Seorang gadis menatap layar laptopnya lama. Menatapnya lekat. Tetap berkedip, namun rautnya tampak serius. Tak lepas. Kadang ia menggaruk-garukan kepalanya, atau kadang mengusap wajahnya.
"Gak betul nih.."
Gelengnya.
"Apanya?" Sahut pria disampingnya.
"Cerita ini! Semua cerita ini!"
"Kenapa dengan ceritanya?" Kata pria itu sambil meletakan kopi kali ini di depan wanita itu.
"It's all about romance! And I'm Single!!" Ucap gadis itu kuat.
Kalimat tadi mampu membuat pria itu menyemburkan kopi yang tadi diseruputnya. Antara panas atau kaget dengan perkataan wanita ini.
"Apaan sih Anjar, nyemprot-nyemprot gak jelas."
"Yah habis kamu ngomong nya begitu, ngenes amat!"
"Yah emang kan? Aku seorang novelis romance terkenal dengan sastra romance nya, dengan novel kisah cintanya yang terkenal dimana-mana, tapi Aku single Anjar! A.K.A Jombloo!!"
Pria itu tertawa.
"Akhirnya, Seorang Eri Davina menyadari takdirnya! Lagi pula apaan terkenal, kamu tuh Cuma penulis cerita di situs online. Followers aja Cuma 100, terkenal dari mana coba" Ungkap Pria itu lugas. Wanita itu semakin cemberut. Mendapati fakta yang menjengkelkan, membuat nya sakit menerima kenyataan.
"Tapi kan, cerita romance ini harusnya datang dari pengalaman, bukan dari khayalan!"
"Lah, selama ini gimana emang?"
"Aku Cuma pacaran 4 kali Anjar, 4 kali! Dan semua kisah ini tidak pernah terjadi dalam hidupku.."
Hari ini pria itu puas tertawa. Memang menertawakan kisah hidup seseorang memang yang terbaik.
"Emang kamu mau pacarana sampai berapa kali supaya menghasilkan maha karya terbesar yang bisa mengguncangkan alam semesta ini ?"
"Yah, gak gitu juga.. seharusnya, aku sudah merasakan pengalaman mesra seperti yang kutulis"
"semua memang awalnya dibangun dari halusinasi kamu kan?"
"Anjaar!!"
Gadis itu hampir menyiramkan kopinya ke wajah pria itu. Tapi karena dia masih waras, jadi ia tidak mungkin melakukan itu.
Pria itu pelan mengusap rambut wanita yang dari tadi depresi dengan kisah percintaanya.
"Kamu juga nulis nya kisah cinta dua gadis kan?" Ungkapnya.
Wanita itu diam saja. Masih memandang laptopnya.
"It's gonna be hard for you. Even you are not straight actually.." Ucap pria itu.
"Aku Cuma berharap kisah cinta ku bisa semanis itu, entah dengan siapa pun.."
"bagaimana dengan ku?"
Balas pria itu. Wanita yang dipanggil Eri itu menoleh. Memicingkan matanya.
"Kamu terlalu baik untuk aku tulis di cerita ku." Ungkap gadis itu mantab. Raut wajahnya serius. Tapi tetap terlihat manis.
Pria itu tersenyum.
Bagaimana pun dia tau. Dia mengerti dengan benar. Gadis yang dicintai nya selama 5 tahun ini tidak akan melihatnya. Bukan karena dia kurang tampan, kurang kaya, atau bahkan kurang pintar.
Tapi karena gadis itu tidak memilih pria untuk menjadi prioritasnya.
Tidak hanya dia.
Tapi semua pria.
Eri Davina..
Mungkin itu yang membuatnya jatuh hati.
END.
![](https://img.wattpad.com/cover/168082535-288-k509853.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Girls At The Rainbow City (End)
Storie breviKalau aku jatuh kemudian cinta, sanggup kamu mendengar kisah penuh drama kepunyaanku?