3 Tahun kemudian.
"Kamu berapa lama disana?"
"Belum tau. Aku mah mau fokus aja memperbaiki sistem manajemen perusahaan cabang di sana." Jawab Dean pada Bundanya.
"Jangan cuma kerja aja di sana. Sekalian cari calon mantu buat Bunda". Goda bunda Dean sambil memberi rotinya selai.
"Aku gak tertarik punya istri orang Padang." Jawab Dean acuh.
Dean akan menempuh perjalanan ke Padang. Perusahaan cabang Dean yang ada di Padang terancam bangkrut karena karyawannya banyak yang korupsi.
"Kebiasaan mah ngomong kayak gitu. Beneran dapat jodoh orang Padang nelen ludah sendiri lagi kamu." Nasehat Bunda.
"Lagian Bunda sih, memangnya Bunda mau aku nikah disana dan gak balik kesini lagi? Padang sama Bandung jauh loh Bun." Kata Dean.
"Ya jangan sampai gak balik lah. Maksud Bunda dia yang di bawa kesini."
"Dia siapa bun?" Ucap Dean sambil terkekeh.
Bunda Dean juga ikut terkekeh, rasanya obrolan mereka pagi ini agak aneh.
"Udahlah. Kamu hati-hati disana. Jaga pola makan."
Dean mengangguk.
"Oh ya. Di sana kamu tinggal dimana?"
"Aku nginap di kantor aja." Ucap Dean membuat mata Bundanya melotot.
"Kamu pelit banget sih. Kayak gak ada duit buat bayar hotel aja." Sengit Bunda Dean.
"Di hotel bun. Gak mungkin lah di kantor." Kata Dean cengengesan pada Bundanya.
Tok. Tok.
"Siapa ya pagi-pagi gini." Heran Bunda Dean.
"Alif kali. Dia kan maksa buat ngikut aku."
Bunda Dean mengangguk dan pergi membukakan pintu buat Alif.
"Udah siap belum." Kata Alif yang naru datang sambil mencomot makanan Dean.
"Ck. Gak sopan." Decak Dean. Alif hanya cengengesan.
Padang
***"Unda ko angun na ama ya Mah." (Bunda kok bangunnya lama ya Mah) Ucap anak kecil cadel itu.
"Kita doakan aja ya sayang buat Bunda cepat Bangun dan bisa main sama Naya." Jawab Erin.
Ya wanita itu adalah Erin. Dan Naya gadis kecil berumur 3 tahun itu adalah keponakan Erin. Anak Rina, yang masih betah tidur selama tiga tahun ini atau koma.
Naya menganggukan kepalanya.
"Unda ayang Aya tan Mah?" (Bunda sayang Naya kan Mah).Erin tersenyum Dan mengelus rambut Naya.
"Tentu. Bunda, Mama, Nenek dan Kakek sayang sekali sama Naya. Mangkanya Naya harus jadi anak yang pintar."
"Iya Ma." Ucap Naya lucu.
Kini Erin dan Naya sedang berada di rumah sakit menjenguk Rina yang masih betah dalam tidurnya.
Selama koma Erin lah yang jadi sosok pengganti sebagai ibu sekaligus Ayah bagi Naya. Bahkan Naya memanggil Erin dengan panggilan Mama. Erin tak pernah mengajari atau menyuruh Naya memanggilnya Mama. Tapi mungkin memang sedari kecil yang Naya tahu Erinlah orang tuanya.
***
Dean dan Alif sudah menginjakan kaki di BIM (Bandara Internasional Minangkabau).
"Kita sekarang kemana?" Tanya Alif.
"Showroom dulu." Jawab Dean.
"Ngapain?"
"Beli Mobil, memang kamu mau selama di sini jalan kaki?"
"Ya gak lah. Yaudah Ayook." Alif menyeret tangan Dena naik ke dalam taxi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Salah Perempuan Yang NGEJAR ???
Разное"Awas aja kalau dia udah Jatuh Cinta balik sama Gue, GUE BALAS." Erin. "Ya Tuhan kapan saya lepas dari makhluk yang satu itu."Dean