Roku

18.9K 2.1K 178
                                    

Hehe double up lagi :'D

-------

"Jaem, kalau kakak boleh tau nama ayah Jaem siapa?"

"Lee Donghyuck! Nama ayah Jaem Lee Donghyuck, kak Mark!"


○●○

"AYAH!" panggil Jaemin saat sang ayah datang untuk menjemputnya.

"Jaem udah nungguin lama?" Tanya sang ayah sambil menggendong tubuh putranya.

"Iya~ ayah lama, Jaem lapar tau!" Jawab Jaemin manja dengan nada merajuk yang dibuatnya.

"Iya maafin ya tadi ayah gantiin om Doyoung sebentar di klinik, jadi lama."

"Om Doyoung jahat ih~"

"Hush gak boleh ngomong. Katanya lapar? Makan di kedai kak Yuta mau?" Bujuk sang ayah. Jaemin tersenyum sumringah.

"GAK NOLAK YAH. JAEM DUA MANGKUK RAMEN NANTI"

"Iyaaa, kalau gak abis ayah gak ajak lagi"

"Abis dong Jaem gitu~"
Donghyuck yang gemas langsung mencubit hidung mungil anaknya.

Interaksi mereka berdua masih diamati lanjut oleh seseorang yang tak jauh dari sana. Nampak senyum penuh kerinduan. Terlebih saat ia mengorek informasi lebih dalam tadi.

○●○

Malam tiba, sepasang anak ayah itu tengah hikmat menikmati makan malam mereka.

"Jaem besok libur kan?"

Yang disahut menggangguk tetap menguyah makanannya.

"Ayah malam ini kerja 24 jam di klinik"

Segera sang anak mendongak mendengar penuturan sang ayah.

"Jaem sendiri di rumah?" Tanya sang anak. Berat hati ayahnya mengangguk.

"Kenapa?" Jaem bertanya lagi.

"Om Doyoung pergi mengurus beberapa pasien yang dirujuk ke rumah sakit. Banyak sekali tadi Jaem, soalnya ada kecelakaan besar gitu. Nah dia mau ayah yang jagain klinik sampai sekitar subuh. Karena beberapa karyawan klinik agak sibuk juga jadi minta ganti sama shift pagi ayah." Jelas Donghyuck panjang lebar. Sudah ditegaskan bila anaknya itu sangatlah pintar, ia selalu meminta alasan yang kuat jika ayahnya melakukan sesuatu.

"Hmm sebenarnya Jaem gak mau ayah pergi, tapi karena penting jadi Jaem gak apa-apa kok di rumah aja sendiri. Tapi ayah harus hati-hati jangan lupa pakai jaket dingin banget kalau malam yah!" Seru Jaemin ayahnya berdecak kagum lalu megusak surai sang anak.

"Iya, habisin dulu makanannya."

----

"Jaem ayah pergi dulu. Ingat jangan main-"

"Jangan main api, benda tajam, listrik, air dan jangan buat gaduh kasian tetangga"

"Udah pintar ngomong yah" kata Donghyuck, kedua tangannya mencubit pipi sang anak.

"Aduh sakit.. gimana aku gak pintar ngomong gitu kalau ayah selalu bilang!"

Donghyuck tertawa kecil, lalu menghujani sang anak dengan kecupan di sekitar wajahnya.
"Ayah kunci ya pintunya, kalau ada apa-apa kunci cadangan di vas bunga. Jaem bisa ayah percayakan?"

"Ay ay kapten!"

"See you, Jaemnya ayah"

"See you juga ayahnya Jaemin"

Donghyuck segera menuju pintu keluar lalu mengunci pintu tersebut dari luar. Serasa aman ia melangkahkan kakinya menuju tempat tujuan. Dirinya lumayan terbiasa meninggalkan sang anak sendiri di rumah jadi ia bisa mengontrol rasa khawatirnya.

Kaki jenjangnya berhenti di trotoar depan gedung apartemen menghentikan sebuah taxi. Ia masuk lalu meminta sang supir mengantarnya ke klinik Dokter kim atau ia panggil kak Doyoung saat.

Setibanya ia langsung membayar ongkos dari taxi. Hatinya sedikit tidak tenang. Sejak keluar dari gedung apartemennya ia merasa ada yang memperhatikan dirinya dari kejauhan.

Seolah tak ingin mengganggu fokusnya ia langsung berlari masuk ke klinik dan segera mendudukkan diri di ruangan resepsionis. Ia terlalu lelah jika harus pergi ke ruangan Doyoung.

Setidaknya di klinik ini ada satu atau dua orang yang memang sengaja menginap karena keluarganya yang terpaksa di rawat inap disana.

Donghyuck yang mulai bosan segera menghidupkan lagu dari ponselnya. Sembari membersihkan beberapa kertas-kertas, entah itu dokumen atau sampah di tempat resepsionis.

Kurang lebih lima jam lamanya berjaga membuat pemuda itu kelelahan terlebih tidak ada lagi teman yang mau diajak mengobrol.

Pintu klinik nampak terbuka, menampilkan Doyoung yang nampak segar dengan balutan sweater hangat, celana bahan dan jaket besar yang menggantung di tubuhnya.

"Hyuck kamu nampak lelah" komentar Doyoung. Donghyuck mengangguk kecil.

"Jam jagamu masih ada tapi kalau kamu bener-bener lelah kau bisa pulang. Aku bisa jaga sampai pagi."

"Beneran kak?" Doyoung mengangguk. "Aku memaklumimu Hyuck, kamu punya anak yang dirawat sendiri."

Donghyuck tersenyum kaku. "Kak, Hyuck pulang duluan, permisi." Pamit Donghyuck.

"Hati-hati Hyuck!"

----

Donghyuck berjalan pelan, lingkungan disini belum sepenuhnya tidur. Masih banyak pekerjaan malam dan pekerja malam beraksi. Ia tak ambil pusing. Masih tetap melangkah menuju halte. Bus terakhir sudah lewat. Setidaknya ada taksi malam bukan.

Ia menunggu disana melupakan fakta jika wajah cantik dan manisnya itu agak mengancam.
Seorang pria dengan wajah memerah menuju kearahnya. Bau alkohol menyengat menusuk indra penciumannya.

Tanpa diduga laki-laki itu memegang tangan Donghyuck tiba-tiba. Donghyuck yang baru saja akan melawan berhenti saat pria itu dengan tak sopan meremas pantatnya yang terbalut celana jeans.

"Brengsek hentikan!" Teriak Donghyuck, terlebih saat laki-laki tak sopan itu menangkup keseluruhan pantatnya.

"Berhenti" ujaran datar seorang pria menghampirinya.

"Apa hik apaan kau ha hik" balas laki-laki mabuk. Segera pria itu memukul wajah pria mabuk tersebut.

"Berani sekali tangan kotormu menyentuh milikku"

Sungguh Donghyuck tercengang dengan sosok tak asing dihadapannya.

Mata beruangnya membola, tubuhnya tegang bukan main terutama saat pria itu membalikkan badan menatap langsung dirinya.

"Dongyuckie" panggil pria itu. Suara datarnya terdengar begitu seksi saat menggumankan namanya.

Ia kembali tercekat saat bibirnya dipertemukan oleh sang pemilik bibir dihadapannya. Lumatan kecil menghampiri bibir mungil nan manis miliknya. Tangan kekar sang pria itu menahan bobot tubuhnya yang seolah akan jatuh.

Pria itu menghentikan lumatan mereka ia menjauhkan dirinya dari tubuh Donghyuck. Seringaian tampan terpatri di wajah yang menawan itu.

"Kamu tidak melupakanku kan, Hyuckie?"

-------
N4h N4h h4d00h b3nt4r l491 n1ch wqwq :'D

Oh ya #prayforbanten semoga diberi ketabahan yang mendalam menghadapi musibah yang gak terduga :')
Soalnya ada temen Gi yang termasuk korban tapi belum tau keadaannya masih diskomunikasi gitu :') Doain yang terbaik ya buat para korban, readers-san

○●○

VOTE n COMMENT JUSEYO

[🐻🐯]←(°√°(←|→)°√°)→ [🐻🐯]

[END] Young MumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang