Part 1

375 27 6
                                    

🌸Secret Prince🌸
~Tak pernah tampak cahaya wajahnya, namun pancarannya kian menyapa, ~

**

Matahari kini berada pada ketinggian yang semestinya.
Setelah sholat dzuhur, Fisah mengajakku dan tiya ke pondok pesantren milik abinya.

Sesampainya di pondok....

"Nah, kita sudah sampai di pondok, kalian duduk dulu ya, aku mau ke dalam dulu. "pamit nafisah kepada kami.
"Baiklah.. "jawabku dan Tiya.

Setelah beberapa menit kita menunggu, akhirnya Fisah keluar dengan pakaian syar'inya, tak lupa dengan cadarnya, yang membuat ia semakin anggun.

"Maaf ya, kalian nunggu lama... "kata Fisah.
"Gapapa kok Fis, kayak sama siapa aja sih.. "jawab Tiya.
Aku hanya tersenyum menanggapinya.

"Nah, ayo kita ke kelas, aku mau kenalin kalian ke santriwati santriwati disini"katanya sambil mengajakku dan tiya ke kelas yang dituju.

Masya allah...
Pondok ini sangat besar, indah, dan bersih. Bahkan terlihat sekali penjagaannya antara asrama laki laki dan perempuan.

"Wah Fisah.. Kelasnya bersih banget"kata tiya.
"Hehehe.. Kalian bisa aja, Ya sudah yuk masuk... "ajak Fisah.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh... "salam kami ketika memasuki kelas itu.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh ustadzah... "jawab salam santriwati kepada Fisah.

Terlihat sekali, bahwa mereka sangat antusias dengan kedatangan Fisah.
"Oh iya adik adik, kakak bawa teman teman kakak,untuk hari ini teman teman kakak akan membantu kakak untuk mengajar, kalian tidak keberatan kan?? "tanya Fisah kepada mereka
"Tidak ustadzah... "jawab mereka.

Di sini aku baru mengetahui, bahwa aku memiliki sahabat sahabat yang sangat baik.  Tidak hanya wajahnya yang cantik, tetapi juga hatinya yang mulia.

Ah, jadi inget dengan Nazwa, kira kira dia lagi apa ya...

"Hey, Syif...Kok melamun? "tanya Fisah.
"Hehehe, gapapa kok, aku lagi kangen aja sama Nazwa. "jawabku dengan tenang.
"Oou.. Nazwa sahabatmu waktu SMA itu kan, kapan kapan kenalin aku dong, yayayaya"bujuk Fisah...

Fisah sebenarnya bukan perempuan yang manja, tapi kalau sudah bersama dengan orang orang yang dia sayang,dia pasti akan menampakkan sifat manjanya itu. Hufh, persis tuh seperti Nazwa 😒😋

Saat sedang mengobrol dengan Fisah, tiba tiba ada salah satu santriwati menghampiri kita bertiga.

"Assalamualaikum Ning Sya.. Ning Sya di panggil Gus Al di dhalem"kata santriwati itu sambil menunduk.
"Eh, waalaikumsalam Zahra, iya saya akan segera kesana"jawab Fisah.

Ku lihat Fisah langsung berdiri, dan berpamitan dengan kita berdua.
"Ehm.. Maaf ya, aku ke dhalem dulu, Abangku sudah memanggil... Kalian jangan kangen ya, wkwkwkwk"kata Fisah sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Ih, Syif.. Sejak kapan sih Fisah jadi kayak kamu.. "tanya Tiya.
"Enak aja kayak aku, yang ada Fisah tuh ketularan kamu kali... "
"Hahaha, udah ah kalian itu, aku kayak gini gara gara kalian berdua tau.. Wkwkwk. Tunggu ya, jangan kemana mana loh, aku mau ke abangku dulu,assalamualaikum.."pamit Fisah.
"Walaikumsalam"jawab kita.

Sepeninggalnya Fisah,aku dan tiya saling tatapmasih .
Pokoknya Fisah jadi kayak gitu itu karena Tiya, aku gak pernah tuh ngajarin gitu ke Fisah.
Sementara tiya menjawab. Enggaklah, Fisah kan sering sama kamu, ya berati ketularan kamu.
Enak saja dia bilang, bukannya kita yang selalu sama Fisah, bukan cuma aku aja.
Dan setelah itu dia bilang, iya juga ya, yah berati ini salah kita berdua dong.. Kata Tiya sambil menggaruk garuk kepalanya yang tak gatal.

Tsabat SyauqiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang