9💦

28 8 8
                                    

"Jika kamu menyianyiakan orang yang berjuang untukmu,maka bersiap-siaplah."

Unmei.

***

Setelah bel pulang,Rizky dan temannya masih pada di kelas. Karena memang mereka sudah biasa menunggu sampai semuanya sepi. Karena Rizky tidak mau berdesakan. Tiba tiba ada yang memasuki kelasnya. Mereka semua menoleh ke arah pintu. Ternyata Daffa yang datang ke kelasnya. Rizky mengepalkan lengannya. Tapi dia berusaha menahan amarahny. Daffa menyeringai melihat Rizky. Lalu dia mengajak Kaila. "Tadinya aku mau nunggu kamu di parkiran. Tapi aku ga mau terjadi sesuatu pada putri cantik ini." Ucap Daffa pada Kaila. Kaila tersenyum mendengar itu. Kaila melihat Rizky,Rizky terasa berbeda melihat Daffa. Tapi itu tidak masalah bagi Kaila,toh dia tidak ada hubungan apapun dengan Rizky. Tetapi Prita dan Kanaya bingung melihat Rizky. Kenapa Rizky jadi berubah? Bathin Kanaya. Ah sudahlah,bukan urusan gue.

"Gue duluan yaa." Pamit Kaila pada semuanya. Dan dibalas anggukan oleh Kanaya dan Prita. Rizky memutuskan untuk keluar,dan mengikuti mereka.
Di koridor Kaila dan Daffa berbicara yag entah tidak terdengar oleh Rizky. Tetapi yang pasti,Kaila sangat bahagia bersama Daffa. Rizky merasa ada sesuatu yang menyerang perutnya. Dan merasa sesak melihat Kaila bersama Daffa. Tapi dia dengan cepat menepiskan rasa itu. Dia tidak boleh memiliki rasa pada gadis manapun. Raka yang melihat Rizky seperti itu menepuk bahu Rizky dan mengangguk.

Rizky menghela nafasnya. Dia tidak mau melakukan ini,dia tidak ingin menjadikan gadis manapun merasa sakit jika tahu mereka hanya dijadikan pelarian. Ya,memang Rizky belum sepenuhnya bisa melupakan pada gadisnya. Gadis yang selama ini menghilang entah kemana.
Dia tersadar. Dia tadinya akan mengikuti Kaila dan Daffa,tapi dia malah kehilangan jejak. Dengan mengepalkan tangannya dan segera pulang,dia tidak mungkin akan ke cafe sedangkan dia sedang agak kacau.

***

Dilain tempat,Kaila dan Daffa berjalan keluar dari cinema21. Mereka memutuskan untuk makan."Kamu mau makan dimana?" Tanya Daffa. "Kita ke cafe itu aja yuk." Ajak Kaila dan dibalas anggukan oleh Daffa. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih,karena mereka terlihat romantis. Melebihi seorang sahabat.
"Nanti kalo udah makan,anter aku yaa. Aku pengen beli glow in the dark,soalnya aku bosen sama kamar kalo polos kayak gitu." Pinta Kaila
"Iyaa,nanti kita beli itu. Sekalian aja sama walpapernya,biar kamu betah di kamar." Jawab Daffa
"Jangan dehhhh,nanti walpaper biar mama gue aja yang beli." Ucap Kaila dan hanya dibalas anggukan oleh Daffa.

***

Setelah sampai dirumahnya,Raka berbaring di kasurnya. Ia berniat untuk tidur tapi dia mengurungkan niatnya karena hp nya berdering. Dan melihat nama yang tertera dalam hpnya lalu dia mengerinyit.
Halo tan,ada apa?

Lo tadi pulang bareng sama Kaila engga?

Enggak tan,loh? Emangnya tante ga tau? Kaila ga ngabarin tante?

Engga Raka,makanya gue telpon lo. Kirain Kaila main dulu sama lo.

Engga tan,tapi bentar ya coba Raka tanyain dulu sama temannya Kaila atau Raka akan menghubungi Kaila.

Yaudh kalo gitu,makasih ya Raka. Tante tunggu kabar dari Raka.

Iya tan.

Telponnya terputus. Raka segera menelpon Rizky.
Halo ky. Lo tau si Kaila kemana?

Ga

Anjir asli,tadi nyokapnya telpon gue. Katanya Kaila belum pulang.

Rizky malah memutuskan telponnya dan Raka mendengus kesal.

***

Rizky mengepalkan tangannya. Kemana Kaila? Kenapa dia belum pulang? Ah tapi bodo amat. Bathin Rizky Rizky membawa jaketnya dan keluar dari kamarnya. Dan segera menjalankan motornya meninggalkan rumah. Rizky memutuskan untuk ke mall,dia mencari buku untuk latihan olimpiade minggu depan. Tapi langkahnya terhenti saat melihat Kaila.
Dia menghampiri Kaila dan mengatakan,"Tadi nyokap lo nanyain lo ke Raka. Cepet hubungi nyokap lo,biar dia ga khawatir." Rizky langsung melengos pergi meninggalkan Kaila dan Daffa yang sedang mengerutkan keningnya karena heran melihat Rizky yag datang dan langsung mengatakan itu.

Setelah mendapatkan buku yang Rizky butuhkan. Dia langsung ke kasir dan membayarnya. Lalu dia meninggalkan mall itu. Dia baru sampai di parkiran Hp nya berdering. Dia merogoh celananya dan membawa benda pipih itu.

Mama is calling..

Halo ma

Kamu dimana ky?

Rizky lagi di jalan ma,habis beli buku buat nanti bahan olimpiade.

Oh yaudh kamu pulang ya kalo udah. Mama tunggu

Iya.

Setelah itu,ia melajukan motornya meninggalkan mall itu. Dia merasa haus. Dia menyingkirkan motornya dan membeli minuman di warung kecil. Setelah itu,dia pulang ke rumahnya.

Setelah sampai di rumahnya,dia terkejut melihat sebuah mobil yang sangat ia kenali. Dia bergegas masuk ke dalam rumahnya. Dia terkejut melihat ayahnya. Tapi dia merasa senang,karena ayahnya yang jarang pulang itu. Sekarang pulang. "Gimana kabarnya pah?" Tanya Rizky. Pria paruh baya itu tersenyum pada putra semata wayangnya "Baik,gimana sekolah kamu?" Ucap Papanya Rizky. "Aman pa." Jawab Rizky. Di sisi lain,mamanya Rizky sedang melihat kearah itu tersenyum. Betapa bahagia putranya itu. Bagaimana tidak bahagia,Biasanya ayahnya itu pulang setahun atau 6bulan sekali. Ini baru kemarin pulang,sekarang sudah pulang lagi. Dia merasa kesepian disini.
"Ky,papa sama mama sepakat untuk adopsi anak dari panti asuhan." Ucap papanya
"Loh? Kenapa mama sama papa ga buat aja?" Jawab Rizky enteng
Mama Rizky mendengus lalu melempar bantal ke muka Rizky dan Rizky mengaduh.
"Kamu kira gampang." Kesal mamanya
Rizky hanya menyengir. "Yaudah,kalo itu keputusan mama sama papa. Rizky setuju kok."
Lalu papa dan mamanya Rizky tersenyum mendengar jawaban Rizky."Kamu siap siap,sekarang kita jemput di panti asuhan." Ucap papanya Rizky sambil berdiri. Dahi Rizky mengerut,dia lagi malas keluar rumah. Dan dia menjawab,"Kalian aja deh,Rizky lagi males keluar. Lagian bentar lagi kan olimpiade. Jadi Rizky harus punya pegangan."
Mama dan papanya hanya bisa mengangguk. Rizky jika seperti itu,tidak bisa diganggu.
"Yaudah,kamu disini baik baik yaa. Hati hati!" Pesan mamanya
Rizky hanya mengangguk.
Rizky masuk kedalam kamarnya. Jujur,hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bagi Rizky. Bagaimana tidak melelahkan? Hati dan pikirannya sekarang tidak sejalan. Dia bingung harus menuruti yang mana. Jika dia menuruti kata hati,pasti dia akan seperti dulu. Tapi jika dia menuruti logikanya maka dia akan kehilangan. Rizky menghembuskan nafasnya berat. Dia sangat tidak ingin berada di posisi saat ini.

Rizky segera berkutat dengan buku bukunya. Dia bukannya cemen atau apalah,dia melakukan itu untuk kedua orang tuanya. Rizky ingin orang tuanya bahagia,dengan prestasi yang Rizky raih. Jangan salah paham,Rizky memang unggul dalam akademik. Tapi non akademik juga dia unggul. Tapi dia lebih mementingkan akademik. Rizky memang selalu sibuk dengan soal soal olimpiade,tapi dia selalu meluangkan waktunya untuk mamanya. Hanya sekedar basa basi,tapi itu jika perlu melakukannya. Tapi mamanya memaklumi Rizky.


***

Haiii haii haiii

Aku mau minta sarann nihh!! Mending selesaikan cerita ini atau buat lagi ceritaa? Tapi jangan khawatir,cerita ini pasti bakalan beres sampe ending kok!!

Jangan lupa kasih masukannn okeee!!
Maaf jika banyak kesalahannn:) maklumlahhh baru belajar😂
Jangan lupa vote and commen guyss!!
Salam kenalll:)

Q & R (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang