Chapter 4

2.2K 288 12
                                    

Sejak pertemuanku dengan Sakura-san seminggu lalu, entah kenapa rasanya nasib baik selalu saja mendatangiku. Seperti misalnya, pesananku di Amazon datang lebih cepat dari yang dijadwalkan, anak-anak di hoikuen tidak sebandel biasanya, dan kemarin tumben-tumbennya Temari dan keluarganya mentraktirku makan malam di restoran Prancis yang super enak (dan yang saking terkenalnya sampai harus booking tempat beberapa hari sebelumnya).

Tapi yang satu ini benar-benar sulit dipercaya.

Hari itu seharusnya tidak jauh berbeda dari biasanya. Setelah jam hoikuen selesai pukul lima sore, anak-anak satu persatu mulai dijemput oleh keluarga mereka, termasuk anak bernama Boruto yang saat ini sedang kuantar menemui ayahnya yang sedang menunggu di genkan (teras dalam).

"Otsukaresama, Yamanaka-sensei, apa Boruto hari ini tidak nakal?" sapa Uzumaki-san, sang ayah.

"Apa sih Ayah, aku sama sekali tidak nakal tahu!" Aku mendengar Boruto menggerutu sambil memakai sepatunya. Tapi, yah, seperti biasanya baik aku atau ayahnya sendiri sama sekali tidak menggubris gerutuannya hahaha.

"Otsukaresama, Uzumaki-san." Aku mengacak-acak rambut pirang anak itu, "Boruto hari ini baik banget kok. Tadi siang dia mau membagi strawberry yang dibawanya untuk Sarada dan Chouchou, ya kan Boruto?"

Anak itu mengangguk bangga.

"Oh, itu hebat sekali! Lain kali kita bawa lagi buah strawberry lebih banyak supaya bisa dibagi-bagi untuk anak-anak lain di kelas Kuma."

"Jangan! Nanti yang di rumah jadi cepat habis kan kalau begitu!"

"Hahaha, kalau habis kan tinggal beli lagi."

"Hmm, oke deh. Tapi aku juga mau bawa edamame soalnya katanya Sarada lebih suka edamame daripada strawberry!"

"Edamame?" Uzumaki-san membeo namun Boruto telah terlanjur berlari melewati pintu keluar hoikuen menuju halaman depan. Ia lalu berseru pada anaknya, "Boruto, tunggu dulu disitu jangan kemana-mana! Ayah mau berbicara sebentar dengan Yamanaka-sensei!"

Aku mengangkat sebelah alisku mendengarnya. Tumben sekali, memangnya ada sesuatu?

"Tidak apa-apa kan, Sensei?" Uzumaki-san menyengir lebar.

"Tidak masalah sih, memangnya ada apa, Uzumaki-san?"

"Ah itu... bagaimana ya memulainya?" Aku melihat ayah dari Boruto ini mengusap-usap bagian belakang kepalanya. "Yamanaka-sensei itu kalau tidak salah fansnya The Falcons kan? Soalnya aku ingat waktu awal-awal hoikuen dulu, Sensei pernah bertanya padaku apakah istriku ada hubungan keluarga dengan Neji The Falcons atau tidak."

Aku pun teringat kembali kejadian waktu itu dan mengganguk. "Hmm, iya benar, aku memang fansnya The Falcons, memangnya kenapa?"

"Bagus sekali!" Uzumaki-san lalu merogoh tas kerjanya dan mengambil sesuatu dari dalamnya. Sesuatu yang berupa dua lembar tiket tersebut ia arahkan padaku—entah mataku yang salah lihat atau sekilas aku menangkat logo elang The Falcons tercetak disana?

"Kau tahu kan kalau The Falcons minggu besok akan konser di Kiri Dome?" lanjut pria itu, "Apa kau akan datang untuk menonton mereka?"

"Tur Golden Week kan? Iya aku memang akan datang karena aku juga sudah beli tiketnya..." Aku melihat kedua lembar tiket yang ada di tangan Uzumaki-san. Tapi kok rasanya ada yang beda ya?

"Oh, tidak, tidak. Ini bukan tiket masuk konser The Falcons, tapi ini tiket spesial untuk masuk backstage."

Cepat-cepat aku menatap kembali wajah Uzumaki-san. Mulutku terbuka menganga.

Coming Home to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang