FI : 19

378 60 2
                                    

Tak lama mama Harin datang dan berbicara dengan Minho,tetapi Harin membuka layar ponselnya karna ponselnya berdering dan ada 1 pesan yang pengirimnya sama.

None

Ini peringatan ke-3 kau tidak menuruti perintahku,lihat apa yang akan terjadi padamu atau mungkin orang terdekat mu. Jagalah mereka kalau kau bisa.

"Hm?" Harin kaget menutup mulutnya

Dan perilaku itu membuat Minho dan mama Harin bingung.

"Ada apa?" Mama

"Gak ada apa-apa kok ma" Harin tersenyum

"Hm.. Ho.. ma aku keluar sebentar ya" Harin keluar rumah dan pergi menuju ke teras depan rumah.

Harin berpikir berkali-kali siapa yang mengirim pesan ini? Siapa yang tega mengancamnya sampai seperti ini? Padahal dia tidak pernah melakukan hal yang melenceng sama sekali.

Dan yang membuat Harin tambah bingung apakah pengirim pesan ini dekat dan membuntuti kemanapun Harin pergi tanpa Harin tau.

"Hei...lagi apa?!" Minho mengaggeti Harin dari belakang dan sukses membuat Harin kaget setengah mati.

"Eh? Gak lagi ngapa-ngapain kok" Ucap Harin sambil menutup ponselnya / dikunci.

"Kok sendirian?" Tanya Minho sambil melirik kearah Harin

"Gak kenapa-napa" Harin

"Yaudah gini gue mau balik dulu ya" Minho

"Oke,hati-hati" Harin senyum

"Siap" Minho berjalan menuju motornya diparkir dan keluar pekarangan rumah Harin dan pergi menuju kantor Chan.

Sampai dikantor dia menuju ruang kerja Chan dan disana sedang ada Yeori.

"Minho?" Chan

"Gue perlu ngomong sama lo" Minho

Chan dan Minho melirik kearah Yeori dan Yeori menatap Minho dan Chan kesal.

"Gue keluar gitu?" Yeori

"Menurut lo gimana?" Minho

"Okelah" Yeori keluar ruang kerja Chan dengan malas dan kesal.

"Ada apa?" Chan

"Ada yang aneh sama Harin" Minho

"Maksud lo gimana?" Chan

"Gue juga gak tau tapi,tadi pas gue kagetin dia diteras dia kaget plus panik dan ponselnya juga langsung dimatiin pas ada gue" Minho

"Mungkin dia ada rahasia ho" Chan

"Bisa sih,tapi segitunya kah?" Minho

"Bisa aja,gak jauh beda kayak hyunjin sama felix" Chan

"Yaudah deh,oh ya gue mau ke markas nanti kalo ada apa-apa bilang aja" Minho

"Siap" Chan.

....Skip....

Pulang kerja Chan langsung pulang karna ajakan Yeori padahal dia mau kerumah Harin.

"Ck,bisa gak sih lo gak deket-deket sama gue hah?!" Chan

"Terus maksud kamu aku ngejauh?" Yeori

"Ya gimana lagi? Gue gak suka sama lo ri" Chan

"Tapi,kita dijodohin chan,dan aku suka sama kamu" Yeori

"Tapi,gue enggak" Chan

"Kamu lebih suka sama sekertaris pribadi kamu itu?" Yeori

"Iya" Chan

"Terus gimana? Kamu gak bisa gitu" Yeori

"Kenapa? Lo gak ada hak buat ngelarang gue suka sama siapapun yeori" Chan

Tiba-tiba disela pertengkaran,Chan menerima telfon dari Minho sahabatnya.

"Halo min?" Chan

Lo janjian sama harin kemana?

"Ha? Janjian apaan? Gue aja dirumah sama si kucing liar"

Lah? Harin bilang dia ketemuan sama lo

"Enggak,gue gak bilang gitu"

Berarti harin? Wah gawat,lo pergi ke alamat yang gue kirimin

"Tap..."

Tut...tut...tut..

Telfon terputus dan Minho dengan segera mengirim alamatnya sekarang.Setelah itu,Chan langsung menuju mobilnya walaupun Yeori menahan tapi,Chan menghiraukan ucapan Yeori dan tetap pergi ke alamat yang dikirim Minho.

Sampe sana,sepi bangunan yang luas dan lusuh seperti tak pernah dihuni.Chan mencari Harin dimanapun itu,tapi dia tak menjumpai Harin.

Saat sampai dilantai 2 Minho keluar beserta seorang wanita yang dia gendong.

"Min...harin??!!" Chan sangat kaget.

Chan benar-benar kaget dengan apa yang dia lihat mulut Harin membiru dan badannya lemas bahkan dia tak sadarkan diri,apa yang terjadi pada Harin.Chan sangat menyesal tak datang kerumah Harin dan ini karna Yeori.

"Harin kenapa?" Chan

"Entah,tapi ruangannya sumpek gue bener-bener hampir gak bisa nafas,sebaiknya lo bawa ke rs sekarang. Gue kabari anak-anak Stray Kids nanti" Minho

"Oke,thanks ho" Chan mengambil alih tubuh Harin yang lemah dan membawanya kedalam mobil untuk menuju kerumah sakit.

Sampai dirumah sakit,Chan meminta tolong suster dan mereka membawa Harin langsung ke ruang UGD.Chan hanya bisa berdoa dan berharap Harin baik-baik saja.

30 menit berlalu dokter tak kunjung keluar,anak Stray Kids dan Jina khawatir soal kondisi Harin.

"Kok bisa harin kayak gitu?" Felix

"Gue gak tau lix,ini aja tau dari minho" Chan

"Kalo aja gue gak balik ke rumah tadi,pasti harin baik-baik aja" Lanjut Chan dengan sangat kesal pada nada bicaranya.

"Jangan salahin diri lo sendiri" Jisung menenangkan Chan

"Tapi,ini bener-bener salah gue" Chan

Semua member hanya bisa menunduk dan mencoba menenangkan Chan yang sejak tadi sedih.Tak lama dokter keluar dan semua orang yang menunggu berdiri sambil menunggu keputusan dokter.

"Bagaimana keadaannya dok?" Changbin

"Pasien baik-baik saja karna anda telah membawanya tepat waktu,dan pasien terlalu banyak menghirup gas beracun dalam ruangan yang tertutup rapat,tak sepenuhnya racun itu bisa keluar. Seiring berjalannya waktu dan pengobatan yang dia lakukan racun itu akan keluar nantinya" Dokter

"Terima kasih dok penjelasannya" Minho

"Baiklah saya permisi dulu" Dokter pergi meninggalkan Stray Kids dan Jina.

Chan dan Minho memutuskan masuk kedalam ruangan Harin sedangkan Changbin dan Felix mereka ingin menjemput orang tua Harin.

Didalam Chan sangat sedih melihat wanita yang selalu ia kerjai dan membuatnya senang tengah berbaring lemas diatas ranjang rumah sakit dengan selang yang terhubung ditangan dan hidungnya.

"Rin? Kamu gak apa kan?" Chan.











.Tbc.

Forget It!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang