11💦

23 6 0
                                    


Rizky terlalu sibuk dengan olimpiadenya. Sampai sampai istrihat pun dia masih setia dengan bukunya. Daffa yang melihat Rizky seperti itu tersenyum miring. Rizky bukan apa apanya dibandingkan dengannya. Daffa berjanji akan menghancurkan Rizky secara perlahan. Daffa mengetahui bahwa Rizky mencintai sahabatnya,yaitu Kaila. Ya,Daffa melihat dari sorot matanya Rizky saat melihat Kaila. Cara Rizky memandang Kaila berbeda pada wanita lainnya.

Entah apa yang merasuki jiwa Daffa. Laki laki itu memutuskan untuk mengikuti olimpiade matematika juga. Dia bertekad akan mengalahkan Rizky. Tapi dia tidak sebodoh itu untuk langsung menjatuhkan Rizky. Dia akan melakukan trik yang tidak bisa dibaca oleh siapapun.

Rizky merasa ada yang memperhatikannya,dia menoleh dan melihat orang yang sedang memperhatikannya adalah Daffa. Rizky beranjak dari duduknya dan berjalan keluar kelas.

Raka mengerinyit heran,melihat Rizky yang berjalan kearahnya. "Gak belajar?" Tanya Raka.
"Gak,Males gue."
Raka hanya mengangguk,Raka juga tau pasti ini gara gara Daffa. Tadi dia juga melihat Daffa ke kelasnya,tapi dia tidak memperdulikan itu. Toh Daffa kesana untuk Kaila.
"Lo mau makan apa?" Tanya Raka
"Gak,gue pengen air putih aja."

Raka mengangguk dan membeli minuman untuk Rizky. Raka memang sahabat yang pengertian,dia juga sudah menjadi sahabat Rizky dari mereka kecil. Pantas saja Raka bersikap seperti itu pada Rizky,kadang juga sebaliknya.

Setelah bel berbunyi,mereka berempat masuk kelas. Mereka langsung duduk dibangku masing masing tanpa memperdulikan keadaan di kelasnya. Daffa juga sudah keluar dari kelas Ipa4 itu.

"Kai,lo gak lupa kan ada tugas bahasa indonesia hari ini?" Tanya Prita
"Hah? Ada tugas? Masaaa gue lupaaa taaa."
"Ye lo gimana sih,cepet kerjain sekarang."
"Tapi..."

"Selamat siang anak anakk." Sapa Bu Jessi saat sudah berada di pintu.
"Selamat siang juga ibu cantik." Jawab Billy dengan mengedipkan sebelah matanya.
"Ngapain kamu kedip kedip? Cacingan?"
"Yee si ibu mah gak pekaa,sama kayak Prita yang gak peka akan rasa cintaku." Celetuk Bobi.
"Sudah sudah,sekarang kumpulkan tugas kalian." Perintah bu Jessi

"Ahhh mati gue." Gumam Kaila

"1,2,3.... Lohh kok ini kurang satu? Siapa yang tidak mengumpulkan?" Tanya Bu Jessi. Kaila semakin gelagapan. Dan komat kamit,berharap tiba tiba ada yang.. sudahlah ini tidak mungkin Kaila selamat dari hukuman guru sexy itu.

"KAILA? Kenapa kamu tidak mengumpulkan?" Tanya bu Jessi. Kaila menundukkan kepalanya. Dia benar benar tidak ingatt ada tugas. Oh God!
"Anu.. bu itu.. " Jawab Kaila
"Anu apaan? Sekarang kamu keluar dan hormat di lapangan." Perintah bu Jessi.

Terdengar suara decitan kursi,semua pasang mata beralih menatap siapa pelaku itu. Dannn mereka menangkap Rizky! Dan mengacungkan tangannya sembari berkata,"Bu! Saya saja yang menjalankan hukumannya. Dia murid baru,kasihan." Rizky langsung keluar kelas.
Raka terbelalak dengan ucapan Rizky,manaa Rizky yang ia kenall. Mana Rizky yang acuh terhadap perempuan. Ah Raka tidak sabar untuk menanyakan apa maksud Rizky melakukan semua ini.

"Kaila! Kamu juga keluar saja! Kamu yang salah. Ikuti Rizky!" Perintah bu Jessi. Kaila mengangguk dan keluar dari kelas.

***

"Maksud lo apaan ngelakuin ini semua? Lo pengen jadi pahlawan buat gue? Hah sorry gue gak butuh itu."
Rizky hanya menaikkan satu alisnya. Sudah syukur dibantuin! Huh dasar manusia. Tidak tau terima kasih!
Rizky tidak mengindahkan ucapan Kaila. Dia tetap hormat di lapangan. Dan diikuti Kaila.

20 menit kemudian

Brukk!
Rizky menatap ke arah Kaila. Dia terbelalak kaget saat melihat Kaila pingsan. Rizky dengan cepat membawa Kaila ke uks. Untungnya sedang ada perawat yang bertugas di uks.
"Kamu belikan makanan untuk dia ya. Dia kecapekan. Dan sepertinya tadi pagi dia tidak sarapan dan tadi istirahat dia tidak makan."
Rizky mengangguk dan bergegas membeli makanan untuk Kaila. Ceroboh sekali diaa. Batin Rizky. Setelah mendapatkan makanan,Rizky melihat Kaila sudah sadar dann dia melihat. Ah makhluk itu! Rizky berdecih,langsung masuk dan tidak memperdulikan kehadiran Daffa disana.

