Bab 2

9.2K 535 2
                                    

Kring........krinG

"Berisik banget nih jam."katanya sambil membanting beker miliknya.

Cklek...

"Ya ampun Eriiiiiiiin." itu bukan teriakan mama erin, tapi teman sebelah kamar kos nya.

Erin membuka mata sebelah menengok ke arah Santy.
"Apaan?" tanya erin polos dengan wajah bangun tidur.

Santy berdiri berdecak pingang di dekat pintu.

"Ingat ya, gue gak bakal nemani lo beli jam beker lagi."kata Santy ketus.

"Emang yang mau beli jam beker siapa."ucap nya dengan tampang seolah tak berdosa.

"Noh... Jam lo gak berbentuk lagi."jawab santy menunjuk beker yang tergeletak di lantai.

Erin melirik ke arah tunjuk Santy.

Mata Erin melotot melihat jam beker yang baru berumur dua hari berubah jadi berkeping tiga.

"Tangan gue bikin ulah lagi ya." kata nya cengengesan sambil mengaruk-ngaruk tekuk yang tidak gatal.

Santy menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah aneh sahabatnya itu.

*****
Di kampus Dean yang berada di balik tembok nampak melihat kiri kanan seperti memastikan sesuatu.

"Aman."ucap nya sambil mengelus dada bidangnya.

Dean masuk ke ruang dosen pembimbing. Hari ini dia ada janji karena Dean sekarang sedang sibuk-sibuknya menyusun skripsi. Tapi konsentrasinya selalu terpecah melihat kelakuan junior yang selalu menggannggunya, siapa lagi kalau bukan Erin.

Sudah lebih sejam Dean berkonsultasi mengenai skripsi dengan pak Gatot.

Baru saja keluar dari ruang Dosen.
"Baaaaaaaa." Erin lagi-lagi berbuat ulah.

"Ck."decak Dean mengelus dadanya, sungguh kaget dia karna perbuatan Erin.

"Gimana udah kelar belum?"tanya Erin

"Udah. Kelarin hidup kamu aja yang belum."ketus Dean.

Bukannya marah Erin malah tersenyum lebar.

"Habis kamu wisuda nikah yuk?"ucap erin

Mata Dean melotot, mimpi apa saya semalam di lamar cewek jadi-jadian."batin Dean

"Jangan mimpi."Kata Dean lalu meninggalkan Erin.

"Mimpi yang jadi kenyataan."balas Erin meneriaki Dean.

Sinting."umpat Dean dalam hati.

****

"Asalamualaikum." Dean baru masuk rumah

"Walaikumsalam." Jawab Bundanya.

"Itu muka setiap pulang kenapa di tekuk."tanya bunda.

"Biasa bun."jawab Dean lesu

Bundanya terkekeh.

"Erin itu cantik loh bang." Ucap bundanya, Dean di rumah memang di panggil abang oleh keluarga.

"Bunda apaan sih."Dean kesal di goda bundanya.

Bunda Dean makin terkekeh melihat respon Dean.

"Menurut bunda memang cantik kok, kelewatan cantik malahan. Tapi ya sayang nya terlalu agresif."lanjut bunda.

Dean mengangguk setuju.

"Agresifnya itu biki aku ilfel bun."jawab Dean

"Hus. Gak boleh gitu, ketelan ludah sendiri baru tau rasa kamu." Omel bundanya


Apa Salah Perempuan Yang NGEJAR ???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang