16. Hari bahagia

17 3 2
                                    

Haii haii haii
Maapin yak baru up sekarang😳
Jangan lupa bahagiaa😚
Maap juga kalo ceritaku gaje😂

Jangan lupa Vote,komeeenn,and sharee!!!
I hope you like this chapter😍

SELAMAT MEMBACA😍

ENJOYYYYYYY⭐⭐⭐

***

Satu bulan berlalu,kondisi Rizky lebih baik dari bulan lalu. Tetapi Rizky belum sadar dari komanya. Semua sahabatnya rajin ke rumah sakit apalagi Raka. Lelaki itu bahkan sudah menganggap ruangan Rizky adalah rumah baginya. Saking seringnya dia tidur disana,namun lebih tepatnya menjaga sahabat kecilnya. Ada perasaan geli ketika mengingat ia terlihat sangat menyayangi Rizky. Bahkan ia bertekad tidak akan mempunyai pacar sebelum sahabatnya itu mempunyai pacar. Berlebihan memang,tapi itulah Raka. Bagi Raka,Rizky adalah saudara kembar yang tak sedarah. Aneh memang.

Raka awalnya sendiri menjaga Rizky.
"Gimana ka? Ada perkembangan?" Tanya Billy saat ia tiba di depan Raka. Raka menghela napasnya. "Seperti yang lo lihat." Selalu itu jawaban Raka. Raka juga tidak tahu harus menjawab apa.

Tiba tiba,Raka teringat akan satu hal. Ia belum mencari siapa yang mencelakakan Rizky. Ia segera mengirim pesan pada Dito.

Dito

Gimana perkembangan org itu?

Belum ketemu bang,tapi gue lagi lacak jejaknya.

Oke. Kasih tau gue kalo lo udah dapat pelakunya.

Pasti.

Raka menyimpan kembali ponselnya. Dan melihat Kanaya dan dua temannya. Seketika ia menegang,melihat Daffa ada di rumah sakit. Tapi ia dengan cepat mengaturnya.

Kanaya duduk di sebelah Raka.
"Ka,kapan Rizky sadar?" Tanya Kanaya dengan lirih. Raka tidak menjawab apapun. Ia mengusap kepala Kanaya.

"Lo udah makan?" Tanya Prita pada Raka. Raka menjawab dengan anggukan. Billy yang melihat interaksi itu seketika berpikir keras. Tapi ia dengan cepat menepiskan pikirannya.

Semuanya kembali hening. Sampai ada Dito dan Ghita ke rumah sakit. Melihat Dito yang akan menghampirinya dan menjelaskan rencananya,Raka langsung memberi isyarat bahwa jangan dulu membahas itu. Raka yakin,ini pasti ada hubungannya dengan Daffa. Tapi ia akan mencari bukti.

Merasa keadaannya canggung,Kaila memutuskan untuk pulang.
"Kanaya,Prita,semuanya dehh yaa. Gue pulang duluan ya." Pamit Kaila
"Iya,hati hati Kai." Jawab Prita.
Raka menatap Daffa,begitu juga Daffa yang menatap Raka dengan senyum yang mungkin meremehkan.

Raka bangkit,ingin mengejar Daffa. Tapi lengannya ditahan oleh Dito. Dito mengisyaratkan bahwa ia mempunyai berita. Dan ada buktinya.

Raka dan Dito memutuskan untuk menjauh dari area rumah sakit.

***

Selama diperjalanan,Kaila berceloteh. Daffa terkekeh geli melihat Kaila. Ia merasa ada sesuatu yang aneh menyapa hatinya. Tapi ia tidak peduli itu. Ia yakin,ia menyayangi Kaila. Tapi sebatas sahabat. Tapi,ia tidak mungkin menyerahkan Kaila begitu saja pada Rizky. Nyawa harus dibayar dengan nyawa.

"Kai,kamu lapar?" Tanya Daffa

"Iya dong. Masa enggak." Jawab Kaila dengan polosnya. Daffa tertawa mendengar jawaban Kaila.

Q & R (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang