Part 4

307 22 1
                                    

🌸 Temaram Langit🌸

~Aku ingin sekuat hujan, yang mampu menyatukan bumi dan langit,  namun aku hanya bisa menjadi selembut doa yang menyatukan harapan dan takdir~

🍁Tsabat Syauqi🍁

**

Hari ini aku harus mengantar Tiya ke bandara.
Yah,  Tiya akan kembali ke Jakarta. Sebenarnya, aku juga ingin ikut dengannya, tapi apalah daya, saat ini aku membantu mempersiapkan acara di kampus.

Yup,  lusa akan ada majlis taklim di kampus. Aku harus membantu Ustadz Ridwan untuk mempersiapkannya.

Dan disinilah aku sekarang,  sedang berberat hati melepas kepergiaan Tiya.
(alay banget yak 😂)

"Tiya... Huaaaa... Kamu beneran mau ninggalin aku... "
"Ish.. Apaan sih Syif, kmu kayak anak kecil aja sih". Aku menekuk wajahku karena Tiya mengejekku seperti anak kecil. Enak saja, disini siapa yang anak kecil huh 😒
"Ini beneran nih kamu ke Jakarta duluan, jadi aku di sini sendirian dong" keluhku sambil menekuk wajahku.
"Idih biasanya juga kamu sendirian Syif, kamu kan J-O-M-B-L-O alias jomblo"katanya dengan nada mengejek.
"Aku gak jomblo tau,  aku cuma lagi ldr an aja sama dia"
"Iya kah.. Ldr an dimana"
"Iya aku disini dia di sana,  kasihan banget ya dia, nyari jodoh keliling dunia,  sementara jodohnya di sini lagi nungguin dia"jawabku dengan nada yang sok mellow.
"Wleeekkkk.... "jawab Tiya pura pura muntah.
"Dih, jahat banget sih.. Udah san hus hus"
"Awas le, aku pergi jangan kangen ya,  dadada... "
"Iya sana hus hus... "

Baru tiga langkah Tiya menjauh,  akhirnya dia menoleh kebelakang untuk melihatku.
Kalau kalian pikir dia menoleh kebelakang karena gak tega ninggalin aku,  nyatanya salah,  dia menoleh kebelakang itu karena....

"Weh mbak,  gak mau nganterin princess nih.. "
"Males ah... Mager.. "
"Ya sudah awas aja ya aku gak mau balik wlekk... "
"Dih mainnya ancam ancaman,  iya ini ayoo"

Aku dan Tiya melangkah bersama menuju Bandara.

**Sesampainya di bandara....

"Udah sana... Hati hati ya... "
"Kamu juga hati hati sendirian,  takut ada setan.. Hiiii"katanya menakut nakutiku.  Aku bergidik ngeri karena ancaman Tiya. Bukannya apa, yang ada di bayanganku itu hantu matanya merah, rambutnya panjang, gak pernah keramas, bajunya juga kotor. Ihhh,...
Oke lupakan, kembali ke topik. 😅

"Apaan sih, gak mempan ah..oh iya, sampaikan salamku ke abi sam ke umi ya, bilang nanti Arsy insya allah pulang minggu depan. "
"Okey.. Yasudah kalau gitu, aku pamit dulu ya.. Assalamualaikum ukhcan... "
"Ukhcan?  Apaan.. "
"Dasar kudet amat mbak.. Ukhcan itu Ukhty cantik"
"Oh iya aku tau kok kalau aku cantik"kataku dengan berlagak sombong.
"Pede amat.... "
"Hahaha.. Ya sudah sana waalaikumsalam.. Hati hati"

Aku melambaikan tangan mengantarkan kepergiaan Tiya.  Setelah Tiya hilang dari pandanganku,  aku memutuskan untuk kembali ke kampus.
Baru beberapa langkah kakiku pergi,  aku tidak sengaja menabrak seseorang.

"Astagfirullah""Ya allah" kataku dan dia bersamaan.
"Ya allah maaf maaf saya gak sengaja"kataku sambil merapikan bawaannya yang terjatuh karena kesalahanku.
"Iya gapapa kok... "

Deg..

Suara ini....

"Fa.. Fa.. Fatih... "kataku gugup.
Memanggil namanya saja membuatku gugup setengah mati. Dan saat ini seseorang yang selalu aku rindukan kini ada di depanku, tepat didepan mataku.

"Assalamualaikum Arsy... "katanya sambil menangkupkan kedua tangannya.

Aku hanya bisa diam,  aku benar - benar tidak menyangka, bahwa dia kini berdiri di hadapanku.
Aku tak kuasa menahan air mataku.
Sosok yang selama ini selalu memenuhi pikiranku.

Tsabat SyauqiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang