Yuri mengerjap-ngerjapkan matanya, mencoba menyesuaikan dengan cahaya yang masuk pada retina.
Mencoba mengedarkan pandangan pada sekitarnya. Tidak ada siapa-siapa!
'Sudah kuduga. Tidak akan ada yang perduli padaku,' batinnya meringis perih.
Dengan perlahan, Yuri membawa tubuhnya pada posisi duduk. Kepalanya masih merasakan pusing yang menyerang kepalanya.
Srkkk
Hordeng pembatas antar bangkar terbuka dan menampilkan orang yang tak pernah ia duga akan datang.
Senyum kecil terangkat pada bibir pucatnya.
"Udah bisa senyum? Berarti lo udah sehat. Seharusnya tadi kita gak perlu dateng ke sini, Hun."
Sehun terkekeh sinis mendengar apa yang saudaranya itu katakan. "Lo yang tadi nyuruh kita ke sini, Kai!"
"Ya, dan gue nyesel udah dateng ke sini. Gak guna, ngilangin tenaga doang. Buang-buang waktu," papar Kai lalu berbalik pergi.
"Ngomong mulu lo, Kai." Chanyeol meraup wajah Kai dan berjalan pergi mendahuluinya.
Senyum getir mencuat pada wajah pucat itu. "Makasih udah ke sini," gumamnya seraya menunduk dengan mata yang berkaca-kaca.
Sehun yang berjalan paling belakang mendengar gumaman itu, tapi ia tak meresponnya.
Yuri mencoba menurunkan kedua kakinya, berniat turun dan pergi dari ruangan itu. "Ehhh, Yuri kamu mau ngapain? Jangan kemana-mana. Muka kamu aja masih pucet tahu, kamu mau pingsan lagi di jalan kalau keluar sekarang?" Hyurin yang masuk dan tiba-tiba mengeluarkan kecerewetannya itu membuat pergerakan Yuri terhenti.
Yuri menatap Hyurin dan pintu UKS bergantian. "Syukurlah, mereka udah pergi. Semoga gak ada yang tahu," batin Yuri entah kenapa sedikit leha
"Mendingan sekarang kamu tiduran lagi. Nih, aku udah beliin bubur dari kantin. Untung aja masih ada."
Hyurin membuka buburnya dan bersiap menyedoknya. "Makasih udah perduli." Hyurin mengangkat wajahnya saat mendengar kata-kata itu.
"Sama-sama, nih makan dulu ya. Biar aku suapin." Hyurin tersenyum dan menyuapi Yuri sampai bubur itu habis.
"Nih obatnya! Istirahat lagi aja. Aku udah ngasih surat sakit sama guru kok. Kamu gak perlu khawatir." Yuri mengangguk dan meminum obat yang memang sudah disediakan di sana.
"Makasih." Hyurin hanya mengangguk dan menaikan selimut Yuri hingga batas perut.
"Apa kamu memang selalu diperlakukan seperti itu Yuri?"tanya Hyurin dalam batinnya dan memandang Yuri iba.
Ya, Hyurin mendengar semua perkataan dan perlakuan tiga kakak Yuri itu. Hyurin hanya bisa diam dengan helaan napasnya yang memberat, membayangkan dirinya jika diperlakukan seperti itu.
"Aku gak akan sanggup," ucapnya bagai bisikan lalu berjalan ke luar untuk membuang sampah.
Dalam tidurnya, Yuri mendengar gumaman itu. Ia tak bereaksi, hanya diam dan mencoba tersenyum untuk menutup semua luka yang ada.
***
Mau kalian apain trio tiang ini?😂
17 July 2018
Rinmy98Revisi: 8 Okt 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku & Kalian (EXO) ✔
FanficBanyak orang bilang ia begitu beruntung. Tapi nyatanya tidak. Banyak orang bilang hidupnya pasti nyaman. Tapi nyatanya tidak *** Plagiat tak diizinkan membaca apalagi meng-copy cerita ini!!! *** Start : 13 July 2018 End : 18 Agustus 2018 Revisi al...