"Lo makan dulu." Kata Rizky sambil menyodorkan makanan pada Kaila.
Kaila menerimanya dan mengucapkan terima kasih. Rizky mengangguk dan duduk di kursi.
Daffa menaikkan sebelah alisnya,ia terkekeh pelan melihat kelakuan Rizky yang terlihat khawatir pada Kaila.
"Ngapain masih disini?" Tanya Daffa pada Rizky
"Suka suka gue lah."
"Udah, lo sana ajaa. Kaila gue yang jagain aja,lagian gue lebih berhak jaga dia daripada lo yang notabenenya bukan siapa siapa dia."
Rizky tidak mengindahkan ucapan Daffa,ia tetap duduk di kursi. Setelah melihat Kaila beres makan,Rizky langsung menyodorkan minum dan obat untuk Kaila. Kaila menerima itu. Dan membuat Daffa semakin geram. Apa apaan ini,dia seperti sedang menonton sepasang kekasih. Daffa berdecih dan bangkit dari duduknya. Kaila menaikkan sebelah alisnya,bingung melihat Daffa menatapnya seperti itu.
"Mau kemana?" Tanya Kaila
"Keluar."
"Loh kok keluar sih? Kan tadi lo bilang mau jagain gue."
"Lo udah ada yang jagain,lagipula gue gak dianggap disini."
"Lo apa apaan sih,kok ngomong gitu? Kan gue cuma nerima perlakuan dia ke gue karena gue kasihan aja dia udah repot repot bawain gue makanan sama minuman."

Jleb!
Apa katanya? Kasihan? Demi apaapun itu langsung menusuk hati Rizky.

Rizky langsung bangkit dari duduknya.
"Lo disini aja,biar gue yang keluar. Sorry udah ganggu kalian." Kata Rizky sambil keluar dari uks.
Rizky langsung ke rooftop. Ia ingin menenangkan pikirannya. Demi apaa dia melakukan itu karena dia peduli pada Kaila. Dan Kaila menerima perlakuannya karena kasihan? Hah Rizky terlalu berharap Kaila akan menjadi miliknya. Jadi seperti ini kann,dia terjebak dalam situasi ini.
Kalau tidak ingat sekarang ada bimbingan olimpiade,dia akan meninggalkan sekolah ini. Tapi,jangan seperti itu juga. Bagaimana dengan masa depan dia jika hanya hal sepele seperti ini ia harus meninggalkan sekolah.

Rizky memejamkan matanya. Dan berharap saat bangun ia bisa melupakan kejadian tadi.

***

Kaila jadi merasa bersalah pada Rizky. Rizky melakukan itu terlihat sangat.. ah.
"Kamu kenapa ngelamun?" Tanya Daffa.
Kaila hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Kamu ngerasa bersalah sama orang itu?"
"I..ah enggak."
"Kai."
"Iya aku ngerasa bersalah. Kenapa dengan teganya aku ngomong gitu."
"Udahlah,gapapa jangan dipikirin ya. Kamu udah kuat ke kelas kan? Aku anterin ya."
Kaila hanya mengangguk.

Karena pelajaran sudah berganti,Kaila bisa masuk kelas. Dia melihat kelas. Dia tidak melihat Rizky,kemana dia?

"Kaiii. Lo gak papa kann?" Tanya Prita dengan khawatir.
"Gak papa kok,tadi gue cuma lupa sarapan aja."
Prita menggeplak tangan Kaila dan Kaila meringis dengan geplakan itu.
"Lo itu ish,lain kali jangan gitu lagi!"
"Hmm."
"RAKAAA! Rizky kemana?" Teriak Prita
"Loh? Kan tadi keluar sama Kaila."
"Emangnya belum kesini ya? Udah lama keluar dari uks nya sebelum gue keluar juga." Kata Kaila
Raka hanya mengidikkan bahunya. Raka tahu,pasti ini ada kaitannya dengan Daffa. Siapa lagi yang mencari masalah pada Rizky selain dia? Ah sudahlahh.

Raka merogoh ponselnya. Dan mengirimkan pesan pada Rizky.

***

Rizky merasa ada yang bergetar dari saku celananya. Dia merogoh ponselnya.

Raka
Lo dimana?

Rooftop

Rizky langsung menyimpan lagi ponselnya. Dan bergegas menuju kelas.

Sesampainya di kelas,Rizky tidak sengaja melihat Kaila yang sedang melihat kearahnya. Rizky langsung memutuskan kontak matanya. Dan duduk disebelah Raka.
Raka menepuk pundak Rizky. Seolah memberikan semangat pada Rizky. Rizky mengangguk. Beruntung Rizky memiliki sahabat seperti Rakaa.

***

Hai hai haiiiii aem kam bek.
Mon maap,mon maap yakk!!
Kalau bikin kalian nunggu.

Jangan lupa Vote and komen woyyy!!

Jangan lupa tidur yang nyenyak yaaa! Yuhuuuu sampai ketemu di chapter selanjutnyaaaaa wahai para ehem ehem.

Salam kenalll:))

Q & R (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang