12💧

12 5 0
                                    


Hai hai haii!!
Aku up nih hmm:"
Jangan lupa vote dan komen yaa!!


Hope you like this story🔥🔥

Selamat membacaaaa

ENJOYYYY😋

⭐⭐⭐

"Terkadang,kita berkata'baik-baik saja' agar orang lain tidak tahu seberapa rapuhnya kita."

***

Hari ini,hari yang telah ditunggu tunggu oleh Rizky. Dia berjanji pada dirinya sendiri untuk memenangkan olimpiade ini. Yappp,Rizky akan berkutat dengan soal soal yang berhubungan dengan angka,kali,bagi,dan sebagainya.
Rizky sudah siap dengan seragam sekolahnya,dia langsung keluar kamar untuk sarapan.

"Pagi ma."
"Pagi sayang,sarapan dulu ya? Biar kamu semangat ngerjain soalnya."
Rizky mengangguk dan mengedarkan pandangannya pada dua kursi yang masih kosong.
"Dua anak kemana ma?"
"Masih di kamarnya,sebentar lagi pasti turun."

"Pagii everybodyy." Teriak Ghita. Dito mendengus karena mendengar suara Ghita yang seperti toa. Dito memang sering mendengar teriakkan Ghita. Tapi,tetap sana dia merasa kesal kalau Ghita berteriak. Menurutnya itu sangat menganggu pendengaran dan ketenangannya sajaa!

"Kalian sarapan dulu yaa." Perintah Fara
Ketiganya mengangguk dan seperti biasa,Dito dan Ghita pasti berebut makanannya. Padahal,ada roti yang lain untuk dimakan.
Rizky menatap mereka,keduanya langsung melepaskan rotinya. Dan dengan tampang tidak berdosanya Rizky mengambil roti itu dan melahapnya.
Mulut Ghita menganga lebar. Biasanya Rizky akan membela dia. Tapi ini tidakk.

Rizky menaikkan sebelah alisnya. Ghita dan Dito mendengus kesal. Keduanya langsung menyambar roti yang lain.
Rizky terkekeh pelan,lebih baik seperti itu daripada ia harus membela Ghita terus terusan,dan akan menimbulkan iri dan sebagainya dalam diri Dito.

Setelah mereka sarapan. Mereka beranjak dari duduknya dan berpamitan pada mamanya. Dan seperti biasa mereka akan berangkat bersama sama,dan berpisah di persimpangan jalan.

***

Rizky turun dari motornya dan merapikan rambutnya. Ia tidak sengaja melihat Raka datang membonceng Kaila. Dia merogoh ponselnya karena merasa ada yang bergetar. Ternyata benar yang bergetar itu ponselnya.

Pak Bambang
Rizky dimana? Kamu sudah di sekolah?

Di parkiran pak

Yasudah kamu ke ruang guru sekarang ya! Ada pengarahan dari bapak untuk olimpiade hari ini!

Rizky menyimpan ponselnya lagi. Raka yang sudah memarkirkan motornya di sebelah Rizky pun menyapa Rizky dengan tepukan. Rizky menatap Raka,Raka terkekeh geli melihat Rizky. Raka tahu,Rizky sedang menahan kesalnya. Raka tahu,bahwa Rizky menyukai Kaila. Terlihat jelas bagi seorang Raka,bagaimana cara Rizky menatap,memperlakukan Kaila. Sama seperti Rizky memperlakukan 'dia' .

"Udah jangan kesel gitu mukanya."
Rizky menaikkan sebelah alisnya seolah tidak mengerti.
"Halah lo sok sok an gak ngerti padahal ngerti."
Rizky mendengus,dan meninggalkan Raka di parkiran.
"Kemanaa ky? Jangan ninggalin elahh." Teriak Raka. Rizky tidak mengindahkan teriakkan Raka dan terus berjalan ke arah ruang guru seperti perintah pak Bambang tadi.

Q & R (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang