Bab 12

9.3K 628 24
                                    

Dean dan Alif sedang sarapan di Restoran yang ada di hotel yang mereka tempati.

"Bagus banget yak hotelnya." Puji Alif melirik seluruh infrastruktur hotel itu.

Dean menganggukan kepalanya.

"Saya dengar CEO hotel ini perempuan sepantaran kita lagi, sekaligus anak dari pemiliknya." Jawab Dean.

"Pantas saja dekorasinya mengarah ke anak muda, gak ngebosanin." Kata Alif.

"Lo tau gak Ceo itu?" Tanya Alif lagi.

Dean menggelengkan kepalanya.
"Yang punya katanya asli orang Padang."

"Hebat juga."

***

"Naya tinggal dulu ya sayang, Mama mau ke hotel mengurus sesuatu."

Naya menggelengkan kepalanya keberatan.
"Aya itut Mamah."

"Mama itu ke hotel mau kerja, jadi Naya gak bisa ikut."

"Aya au itut." Naya mau ikut." Naya bersikeras.

"Kalau Naya mau tinggal di rumah, Mama janji pas pulang nanti Mama belikan boneka barbie. Gimana Naya mau boneka barbie gak?" Bujuk Erin.

Naya menganggukan kepalanya membuat Erin tersenyum lega.
"Au." Mau." Ucap Naya dengan mata berbinar.

Erin mengelus rambut Naya karena gemas.

"Kalau gitu Mama berangkat dulu ya." Kata Erin dan mencium puncak kepala Naya.

Saat Erin melangkahkan Kakinya ada seseorang memeluk kaki Erin membuat Erin tak bisa bergerak.
Erin melirik ke bawah.
"Naya kenapa kaki Mama di pegang sayang?" Tanya Erin heran.

"Aya itut Mamah." Naya ikut Mama." Ucap Naya lucu.

Erin melongo mendengar Naya.

"Tadi katanya kamu mau boneka barbie." Kata Erin kebingungan.

"Aya au balbie Mamah pi uga itut Mamah teja." Naya mau boneka barbie Mama tapi juga mau ikut Mama kerja." Ucap Naya dengan ekspresi lucu.

Erin tak tau harus bicara apa, antara kesal dan gemas liat Naya yang berwajah tak berdosa.

"Baiklah. Tapi Naya di sana harus jadi anak yang pintar ok." Kata Erin.

Naya menganggukan kepalanya antusias sambil mengedip-ngedipkan mata bulat nya.

***

Dean memijit-mijit pangkal hidungnya memasuki hotel tempat dia menginap.

Rasanya lelah sekali sepulang dari kantor. Dengan Alif yang masih setia mengekori Dean dari belakang.

BruuK.

Dean menabrak seseorang wanita.

"Maaf saya tidak sengaja." Kata Dean menjulurkan tangan membantu wanita itu berdiri.

Tetapi tangan Dean hanya di abaikan, wanita itu malah berdiri sendiri.
Terdengar kekehan Alif di belakang menertawakannya.

Saat wanita itu mendongakkan wajahnya.

Deg.

Hening

Hening

Hening.

"Erin." Ucap Dean.

"De dean." Erin tergagap.

Alif yang tadi terkekeh meledek Dean jadi hening mendengar kata Erin keluar dari mulut Dean.

Tiba-tiba__

"Buk Erin, Koki hotel ingin bertemu dengan anda." Suara salah seorang karyawan hotel menyadarkan Erin dan Dean dari keterpakuan mereka.

"A apa?"

"Koki hotel katanya mau bertemu ibuk, ada sedikit masalah di dapur." Ulang wanita itu lagi.

Erin menganggukkan kepalanya.
"Suruh dia keruangan saya." Kata Erin dan pergi begitu saja meninggalkan Dean disana.

Setelah punggung Erin menghilang, Alif menyentuh bahu Dean.

"Woy." Ucap Alif membuat Dean kaget.

"Apa?"

"Ck. Udah di depan mata malah lo biarkan pergi." Dengus Alif tak suka membuat Dean tersadar.

"Dia mana?" Tanya Dean linglung.

"Noh. Udah pergi." Jawab Alif acuh.

Dean berjalan ke arah recepsionist.
"Maaf perempuan yang tadi itu siapa ya mbak?" Tanya Dean.

"Yang tabrakan sama bapak tadi?" Tanyanya balik.

Dean mengangguk.

"Dia bu Erin. CEO sekaligus pemilik hotel ini." Jawab recepsionist membuat Dean dan Alif terkejut mendengarnya.

Apa Salah Perempuan Yang NGEJAR ???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang