[ 5 ]

264 39 27
                                    

Salah besar Tianze berpikir sang murid pindahan itu akan menjahuinya seiring berjalannya waktu. Toh sampai detik ini anak itu masih menempeli bahkan mengusik kehidupan damainya.

"Tianze, ayo kita makan bersama," ajak Ziyi begitu bel istirahat berbunyi.

Tianze menatap lelaki itu malas. "Aku ada janji dengan Zhenyuan," ucap Tianze datar lalu pergi begitu saja meninggalkan Ziyi yang terus memanggil namanya.

Setelah tak mendengar suara Ziyi lagi, Tianze menghentika langkahnya menoleh kanan-kiri memasikan dia aman untuk saat ini.

"Syukurlah," ucap Tianze membuang nafas legah.

Bukanya Tianze enggan berteman dengan Ziyi hanya saja Tianze tak suka menjadi pusat perhatian jika terus berdekatan dengan murid pindahan itu. Dia lebih memilih menyendiri mengahabiskan harinya dengan tenang.

"Yak aku mencari mu sejak tadi," kata Zhenyuan yang baru saja muncul dari balik pintu yang rooftop. Ya, saat ini lelaki pemurung itu tengah berdiam diri di rooftop sekolah satu satu nya tempat yang selalu di tujuhnya.

"Mencari ku? Tumben sekali." Kedua alis Tianze tertekuk heran.

Zhenyuan berjalan menghampiri sahabatnya yang itu sembari menyodorkan selembar kertas yang di keluarkanya dari dalam saku almamaternya.

"Siu Lao Shi menitipkan ini untuk mu."

"Perencanaan masa depan?"

"Yap, tinggal kau yang belum menyisinya makanya Siu Lao Shi menitipkanya pada ku," jelas Zhengyuan sembari menjatuhkan dirinya, duduk bergabung dengan Tianze.

Yang lebih tinggi membolak - balikan lembaran itu. Terlihat berpikir jauh.

"Kau masih tak tahu harus mengisi apa?" tanya Zhenyuan. Tianze mengangguk.

Zhenyuan menepuk pundak Tianze pelan. "Tak usah terlalu dipikirkan kau kan bisa mengisinya asal," lanjutnya. "Tapi apa kau tak punya keinginan yang ingin kau capai?"

"Hmm aku tak yakin," ucap Tianze pelan. Matanya menatap lurus langit cerah dihadapanya.

"Bagaimana dengan punya banyak teman? Aku rasa itu tak buruk mengingat kau yang anti sosial," ucap Zhenyuan terdengar seperti ledekan bagi lelaki manis di sampingnya.

"Aku tak anti sosial mereka saja yang tak mau berteman dengan ku," ketusnya lucu.

"Bukan mereka, kau nya saja yang terlalu tertutup makanya tak ada yang berani ngajak mu berteman lebih duluh." Lagi lagi Tianze hanya bisa terdiam. Apa yang di katakan Zhenyuan memang ada benarnya.

"Hmm baiklah, aku harus pergi," ucap Zhenyuan sembari membangunkan tubuhnya. 

"Ada rapat osis dadakan makanya aku tak bisa lama. Pulang nanti jangan lupa menungguku di tempat biasa," jelas Zhenyuan. Tianze mengangguk pelan sembari memperhatikan pundak sahabatnya itu menghilang di balik pintu.

Tianze kembali memikirkan pertakan Zhenyuan tadi. Mungkin ada benarnya dia harus memulai membuka dirinya untuk pertemanan lagi namun lelaki itu bingung harus mulai dari mana.

"Apa aku mulai dari Ziyi saja?" kata Tianze sedikit menerawang mengingat tingkah Ziyi selama ini terhadapnya.

"Tidak... tidak... dia terlalu cerewet, Zhenyuan saja sudah bikin pusing apalagi dia."

Tbc.

Pendek ya, hehe udah lama sih aku buatnya makanya pendek. //duluh aku gak mampu nulis yg pajang2// Mau aku revisi, dipanjangin tapi bingung mesti gimana jadi nanti aja yah dipanjanginya kalo udah masuk chap baru ;)) 

Tinggal dua chap lagi (chap lama) setelah itu aku usahain panjang kok :)) okok

Votmen nya jangan lupa....

Who You || CXD x LTZ [Slow]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang