Chapter 1

3.5K 267 3
                                    

Vote and coment yaa

Author POV

           Langit yang menyelimuti kota seoul mulai meredup, sebagai tanda akan datangnya malam, yang merupakan waktu berakhirnya shif kerja paruh waktu Acha, gadis itu segera bersiap untuk pulang, tak lupa ia nengambil tasnya di loker khusus pelayan resto. Sebenarya pekerjaan acha tidak cukup sulit, tetapi sangat melelahkan. Berbolak-balik melayani pelanggan, cukup melelahkan apalagi di musim dingin ini, pengunjung justru lebih banyak dari hari biasanya.

Setelah berpamitan dengan teman-temanya, aecha langsung bergegas pulang. karna jarak antara apartemen dengan tempat nya bekerja lumayan jauh, setiap hari aecha bepergian selalu naik bus.

ketika aecha sudah sampai di halte, handphone gadis itu berdering, setelah ia melihat nama yang tertera pada layar hpnya, ternyata oppanya lah yang menelfon.

Annyeong oppa, bagaimana kabar oppa?

iya sayang oppa baik-baik saja.
oppa ingin bicara sama kamu cha

hmm iya oppa..
tentang apa sih?

seminggu lagi arin, onnimu akan bertunangan. pulanglah cha setidaknya keluarga kita agar terlihat lengkap jika kamu pulang

Mian oppa, aku tak bisa.
banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan. tapi aku berjanji, pada saat acara aku akan datang:v

Tidak cha, kamu harus pulang
tinggalah bersama kami seminggu saja. dan ini pun appa yang meminta

Appa memintaku untuk pulang, hanya karna ia tak ingin keluarga besan nya mengetahui bahwa putri bungsunya seorang gadis pembangkang.

(dengan sedikit terisak)

Sebenarnya appa tak menyukai kehadiranku, dia masih sangat kecewa dan benci padaku oppa,
jadi untuk apa aku pulang??

Cha, kamu salah paham. appa tak mungkin sekejam itu. dan kamu harus tau appa seperti itu karna ia sangat menyayangimu jadi....

Belum selesai berbicara aecha sudah memotong pembicaraam oppanya.

Sudah oppa, aku tak ingin berdebat lagi. Bus ku sudah datang. bye oppa!!

Pip

aecha langsung mematikan panggilan di handphone nya.

Dan sepertinya situasi ini sangat membuat aecha pusing. tiba-tiba ia ingin pergi ke club dan meneguk beberapa gelas soju , agar sedikit meringankan pikiranya.
aku berbalik dan berjalan menuju club terdekat.

***

Oh Sehun POV

          Hari ini sungguh membuatku lelah, banyak proposal dan data-data perusahaan yang belum ku revisi, yah ditambah lagi appaku datang ke kantorku dengan membawa berita yang membuat kepalaku terasa pecah. Appa mengatakan bahwa perjodohanku dengam noona Lee akan segera di resmikan, besok ada pertemuan untuk membahas pertunangan. Aku tau, noona lee sangat cantik, orang pikir aku lah pria beruntung yang bisa menikahinya. Tetapi tidak denganku, aku menyetujui hubungan ini karna si pria tua itu mengancamku. Aishh dia pikir aku pria yang gak laku apa? Hingga harus dijodohkan segala.

Aku menelpon kedua sahabat ku, jonging dan chanyeol. Aku mengajak mereka ke club untuk bersenang-senang malam ini, sungguh kepala ku sangat pusing. Meskipun kami sama-sama berotak yadong, aku tak seperti mereka yang tidur dan menebar benih di wanita jalang. Menjijikan:v

Aku langsung melepas jas dan menyisakan kemeja putih yang kedua kancing atas ku buka. Aku segera keluar menuju tempat parkir, aku mengendarai mobil mewahku dengan kecepatan tinggi.
Setelah sampai, aku segera memasuki club, mataku mengedarkan ke seluruh penjuru ruangan, tapi aku tidak menemukan kedua sahabatku. Pandanganku tertuju pada seorang gadis biasa yang sedang meminum beberapa gelas soju, mungkin dia sama frustasinya denganku. Dari jauh dia terlihat manis. Akupun mencoba mendekati gadis tersebut.

" kau mulai mabuk noona " ucapku yang membuat ia menoleh padaku, pandangan kami bertemu, dia sangat cantik, yah kau tau pipi berisinya membuatnya sangat manis. Aishhh

" yakk!!! Apa urusanmu tuan!!! Kau itu sama saja seperti appaku!!" Bentak nya dengan tatapan tajam.

Selama ini tak ada wanita yang membentakku, yang ada mereka selalu memujaku. Dan gadis ini berani sekali dia, apa aku tak membuatnya tertarik. Ohhh gadis yang aneh, ini sungguh menarik.

" pulang lah sepertinya kau tak kuat mabuk " ucaku dengan nada dingin

" berani sekali tuan mengusirku, kau pikir club ini milikmu"
yahh sungguh gadis yang berani, tanpa mengucapkan apa-apa ia langsung pergi dengan nenenteng tas ranselnya. Sungguh unik.

Aku melihat sepertinya hp nya ketinggalan, aku segera membawanya.

Lihat saja, aku akan membuatmu datang padaku. Kau cukup cantik untuk menolaku noona. Batinku

"Hei dude, ngapain masih berdiri disini, lihat wanita-wanita disana sungguh cantik hun, bermainlah" ucap chanyeol yang tiba tiba datang.

" dimana jongin? " tanya sehun dengan datar.

"yah kau taulah apa yang dia lakukan" chanyeol bergedik ngeri.

"Menjijikan!" Aku dan chanyeol segera duduk di meja bar dan memesan wine.

" bagaimana dengan gadis yang kau incar itu? " tanyaku untuk memecah keheningan kami

" yah dia selalu mengabaikan ku hun, dia gadis dingin seperti mu, kemarin kami berkenalan, kau tau kami lebih akrab kemarin. Setiap sore aku selalu mendatangi tempat ia bekerja " jawab panjang lrbar chanyeol.

" sepertinya kau menjadi budak cinta bung, " ejekku dengan smirk meremehkanya

" ishh, cintaku tulus hun, oh ya bagaimana perjodohanmu dengan noona lee?"

" kau tau, aku tak bisa menolaknya" ucapku sembari menyesap wine

" yahh, sepertinya ketampananmu tak ada gunanya bung, buktinya untuk wanita kau masih saja dicarikan orang tuamu!!! " ejeknya

" yakkk!!! Caplang!! Enyalahh kau! " bentakku dengan frustasi





TBC

Stay With You - [Hunlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang