BAB 9 - KEGELAPAN ATSUI! KRISIS KEPERCAYAAN MUNCUL!

44 3 0
                                    

Seusai melaksanakan pelajaran dasar kerajaan di Royal dining hall dan Royal Ballroom yang letaknya tak jauh dari kawasan sekolah kami, kami kembali ke asrama bersama untuk melanjutkan kelas yang sempat tertinggal. Seharusnya izin ditengah pelajaran adalah hal yang dilarang. Namun, karena izin kami langsung diberikan wakil kepala akademi I dan II, kami diperbolehkan untuk meninggalkan kelas. Peluh kami bercucuran dari tiap pori-pori kulit wajah kami karena latihan yang cukup keras tadi. Tetapi itu sebanding dengan apa yang kami dapatkan. Terlebih lagi aku yang tidak mengetahui apapun tentang peraturan di kehidupan kerajaan. Latihan tadi akan mengantarkanku meraih mimpiku. Lelah... Ya memang lelah tapi karena dilakukan bersama dengan pelatih yang datang langsung dari Dream Kingdom, membuatku tak merasakan letih sedikitpun. Walaupun sudah, mereka terus mengajariku hingga aku mampu melakukan semuanya dengan benar. Aku dapat dibilang seorang pembelajar yang cepat. Tidak semua hal sejujurnya. Hanya hal tertentu saja yang dapat kupahami langsung saat pertama kali kumelihatnya. Biasanya yang berhubungan dengan sesuatu yang menarik minatku.

Kami berjalan menelusuri jalanan yang menghubungkan tempat kami berlatih dengan jalan bercabang menuju platform masing-masing. Sebuah pemandangan menghentikan langkah kami dimana Atsui dijauhi oleh seorang siswa indigo, yang terlihat sangat ketakutan saat melihatnya. Kenapa Atsui tidak mengikuti kelas. Apakah dia membolos. Kami berlima yang penasaran memutuskan untuk melihatnya dari balik semak-semak.

Atsui menggenggam pundak siswa indigo itu. Ah aku ingat. Siswa itu salah satu yang membully Atsui tadi pagi. Atsui berhasil menjatuhkannya dengan kekuatan aneh. Siswa indigo itu ketakutan setengah mati saat Atsui mencengkeram kerah seragam dengan tangan kanannya dan mengangkatnya ke atas. Siswa indigo itu sudah berteriak meminta tolong namun tak ada yang menolongnya karena suasana sekitar sedang sepi. Aku yang tak dapat berdiam diri, bersiap menuju kesana tetapi dihentikan oleh Tsuki yang memintaku untuk melihat situasinya dulu. Wish dan Hope terus mengatakan bahwa mereka merasakan aura kegelapan yang sangat kuat disana. Aku sudah mengepalkan tanganku, tak dapat melakukan apapun untuk menolong siswa tersebut. Hal itu menjadi semakin buruk saat Atsui membuka mulut siswa itu dan menghisap jiwa pemimpinya, lalu menggigit lehernya hingga tak sadarkan diri. Atsui bersendawa setelah selesai melakukan hal itu. Dia membiarkan siswa indigo itu terkapar sendirian disana. Ternyata, Atsui berada dibalik semua ini. Kami sangat ketakutan melihat kejadian itu, tak menyangka murid seperti Atsui yang terlihat pendiam dan lugu dapat melakukan hal semengerikan. Artinya mungkin saja dia berkomplot dengan pasukan Debelisk. Tidak. Aku tidak percaya. Pasti ada penjelasan yang masuk akal. Kami bergegas untuk segera membawa siswa itu ke Royal Academy Hospital.

  "Hah ini Kevin, salah satu anggota Royal Academy's Student Council (RASC). Temanku. " ucap Caelum. RA student council adalah sebuah organisasi kesiswaan, atau bahasa lainnya, OSIS. Organisasi ini begitu berkelas karena para anggotanya adalah siswa dengan intelegensi yang tinggi dan berasal dari kaum bangsawan. Semua yang berada di organisasi itu sangat populer di sebagian besar mata siswa asrama lain. Tetapi red student sepertiku tidak dapat mendaftar karena dilarang. Alanar pernah bilang padaku, bahwa dirinya ingin sekali menjadi salah satu anggota disana. Sayang sekali, dia masih belum bisa mewujudkannya. Caelum termasuk dalam keanggotaan dan bertindak dalam bidang olahraga.

"Tsuki dan Petter, ayo bantu aku membawanya ke rumah sakit. Eka dan Caelum laporkan kejadian ini pada orang -orang di RASC untuk segera ditindak lanjuti. " ucap Date. Kami tidak dapat asal melaporkan sebuah kejadian pada Royal Security karena mereka hanya akan memproses sebuah kasus apabila laporannya datang langsung dari RASC.

"Tapi... Aku red student.. Lingkungan RASC kan.. "

"Sudahlah tidak apa-apa. Ada aku. Tenang saja. " ucap Caelum.

"Siswa ini diselubungi aura kegelapan yang kuat. Aku tidak merasakan jiwa manusianya lagi. " ucap Hope dengan raut wajah penuh ketakutan.

Kami bergegas melaksanakan yang diperintahkan Date.

ROYAL PRINCE 1: THE STORY OF DREAMERS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang