Sambil membawa karangan bunga, pria satu anak itu menutup mobilnya.
"Papa hurry up!"
Pria itu berlari di daerah pemakaman umum itu. Eyes smilenya terkembang. Seolah seperti ingin melamar kekasihnya saja.
"Papa come on!" turun gadis kecil yang diketahui adalah sang anak.
Pria itu mengusak surai pendek anaknya lalu berdiri di hadapan sebuah makam.
Segera diletakkannya bunga di atas makam tersebut. Dia mulai mengepalkan tangan diikuti gadis kecil yang mengikuti setiap yang papa-nya lakukan."Amin—"
"Amin!" —sahut gadis kecil lalu tersenyum jenaka kepada sang papa.
"Bilang ke mamamu papa rindu"
"Gak mau! Bilang sendiri sana!"
"Ya sudah satu bag coklat akan hilang—"
"Iya-iya!"
Gadis itu menatap pusara itu.
"Hai mama! Aku Huang Jade anak tercantik dan terkuat mama dan seseorang menyebalkan di sebelah— AW sakit papa!" Rintih gadis itu.
"Ya kamu bilang papa adalah seseorang menyebalkan"
Jade— gadis kecil itu memilih abai dan lanjut berbicara dengan pusara kosong sang mama.
"Mama tau Jade baru aja dapat juara loh di kejuaraan Taekwondo kemarin! Tapi yah Jade iri.. teman-teman Jade yang cuma juara harapan aja mamanya datang."
Pria itu terdiam meski dia cukup sedih dengan kalimat sang anak.
"Meski gitu gak masalah kok! Ada aunty Jeje, uncle Icung dan granma Hyuck kok hehe!"
Senyuman penuh kesedihan itu dapat dirasakan sang ayah.
"Mama.. Jade dan papa rindu mama. Meski Jade gak pernah bertemu mama tapi Jade rindu. Mama cantik mama baik! Mama udah beri kehidupan ke Jade. Terimakasih Mama dan Jade mau bilang.. SELAMAT HARI IBU MAMA! JADE SAYANG MAMA"
Gadis kecil itu tanpa sadar teriak begitu gembira meski lelehan air matanya menghiasi wajah cantiknya.
"Sudah sayang?" Tanya pria itu. Segera gadis kecil di sampingnya membersihkan air mata.
"Iya pa!"
Tersenyum melihat seberapa dewasa anaknya itu.
"Jade ke mobil dulu, nanti papa susul"
"Siap!"
Punggung kecil si gadis mulai menghilang.
Pria dengan setelan jas hitam menatap pusara pemilik hatinya.
"Terimakasih. Kamu benar-benar orangtua yang baik. Terimakasih melahirkan Jade. Terimakasih telah menjadi cintaku. Terimakasih dan aku akan selalu mencintaimu, Huang Jaemin"
'Terimakasih juga Jen, kamu menepati untuk menjaga anak kita dan mencintaiku'
Dari kejauhan gadis kecil itu bayangan sosok sang mama yang memeluk papanya dari belakang. Jade tersenyum apalagi saat sang mama melihat ke arahnya. Senyuman cantik dan manis terlempar satu sama lain.
Jade tersenyum sembari mengangkat boneka serigala. Boneka yang membuat mamanya selalu hadir ketika Jade butuh tapi saat ini mamanya perlahan menghambur bagai dandelion yang tertiup angin.
—Jade Amberica Huang, Jeno Huang and Jaemin Lee (Huang)'s daughter
•••
This not good ending but this a perfect ending that I wrote the story
Thanks for minna-san I luv you, Im just worst writer without you
Thank a lot to God, and many cast who I use in here and I will has 'fixed' based on PUEBI
And I'm so sorry I can't give squel, maybe(?)
Guys use your brain to thinking about Jeno's and his daughter life~
I love you and see you in another stories see youRegards
Gi
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Young Mum
FanfictionMenjadi seorang 'ibu' di masa muda memang bukanlah hal mudah. Terlebih jika hanya seorang diri menjaga buah hati. Namun bagaimana hal itu terjadi pada jika seorang pemuda normal yang ternyata memiliki 'keistimewaan'? Ya, itulah yang terjadi pada se...