Katakan saja Tianze sedikit berdeba dari remaja seusianya. Lelaki itu cenderung lebih pendiam dan tak percaya diri dari.
Bahkan sejujurnya dia tak begitu menyukai dunia luar, hanya saja mau tak mau dia harus bisa beradaptasi demi bisa menyelesaikan pendidikan tingkat akhirnya itu.
Dengan pandangan yang hanya tertuju pada talang makanan, Tianze menyantap santapan siangnya itu dalam hening.
Sesekali lelaki itu melirik beberapa interksi murid lain disekitanya. 'Apa aku harus mencari teman seperti yang Zhenyuan katakan?' tanya Tianze pada diri sendiri.
Lelaki bermarga Li itu masih sibuk dengan pikiranya. Hingga tak nyadari seseorang menjatukan dirinya duduk bergabung di meja yang sedang ditempatinya.
"Hei Tianze," sapa seseorang itu. Tianze mendongkakkan kepalanya, mendapati Ziyi disana.
Tanpa sadar Tianze menaikan sebela alisnya heran. Ziyi yang menyadari tatapan tanya Tianze berucap santai, "Sudah ku katakan aku ingin makan bersama mu," jelas lelaki itu lalu menyuapi dirinya sendiri dengan sesendok makanan siangnya.
Dalam waktu hitungan detik Tianze dan Ziyi menjadi pusat perhatian seluruh mengunjung kantin dan bahkan beberapa murid mulai berbisik tentangnya. Tianze tak menyukai itu.
Dengan cepat lelaki itu mengangkut talang makannya hendak meningkal kantin itu namun dalam sekali gerak Ziyi berhasil mencekalnya dengan menarik tangan Tianze.
"Kau mau kemana? Bahkan makan mu saja belum selesai," ucap Ziyi melirik Tianze.
"A-aku sudah kenyang," ucap Tianze bohong.
"Aku tahu kau bohong," ucap Ziyi seketika lelaki pemurung itu bungkam. "Kenapa kau selalu menghindari ku?" tanyanya lagi.
"Aku tak menghindari mu hanya saja-"
"Lepaskan tangan mu darinya," potong lelaki bertubuh tinggi menjulang. Dengan santai berjalan kearah Tianze dan tentu saja Ziyi.
Ziyi memandang lelaki itu dengan alis tertekuk. "Kau tak dengar dia sudah kenyang. Berhenti memaksanya," lanjut lelaki itu. Mau tak mau Ziyi melepaskan tanganya dari lengan Tianze.
"Baiklah," ucap Ziyi, menatap lelaki menjulang itu dengan senyum hambarnya. Berbeda dengan yang lebih tinggi menatapnya datar.
"Sampai bertemu dikelas, Tianze" kata Ziyi menjatukan pandanganya pada Tianze yang hanya meliriknya dari selah poni miliknya.
Sebelum Tianze meninggalkan tempat itu, lelaki pemurung itu menyempatkan melirik sekilas name tag seseorang yang baru menyelamatkannya itu, Chen Xida tertulis jelas disana.
Setelahnya Tianze berlalu meninggalkan kantin yang makin jadi membicarakannya itu.
Tbc.
Eh si mantan muncul mana make nolongin segalah lagi aku kan baper :'
Jangan lupa ninggalin jejak guys ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Who You || CXD x LTZ [Slow]
FanfictionBromance, friendship, short story History renk : #2 in Chen Xida [19/03/27] #2 in Li Tianze [19/03/04] Start : 02/27 End : ©xcloser, 2019