Part 14

253 22 4
                                    

🌹 Teruntuk Yang Dinanti 🌹

~ Mencintainya, haruskah penduduk bumi tahu ?? Biarlah doaku saja yang menjulang ke langit ~

🌸 Tsabat Syauqi 🌸


بسم الله الرحمن الرحيم..




**

3 bulan kemudian...



Hari ini adalah hari kelulusan dari Kak Idan.  Dan pagi ini aku dan Tiya datang ke acara wisuda mereka.

Banyak sekali kenangan yang aku buat bersama Kak Idan.  Dan sebentar lagi ia akan pergi jauh.

Semakin cepatnya waktu, semakin dekat pula kehilanganku.  Aku harus menerima kenyataan bahwa sebentar lagi, Fatih akan mengkhitbah Fisah.
Aku harus menyiapkan diri untuk melihat kenyataan itu di depanku.

Kini aku dan Tiya berada di aula kampus, untuk melepas kelulusan dari kakak kakak angkatan kita.

Dari kejauhan aku melihat Kak Syauqi dan Kak Idan yang terlihat keren dengan jas yang mereka kenakan.

Langsung saja aku menarik tangan Tiya untuk bertemu dengan Kak Idan.

Dan perlu di ketahui, setelah 3 bulan yang lalu, kini Kak Idan dan Tiya sikapnya benar benar aneh.

Setiap mereka bertemu, mereka tidak akan bertengkar lagi, tapi mereka justru malah canggung, saling nunduk, bahkan suasana terasa awkard.

" Ti.. Ayoo.. Ke Kak Idan ngucapin selamat... " kataku sambil menarik tangan Tiya untuk bertemu dengan kak Idan.

" Ka.. Kamu sendiri aja ya.. A.. Aku gak ikut..  " katanya yang terlihat gugup setiap kali aku menyebut nama kak idan.

Nah ini nih yang buat aku bingung.  Tiya selalu saja gugup ketika mendengar nama kak idan, dan kak idan juga kelihatan salah tingkah kalau bertemu dengan Tiya.
Ada apa ya dengan mereka????

" Ayo ah.. Aku gak nerima penolakan... " langsung saja aku menarik tangan Tiya untuk bertemu kak Idan.

Saat sudah berada di hadapan Kak Idan dan Kak Syauqi, aku termenung sejenak, karena kini sosok di hadapanku benar benar mengeluarkan aura kewibawaan. Siapa lagi jika bukan Kak Syauqi.

" Masya allah... " kataku spontan dengan suara yang kecil tapi mungkin masih bisa di dengar.

Kak Syauqi terus saja menunduk.
Ya allah,  benar benar menjaga pandangannya.

" Ekhem... " kata Kak Idan yang membuatku tersadar atas apa yang aku lakukan.

" Astagfirullah.. " ucapku kemudian.

" Eh Kakak.. Selamat ya bentar lagi kakak lulus... " kataku kepada Kak Idan.

" Iya, kamu semangat terus dek, jangan nakal kalau kakak gak ada.. " ucapnya.

" Emm.. Dan satu lagi,  kamu jaga diri baik baik disini, karena kakak kan akan pergi jauh.. " ucap kak idan, yang kulihat matanya sedikit melirik ke arah Tiya yang sedari tadi diam dan menunduk dalam dalam.

Tsabat SyauqiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang