Chapter 25

1.6K 128 13
                                    

Vote and coment yaa❤

Author PO

     Pagi yang sangat cerah, sang mentari dengan tersenyum menyinari Seoul. Semua orang berkata cuaca hari ini sangat bersahabat untuk memulai kegiatan dengan penuh kebahagiaan. Namun semua itu tidak ada artinya bagi Ae-cha. Sejak ia terbangun dari mimpinya, gadis itu tidak bersemangat seolah sedang memikul beban hidup yang amat menyedihkan. Memang acara pertunangan eonninya semalam membuatnya kelelahan, tetapi bukan hal itu yang membuatnya tidak bersemangat. Ae-cha merasakan kekosongan dihatinya. Pria yang ia cintai secara resmi menjadi tunangan eonninya, dan bagaimana bisa gadis itu tetap melanjutkan hubunganya dengan pria itu. Memang cintalah yang memaksa mereka untuk bertindak sejauh ini, dan suatu ketika cinta juga akan memisahkan mereka. Tidak ada yang tahu kapan semua ini akan berakhir.

Kini Ae-cha sudah siap dengan setelan pakaian santainya untuk pergi ke kampus. Gadis itu berharap dengan kegiatanya di kampus ia sejenak melupakan seluruh kesedihanya. Dengan menenteng tas ranselnya, Ae-cha segera turun kebawah untuk sarapan bersama. Saat menuruni anak tangga, tak sengaja ia melihat seorang pria yang tak asing baginya sedang bercengkrama dengan appanya dimeja makan. Entah mengapa pria itu berada dirumahnya sepagi ini.

"Ahh dia juga bagian dari keluarga ini" guman Ae-cha

"Jangan melamun disana sayang, kemari aku sudah membuatkan makanan kesukaanmu" panggil Ny.Lee

Melihat putrinya melamun ditangga, Ny. Lee memanggil Ae-cha untuk bergabung dengan mereka. Seketika semua orang menatap Ae-cha dengan kebingungan karena tidak seperti biasanya gadis itu bertingkah sangat aneh.

"Apa kau kurang sehat, kau terlihat tidak bersemangat cha" ucap Chae-rin setibanya Ae-cha di meja makan. Bukannya menanggapi ucapan kakaknya, Ae-cha hanya mengeleng dengan tatapan mata yang hampa.

"Kau duduklah eomma sudah menyiapkan makanan kesukaanmu" merasa khawatir dengan sikap putrinya pagi ini, Nyonya Lee segera menuntun Ae-cha untuk duduk di meja makan. Namun gadis itu menepis tangan eomma nya pelan, mengisyaratkan bahwa ia sedang tidak inin sarapan bersama.

"Pagi ini aku mengikuti kelas pagi, dan ada beberapa tugas yang harus ku selesaikan. Jadi aku tidak bisa bergabung bersama kalian."

"Setidaknya isi perutmu dengan sedikit makanan, jika tidak kau akan sakit nanti" Kali ini bukan Nyonya Lee yang berbicara, melainkan Oh Sehun. Tentu saja Ae-cha tidak akan mengira bahwa pria itu akan mengankat suara dihadapan seluruh keluarganya. Bukan tanpa alasan, pria itu sangat khawatir dengan sikap gadisnya pagi ini.

Dan sebenarnya  pria itu berkunjung ke rumah Tuan Lee sepagi ini bukan untuk membahas pernikahanya dengan Chae-rin. Tetapi ia ingin bertemu dengan Ae-cha, karena hatinya gelisah memikirkan keadaan gadisnya. Tengah malam Sehun tidak melihat keberadaan gadisnya di pesta. Terakhir kali memang keduanya sempat bersama di taman belakang, setelah itupun pri itu tidak melihat dimana keberadaan pujaan hatinya.

"Benar apa yang dikatakan nak Sehun cha, makanlah sedikit walaupun kau sangat buru-buru" kali ini Tuan Lee yang angkat bicara

"Aku bisa makan di kampus nanti appa, aku harus pergi sekarang atau aku akan ketinggalan bus..."

"Aku akan mengantarmu" sahut Sehun

"Tidak perlu"sarkas Ae-cha

"Biarkan Sehun oppa mengantarmu cha, kita semua sangat khawatir denganmu" ucap Chae-rin

"Aku meminta maaf sudah membuat kalian khawatir, aku berangkat" Ae-cha membungkuk hormat, lalu pergi. Semua orang hanya menatap bingung punggung gadis cantik bak dewi itu.

"Putri kita nampak berbeda pagi ini sayang" ucap tuan Lee pada istrinya

"Itulah yang kami alami sebagai wanita sayang" canda nyonya Lee

Stay With You - [Hunlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang