Warn. Typo in here
•••
Jaemin sehabis pulang dari rumah kakeknya mengantarkan bawaan sang ayah dan buah tangan dari Kanada.
Perutnya kembali keram dan kepalanya cukup pusing. Karena jarak pulang yang jauh, hujan tiba-tiba turun, dan bis yang jarang muncul membuat Jaemin mengurungkan niat pulang dahulu dan lebih memilih menemui salah satu paman angkatnya.Paman cerewet yang pernah membantunya sehingga 'berada' di bumi. Sambil berlari kecil menuju klinik Kim akhirnya pemuda itu sampai dengan baju yang cukup basah.
Dia membuka pintu klinik. Kebetulan sekali saat ini sepi dan di meja resepsionis hanya ada sang paman yang tengah sibuk membereskan kertas-kertas.
"Om Doyoung!" Panggilnya.
Sosok paman menoleh dan mendapati senyuman manis sang keponakan angkatnya.
"Jaem? Ada apa kesini? Mana basah-basah lagi!" -Jaemin masih tertawa kecil melihat kecerewetan pamannya hingga pemuda itu kembali merasa kram dan kedinginan serta pusing.
"Jaem!" Pekik Doyoung berlari menangkap tubuh Jaemin yang hampir terhuyung di lantai.
Jaemin membuka matanya dan merasakan kehangatan dibandingkan beberapa waktu tadi.
Dia mendudukkan tubuhnya sambil mengumpulkan nyawa yang tersisa.
Pintu di ruangan Jaemin sontak terbuai yang tak lain dibuka oleh Doyoung. Dengan tatapan tajam dan cukup serius pria itu berdiri bersedekap dada di samping ranjang Jaemin.
"Om Doyoung, aku pin-"
"Jaemin jelaskan"
Jaemin menggerutkan dahi tak paham.
"Jelaskan padaku kenapa bisa seperti ini?"
""Maksud om Doyoung aku pingsan?"
"Jaem jangan mengelak"
Jaemin kesal dibuatnya, bahkan dia sendiri tak sadar jika sikapnya tadi membuat Doyoung semakin kesal.
"Apanya om? Jaem ga paham"
"Singkap bajumu"
"Apa?"
"Lakukan"
Jaemin segera melakukan perintah Doyoung meski dia tak tahu maksud sang paman.
Doyoung mulai menyentuh bagian perut bawah samping Jaemin. Sejenak berpindah.
"Coba lihat keatas"
Jaemin menurut.
Setelah dirasa cukup Doyoung menjauh dari Jaemin. Desahan panjang dia keluarakan sambil memegang dahinya.
"Siapa Jaemin?"
"Siapa apanya om? Kenapa om begitu aneh!"
Doyoung menatap tajam pemuda itu.
"Kau tau? Ada kehidupan lain di perutmu dan itu sudah hampir tiga minggu lebih"
Melototkan matanya, Jaemin percaya tidak percaya akan perkataan Doyoung.
"Tidak mungkin! Om Doyoung pasti bercanda!"
"Bercanda katamu? Aku dokter kandungan kalau kamu lupa, nak."
Sarkasme itu lantas membuat Jaemin makin gugup dan menundukkan kepalanya tidak sanggup menahan beban pikiran tentang ini.
"T-tidak mungkin om Doyoung.."
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Young Mum
FanficMenjadi seorang 'ibu' di masa muda memang bukanlah hal mudah. Terlebih jika hanya seorang diri menjaga buah hati. Namun bagaimana hal itu terjadi pada jika seorang pemuda normal yang ternyata memiliki 'keistimewaan'? Ya, itulah yang terjadi pada se...