Juu Ichi

14.1K 1.5K 83
                                    

Triple update(?) :'D sorry for bad English n typo dude :'D

-------

Pemuda gagah itu terbangun dahulu, menikmati wajah cantik yang kelewat manis pemuda di hadapannya. Sinar matahari mencoba mengintip mereka melalui tirai yang tak tertutup sempurna.

Dari dekat ia bahkan bisa mendengar deru nafas teratur si manis. Mata pemuda manis itu terbuka perlahan, seolah merasakan ada seseorang yang memperhatikannya.

Chup

Mark, pemuda itu segera mengecup bibir manis seseorang di hadapannya.

"Pagi~" sapa Mark yang hanya dihadiahi Donghyuck yang menunduk malu.

○●○

"Ayah mau buat makanan apa?" Tanya anak kecil itu sembari menyembulkan kepalanya memperhatikan pergerakan tangan sang ayah.

"Sandwich dan salad" jawab ayah singkat. Batinnya sedang berkecambuk tentang sesuatu yang akan terjadi kedepannya.

"Jaem ga mau salad! Jaem mau nasi goreng omelet!" Bantah sang anak tidak terima. Donghyuck memberhentikan gerakan tangannya.

"Ini untuk papi Mark sayang, dia gak terbiasa sarapan dengan nasi. Kamu juga harus banyak makan sayur biar tinggi."

Jaemin, sang anak menggelengkan kepalanya kuat. "Gak mau! Jaem gak mau sayur!"

Kepala Donghyuck makin pusing dengan pekikan sang anak. Sungguh ia sedang sakit kepala memikirkan pembicaraan yang akan ia lakukan dengan orangtua.

"Jaemin!" Bentak Donghyuck, nada bicaranya naik satu oktaf.

Jaemin terdiam akan bentakan ayahnya. Ia selalu diam saat sang ayah membentak, paham akan keadaan sang ayah.

Mark yang mendengar teriakan Donghyuck, segera keluar dari kamar. Mendapati sang anak yang menunduk di depan sang ayah.

"Jaem.." panggil Mark lalu membawa anaknya dalam gendongan. Jaemin hanya terdiam sambil memeluk leher sang papi.

"A-aku pusing kak, maaf" ujar singkat Donghyuck. Rasanya ia mau menangis saja setelah tanpa sengaja membentak anak satu-satunya.

"Jaem gak mau makan salad papi hiks.." tangis Jaemin. Mark mengusap punggung anaknya sambil memperhatikan Donghyuck yang menatap lirih dirinya.

"Iya-iya, nanti papi makan semua saladnya. Jaem mau makan apa sayang?"

"Nasi goreng omelet hiks"

Mark membawa sang anak menuju meja makan, mendudukkannya disana lalu menuju dapur lagi.

"Hyuckie are you okay?" Tanyanya setelah melihat pemuda itu memegangi kepalanya.

Senyuman terpaksa terpancar di bibir manisnya, "I think"

Mark mendekat, "jujur dear.."

Yang ditanya menunduk sambil memainkan jari jemarinya.
"Aku memikirkan reaksi orangtuaku nanti, kak"

Segera Mark membawa Donghyuck dalam ciuman penenangnya.
"Percaya padaku dear.."

"..dan juga sikapmu tadi-"

"Hyuck paham kak. H-hyuck bingung kak Mark.." lirih pemuda manis itu.

Elusan di puncak kepalanya menjadi penenang baginya.
"Iya, aku juga gak bermaksud lebih dear. Hanya saja jangan terlalu memperlihatkannya pada Jaem. Know it?" Anggukan Donghyuck menjadi jawaban.

Tersampir senyum tampan Mark, "Let me make omelet ri-"

"G-gak usah kak! Hyuck aja ya.." Segera ia jauhkan tubuh Mark dari kompor listrik miliknya.

[END] Young MumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang