada bayangan kelam yang terputar-putar tanpa bisa mereka cegah.

***

B

erjalan dengan riang adalah sesuatu yang sering Yuri lakukan untuk menghilangkan sepi dan mengobati diri sendiri dari kejamnya dunia.

Dua tiga hari ini, Yuri merasa terlalu lelah. Lelah dengan hidupnya. Dan terkadang, keinginan untuk tiada terlintas dalam otaknya.

"Hai Yuri." Seseorang menyapanya dari jauh yang membuat Yuri menoleh. Di sana, di lapangan basket terbuka, sekelompok pria remaja melakukan pertandingan.

"Hai, Kak." Yuri balik menyapa dengan riang. Apalagi di sana ada beberapa Kakaknya yang juga sedang ikut bermain.

"Sini, Yuri! Mau ikut main gak?"

Yuri baru akan menyahut dengan semangat, tapi pandangannya menatap ketidak sukaan dari Kakaknya yang membuat ia bungkam. "Emmm, lain kali aja Kak June. Yuri masih ada perlu."

"Yahhhhhh." sorakan kekecewaan dari beberapa orang terdengar.

"Ayolah, gue bosen nih liat cowok mulu di sini."

Yuri diam, matanya menatap segan pada Kai yang sedang mendriblle bola dengan matanya yang sesekali menatap Yuri tajam seakan memberi peringatan.

"Maaf, Kak. Yuri gak bisa. Yuri pamit semua, dahhhh." Segera, tungkainya yang kurus beranjak pergi. Yuri berjalan sambil menunduk hingga di persimpangan ia tak melihat motor yang sedang berbelok ke arahnya

"AAAAA..." Yuri menutup matanya dengan tangan yang mengepal erat di depan wajahnya.

"Heh, lo kalo jalan liat-liat dong. Itu mata lo dipake, jangan pake pajangan doang!" Yuri masih diam dalam keterkejutan.

Keributan itu memmbuat perhatian dari arah lapangan teralihkan. Berbondong-bondong, mereka berlarian ke arah Yuri.

"Hei, lo gak papa?" June bertanya pada Yuri yang hanya dibalas dengan gelengan

"Gak, Yuri gak papa Kak. M-maaf Mas, saya bener-bener minta maaf."

Keadaan berubah setelah yang membawa motor itu pergi dilanjut dengan anak-anak yang sedang main basket itu. "Kalian mendingan anterin Yuri dulu, kasian adek kalian kayaknya masih syok." lalu setelah itu June pergi bergabung bersama yang lain. Kini hanya tersisa  Yuri dan Kai di sana.

Yuri yang masih syok tersentak begitu saja saat sebuah tangan menariknya kencang. "Lo bisa gak sih gak bikin gue kesel sehari aja? Kenapa lo pake muncul di sini hah? Mau cari perhatian sama mereka?"

Aku & Kalian (EXO) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang