15. Don't go,Please

26 4 0
                                    

Haii haii haii
Maapin yak baru up sekarang😳
Jangan lupa bahagiaa😚
Maap juga kalo ceritaku gaje😂

Jangan lupa Vote,komeeenn,and sharee!!!
I hope you like this chapter😍

SELAMAT MEMBACA😍

ENJOYYYYYYY⭐⭐⭐

***

Setelah dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar,Rizky ditempatkan di ICU. Karena kondisi Rizky sangat memprihatinkan. Semua teman Rizky masih setia menunggu,apalagi Raka. Cowok itu terlihat sekali sangat sangat kacau. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana kalau dia kehilangan sahabatnya. Biarkan orang lain menilai ia lebay. Tapi,ia sudah menganggap Rizky sebagai saudaranya sendiri.

Vero menghela nafasnya berat,ia tidak tau harus bagaimana sekarang. Tapi,ia harus memikirkan terlebih dahulu kondisi Kanaya,Kaila,dan Prita. Jangan sampai mereka kurang istirahat,dan juga sudah malam.

Perlahan,Vero mendekati ketiga cewek tersebut. Vero mengusap lembut kepala Kanaya,tidak ada respon apapun dari cewek itu.

"Kanaya,kita pulang dulu yuk. Besok kesini lagi. Kalian harus istirahat." Kata Vero dengan sangat lembut. Kanaya tetap pada posisinya,tidak memedulikan apa yang dikatakan Vero. Vero menghela nafasnya,ia harus bersikap lebih sabar lagi.

"Kanaya,aku janji besok kita kesini lagi. Kapanpun itu. Aku janji. Sekarang kamu harus istirahat,kamu harus jaga kesehatan kamu." Kata Vero lagi. Kanaya masih diam. Sampai akhirnya Kaila yang turun tangan untuk mengajak Kanaya.
"Iya,bener apa yang dikatakan Vero ya. Kamu harus istirahat,nanti kalo Rizky sadar terus liat keadaan lo yang kayak gini. Pasti dia akan kecewa sama dirinya sendiri,membuat orang lain atau lebih tepatnya sahabatnya sendiri berantakan seperti ini. Besok kita kesini lagi,gue sama Prita akan nemenin lo." Kata Kaila sambil mengusap lengan Kanaya. Perlahan,Kanaya mengangguk. Dan mereka bertiga pamit untuk pulang. Sedangkan Vero,dia pamit untuk mengantarkan ketiga cewek itu.

Tidak lama setelah itu,Billy juga beranjak dari duduknya dan menghampiri keluarga Rizky yang duduk tidak jauh dari tempat yang ia dan Raka duduki tadi.

"Om,maaf. Lebih baik om dan keluarga istirahat dulu. Jangan sampai kalian ikut tumbang,terlebih lagi tante Fara. Beliau terlihat seperti kelelahan." Kata Billy. Gerry melihat ke arah Fara yang jauh dari kata baik. Benar! Fara harus istirahat. Gerry mengangguk dan tersenyum pada Billy.

Setelah mengatakan itu,Billy langsung kembali lagi ketempat asalnya. Billy menepuk pundak Raka,bermaksud untuk menyemangati dan mengatakan bahwa semuanya akan baik baik saja.
Raka tidak merespon apapun. Bahkan dia belum sempat memberi kabar pada orang rumah.

"Ka,lo udah ngehubungi orang rumah?" Tanya Billy. Raka hanya menggeleng sebagai responnya. Billy menghela nafas lelah.
"Yaudah mana sini hp lo. Biar gue yang ngabarin tante Rina." Pinta Billy. Raka merogoh ponselnya dan memberikannya pada Billy.

Billy menjauh dari tempat duduk Raka.
Dan segera menelpon mamanya Raka dan juga keluarganya.

***

Dilain tempat,orang tua Kaila sedang mencari keberadaan Kaila. Ditelpon tidak aktif. Mamanya Kaila menghubungi Raka juga tidak ada jawaban dari pemiliknya. Ia memutuskan untuk keluar rumah,bermaksud untuk menanyakan keberadaan Raka pada orang tuanya. Siapa tau,Kaila sedang bersama Raka.

Q & R (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang