Happy birthday Chanyeol...Aduh telat banget ya gue ngucapinnya huhuhu.
Ada pertanyaan dari gue nih. Apa yang kalian lihat dari sosok seorang Chanyeol? Apa yang membuat kalian suka Chanyeol dan apa harapan kalian buat seoranh Park Chanyeol?
Ini gue double up nih ya, jangan lupa baca dulu yang part 24 biar gak bingung. Hmmm ini udah sampe ke part 25. Makin deket sama kata
The End
Aduhhh sedih gue.
Oh iya, ada yang DM minta cerita Aku & Kalian tapi versi BTS. Gue belom kepikiran buat bikin sih. Tapi entahlah, apa kalian setuju dengan permintaan itu?
Udah lah ya, happy reading.
***
Seiring langkahnya yang semakin mendekat, angin kencang semakin terasa menghantam tubuhnya. Langkah yang tergesa-gesa kini mulai melambat, tepat sepuluh langkah sebelum Yuri berada tepat di depan orang yang menelponnya itu, ia berhenti. Bibirnya yang kering mulai membuka dan mengeluarkan suaranya, "apa lagi yang kamu mau?"
Orang itu tampak tak terkejut sedikitpun akan kedatangan Yuri. "Kehancuran kalian!"
"Gak cukup kamu udah hancurin hati aku dan celakain Kakakku?"
"Itu belum cukup untuk membayar semua yang aku dan keluargaku rasakan. Masih ada delapan lainnya yang belum merasakannya."
"Cih, aku muak dengan semua ini!" Nada bicara Yuri mulai tak terkontrol. Orang itu—Myunsoo—langsung berbalik dan menatap Yuri.
"Aku lebih muak dengan keluargamu!"
"Oh ya? Apa yang membuatmu muak?"
"Ayahmu, ibumu, kakakmu dan... Kamu."
"Harusnya aku yang bilang seperti itu." Langkah mulai diangkat. "Aku muak dengan Ayahmu, Ibumu, saudaramu dan dirimu! Aku muak dengan Ayahmu yang meninggalkan Ibumu begitu saja. Aku muak dengan ibumu yang berlari pada Ayahku. Aku muak dengan saudaramu yang bermain denganku. Dan aku muak terlibat dalam semua permainanmu!"
Jarak mereka kini hanya dua langkah. "Dan aku muak melihat keluargamu berbahagia diatas penderitaanku."
"Penderitaan yang mana?" Yuri menatap Myunsoo dengan berani. Bahkan Myunsoo juga kaget saat melihat ini. Setahunya, Yuri yang ia tahu tak seberani ini. Yuri yang ia tahu adalah sosok ceria, manja dan cengeng walaupun beberapa tahun ini memang ada perubahan, tapi hari ini Myunsoo tak mengetahui jika Yuri bisa seberani ini.
"Saat mereka menjatuhkanku tanpa perasaan, saat mereka tertawa dalam tangis berderai air mata, saat..."
"Tapi kamu tak pernah merasakan penderitaanku, kan?" Yuri tiba-tiba memotong. Myunsoo langsung diam dan dengan senang hati Yuri melanjutkan kalimatnya, "penderitaanku jauh lebih pedih dari apa yang kamu rasakan. Kehilangan sosok ayah sekaligus ibu, bangkit sendiri, diasingkan, tak dianggap ada, diperbudak oleh kakak sendiri... Setidaknya kamu lebih beruntung Myunsoo. Kamu bangkit bersama, sedangkan aku? Kamu masih memiliki ayah dan ibu walaupun mereka tak bersama, bahkan ayahku ada bersamamu! Sedangkan aku? Aku sendiri, berdiri sendiri dan bertahan sendiri."
Yuri menunduk menatap sepatunya sendiri lalu berbalik begitu saja. Sebelum mencapai pintu rooftop, Yuri berbicara. "Jangan mempersulit hidupmu sendiri."
Yuri berjalan cepat menuruni tangga dan memasuki lift dilantai 26. Tangannya yang ada di dalam saku hoodie nya terkepal kuat.
Di dalam lift hanya terdapat dirinya sendiri, Yuri berfikir bahwa dirinya percuma saja datang ke tempat ini. Ia tahu karakter Myunsoo yang tak akan pernah mendengar ucapan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku & Kalian (EXO) ✔
FanfictionBanyak orang bilang ia begitu beruntung. Tapi nyatanya tidak. Banyak orang bilang hidupnya pasti nyaman. Tapi nyatanya tidak *** Plagiat tak diizinkan membaca apalagi meng-copy cerita ini!!! *** Start : 13 July 2018 End : 18 Agustus 2018 Revisi al...