Bonus (Chapter+grupWA)

5.5K 440 124
                                    


Pemberitahuan buat yang mau gabung grup WA. Anak kpop yang rempong buat rame-ramein hp yang sepi wkwkwk.

Yang mau ikut silahkan hubungi salah satu admin grup di bawah ini.

TiurImanuela 0813-3227-5801
Lesta 0857-9509-0067
Yulia 0895-1216-3766

Hubungi salah satunya aja ya.
Selamat bergabung, jangan malu-malu buat gabung. Kalau mau gabung, bilang aja mau gabung ke SG.

Dannnn ini bonus buat kalian.

Bonus chapter yang kalian tunggu-tunggu, hihi.





Happy reading






***

Hari demi hari telah berlalu, kehidupan mereka tetap berjalan seperti di awal. Hanya saja, sebuah rasa sepi atas kehilangan tertinggal dalam relung hati mereka.

Keluar dari dapur, Chanyeol berjalan lesu sambil membawa gelas. Ia menatap panjangnya anak tangga untuk sampai ke kamarnya dengan malas. Tangannya sesekali memijat pelipis yang terasa berdenyut mengakibatkan sakit serta pusing yang mendera kepalanya.

"Jangan naik, masuk kamar Yuri aja!"

Chanyeol menoleh ke kanan dan ke kiri saat sebuah suara masuk ke dalam indra pendengarannya.

"Gue halusinasi doang apa gimana ya. Duh, makin pusing ini kepala."

Langkahnya berbelok. Entah kenapa, Chanyeol menuruti bisikan itu. Tapi batinnya mengatakan bahwa ia memang harus mengikuti bisikan itu.

Langkahnya memasuki kamar yang terasa dingin namun tersimpan kehangatan didalamnya. Dingin karena sepi dan hangat karena rindu.

"Yuri, Kakak numpang tidur ya."

***

Dalam ramainya suasana kampus, Kai dan Sehun berada di lapangan basket untuk pertandingan antar fakultas.

Keduanya berada dalam tim yang berbeda, jadi kali ini keduanya adalah lawan bukan teman.

"Bro, yakin lo gantiin Dochan?"

"Hmmm, ya gimana lagi. Walaupun gue males banget harus lawan sodara sendiri, tapi ya udahlah." Mendengar itu, Yuta hanya bisa mengangguk-ngangguk saja. Kai mulai berjalan ke tengah lapangan bersamaan dengan suara yang tak asing masuk ke telinganya.

"Hati-hati, tali sepatunya jangan lupa diiket!"

Otomatis, Kai menatap ke bawah. Kai tersenyum pedih di sana lalu menunduk untuk mengikat tali sepatunya yang entah kenapa simpulnya bisa lepas.

"Makasih." Kai berucap lirih. Tentu ucapannya adalah balasan untuk bisikan yang masuk ke telinganya beberapa saat lalu.

"Inget ya, kita lawan. Keluarin kemampuan lo!" Sehun tiba-tiba sudah ada di samping Kai sambil menepuk bahunya yang membuat Kai menoleh padanya.

"Ya. Lawan, awas lo main curang!"

Sehun hanya tertawa untuk menanggapi ucapan Kai lalu berlalu untuk bergabung bersama tim nya.

Kai mendongak menatap langit, lalu terpejam seraya menyebutkan beberapa kata dalam hatinya.

"Lihat Kakak disini. kalau Kakak menang, ini buat kamu Yuri."

Aku & Kalian (EXO) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang