BAB 39 - MISTERI ROYAL PRINCE KE 8! IDENTITAS AGEN MATA - MATA DARI MASA DEPAN!

40 3 0
                                    

Aku sangat terpukul mengetahui Azura membuat berita bohong mengenai kami. Tayangan itu terlihat sangat asli melebihi sebuah video editan pada umumnya. Apakah ini kekuatan teknologi? Ternyata hal yang bermanfaat dapat menjadi senjata terkuat untuk merusak reputasi seseorang. Teman-temanku yang lain hanya dapat pasrah melihat apa yang telah terjadi. Untuk sementara ini kami masih aman karena tidak ada yang mengetahui identitas kepahlawanan kami. Namun bagaimana kalau despair monster muncul kembali? Akan seperti apa respon para penduduk melihat kemunculan kami nanti? Kami sudah mengalami krisis kepercayaan di akademi sebagai diri kami sendiri.. Sekarang kami juga mengalaminya sebagai royal prince. Lawan kami benar-benar ingin mengalahkan kami hingga ke titik yang terkecil. Apa gunanya kekuatan pahlawan super tanpa adanya keyakinan dari para penduduknya?

Terlepas dari masalah itu, kami masih penasaran tentang sosok yang menyelamatkan kami. Saat itu kondisiku masih setengah sadar dan tak satupun temanku yang mengetahui identitas penyelamat itu. Kami sempat bertanya pada Alanar namun dia pun tidak mengetahuinya. Dia menemukan kami tergeletak didepan kediaman Duke Alcyone dan Duchess Rose. Beruntung saat kami pergi, pintu rumahnya tidak terkunci jadi Alanar dengan menggunakan alat ajaib dari Dream Mirror, membawa kami masuk sebelum dia dituduh oleh siswa-siswa yang lewat melakukan sesuatu yang buruk pada kami. Aku belum sempat berterimakasih pada penolong kami. Andai kami tidak terselamatkan, apa jadinya nasib kami. Kami membayangkan para royal security menginterogasi kami, harus jawab apa nanti. Mereka pasti akan menyalahkan kami karena telah memasuki kawasan terlarang. Siapa yang akan membela kami jika itu terjadi? Duke Alcyone? Duchess Rose? Tidak. Mereka dalam keadaan tidak sadar saat itu. Itu hanya akan memperburuk tuduhan terhadap kami. Para royal security pasti akan berpikir kalau kami melakukan sesuatu pada guru kami.

 "Teman-teman, apa kalian berpikir kalau semalam itu kita hanya bermimpi terbang dilangit? " tanya Date memecah keheningan diantara kami yang sedang berpikir serius.

"Tidak mungkin. Presentase untuk bermimpi secara bersamaan seperti itu sangat kecil apalagi kita memimpikan hal yang sama. Ini sudah dipastikan ada sosok yang sangat besar dan apapun itu, telah menyelamatkan kita, " ucap Tsuki.

"Menurut Duke, kira-kira itu makhluk apa? "

"Aku belum dapat berargumen mengenai hal itu. Tapi sebaiknya kita waspada karena bisa jadi itu hanya akal-akalan musuh. Dengan adanya Azura sekarang, strategi musuh pasti akan jauh lebih terorganisir dengan baik. "

"Azura! Apa kita harus memberitahu para royal security kalau dia sudah kabur? "

"Ayolah. Itu percuma. Kita sudah tidak dipercaya lagi disini sejak insiden alarm palsu itu. Lagipula dalam berita bohongnya, pihak keamanan telah mengatakan bahwa semua tahanan telah tewas. "

"Seharusnya ada yang memberitahukan kebenarannya! Kemana para royal security yang berhasilkan menyelamatkan diri? Bukankah seharusnya mereka dapat membantah berita itu dan mengklarifikasi kebenarannya".

Lalu, Alanar angkat bicara. Dia tidak dapat menyembunyikan hal yang penting dari kami.

"Mereka tidak akan memberitahukannya, karena mereka sudah tewas, " ungkap Alanar.

"Tewas? Apa maksudmu, Alanar? "

"Saat kalian berada di wilayah pengasingan, aku , Wish, dan Hope mengikuti Azura dan dia menemui seseorang yang berkata telah membunuh semua saksi mata dan..."

Belum sempat Alanar menyelesaikan ceritanya, Royal Academy News kembali menyiarkan sebuah berita yang mengenaskan. Terlihat banyak mayat royal security bergeletakan di kantor pengawasan pusat yang mengawasi rekaman kamera pengintai di wilayah Academy. Kondisi para mayat sungguh memprihatinkan karena kepala mereka telah terpisah dari tubuhnya. Darah berceceran disegala tempat. Pihak keamanan kembali menyalahkan para royal prince akan peristiwa tersebut. Di salah satu tanyangan, terlihat Prince Phoenix menggunakan pedangnya untuk membantai semua petugas dengan sadis. Dia menyelinap masuk dan memenggal kepala para petugas dengan mudah.

ROYAL PRINCE 1: THE STORY OF DREAMERS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang