• Majelis•

8K 1.1K 6
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Cinta Dalam Hijrah

"Assalamu'alaikum," salam seseorang membuat Kenara mengurungkan niatnya untuk mengetik balasan ke grup.

Kenara mendongak. "Wa'alaikumsalam," jawabnya pada gadis yang kini tersenyum ke arahnya.

"Boleh ana duduk?" tanyanya dan Kenara hanya mengangguk.

"Ana Nisa," ucap gadis yang bernama Nisa seraya mengulurkan tangannya ke arah Kenara setelah lima menit mereka diam.

"Kenara." Kenara balas mengulurkan tangannya seraya tersenyum tipis.

"Ikut pengajian juga?"

Kenara mengangguk seraya menyimpan ponselnya. "Iya. Lo juga?" tebak Kenara setelah melihat baju gamis lebar dan jilbab panjang yang dipakai gadis itu.

***

"Sadarilah kehidupan di dunia ini sementara. Banyak orang yang terlena akan kehidupan, bahkan tidak jarang banyak yang terpedaya dengan permainan dunia dan kenikmatan dunia yang padahal hanya sementara."

"Sa, Akhwat apaan?" Kenara menoel pelan lengan Anisa. Akhwat, baru kali ini ia dengar kata tersebut. Yang Kenara tahu kata itu terdengar seperti bahasa arab.

Anisa menoleh. Perempuan itu sudah tahu perihal Kenara yang bisa di sini dan ia bisa memakluminya. Anisa sangat berharap di waktu selanjutnya Kenara ikut bukan karena dipaksa tapi karena keinginan hati.

"Akhwat itu wanita, Ra."

Kenara beroh seraya manggut-manggut. "Sebenarnya ada Ikhwan dan Akhwat. Ikhwan untuk panggilan laki-laki dan Akhwat perempuan. Nah juga ada Akhi Ukhti. Akhi untuk laki-laki dan ukhti untuk perempuan."

"Gitu ya?"

Anisa mengangguk. Kembali memperhatikan Umi yang berbicara di depan.

"Kenikmatan dunia memang menggiurkan. Lebih-lebih ketika seorang yang mendapat rizki melimpah dan menggunakannya untuk menuruti hawa nafsu."

"Manusia terlena dan terpana. Bahkan tidak jarang mereka ingin menguasai harta yang lebih banyak dan merasa belum puas dengan apa yang mereka dapatkan."

"Yang sungguh miris, ketika mereka lebih fokus pada kenikmatan dunia sehingga lupa dengan tujuan sebenarnya mereka diciptakan."

"Kita semua sudah tahu mengapa kita diciptakan. Yaitu semata-mata hanya untuk menyembah Allah Yang Maha Esa. Sebagai mana dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56, Allah befirman, "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."

"Beruntung jika mereka yang diberikan rezki dan nikmat dari Allah memanfaatkan untuk hal yang baik. Namun bagaimana jika untuk hal yang buruk?"

"Semuanya pasti akan dihisab. Harta akan ditanya kemana kita gunakan. Lalu uang untuk apa saja kita pergi kan. Apa banyak ke hal yang bermanfaat atau banyak yang mudharat?"

"Gunakan apa yang diberikan Allah dengan hal yang baik. Mendapat rizki berlimpah jangan bangga, sejatinya di sana lah kita harus hati-hati. Bagaimana kita menggunakan nikmat dan rezki yang diberikan Allah untuk hal yang baik, bukan untuk hal sia-sia."

"Dunia itu memang menggiurkan, tapi syurga lah yang lebih menggiurkan."

"Ingat kita disini hanya sementara. Sejatinya kita hanya seorang musafir yang sebatas lewat di dunia. Nanti kita akan kembali lagi ke kampung halaman, yaitu kampung akhirat."

***

"Kenara?" Kenara yang tadi ingin cepat-cepat pergi dari pengajian menoleh.

"Minggu depan ikut majelis lagi yuk!"

Bukannya menggeleng, Kenara terdiam. Awalnya ia pikir pengajian banyak didominasi kaum emak-emak. Tenyata sebaliknya banyak anak gadis dan remaja. Jujur sebenarnya sensasi di sini menang berbeda menurut Kenara. Saat pertama kali masuk suasananya begitu nyaman, apalagi dengan akhwatnya yang begitu baik dan ramah. Tadi saja banyak yang menyapanya dan ingin berkenalan dengannya.

"Kajian majelis ilmu yang lo maksud yang seumuran kita, Sa?"

Anisa mengangguk. "Gimana, kamu mau ya?" tawar Anisa yang langsung dibalas Kenara dengan gelengan cepat. Ini saja ia begitu bosan. Apalagi jika ikut lagi. Kenara benar-benar tidak tahan. Mendengar kajian Umi saja lama-lama membuatnya mengantuk.

Anisa tersenyum, dapat memakluminya.

"Ya udah nggak papa, Ra, aku juga nggak bisa maksa. Tapi aku harap kamu berubah pikiran ya."

Kenara hanya mengangguk walaupun sebenarnya ia tidak yakin akan berubah pikiran seperti yang diharapkan Annisa.

***

Bantu tekan bintang di bawah ini  dong?

(⭐)

Thank You ;)

Follow

1. srftlhi
2. Sarifatulhusni_

👇

Cinta Dalam Hijrah || SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang