Terkadang aku selalu bingung dengan diriku sendiri.Mengapa aku selalu memikirkanmu?Sedangkan kamu sama sekali tidak pernah memikirkanku...
~April
ººººº
Ketika kegelapan,bulan,dan bintang pergi meninggalkan langit malam.Maka datanglah matahari bersama sinarnya dilangit yang biru dan membawa keceriaan.
Namaku April Ranisya Khanza. Aku lebih sering dipanggil APRIL. Hari ini aku bangun lebih pagi dari biasanya yang selalu bangun kesiangan.
Karena hari ini merupakan hari yang kutunggu-tunggu yaitu hari pertamaku memasuki sekolah yang baru,pertualangan yang baru,dan perjalanan hidup yang baru.
Aku telah selesai bersiap-siap dengan memakai seragam putih abu-abu dilengkapi dengan jas almamater berwarana biru tua dan langsung keluar dari kamar menuju meja makan.
Aku melihat ayahku yang sedang duduk sambil menyantap sarapan pagi.Bunda yang juga sibuk menyajikan sarapan di atas piring dan memberikannya untukku.
Aku duduk disamping kakakku yang tengah sibuk dengan ponsel kesayangannya itu yang sudah dianggap sebagai anak sendiri.Aneh...
Beginilah pemandangan di meja makan yang hampir setiap pagi kulihat."Selamat pagi semua".Sapaku.
"Pagi,bantet".Balas Alvian yang sedang duduk disampingku sambil tersenyum tidak jelas.
Begitulah kebiasaan kakakku yang selalu memanggilku dengan sebutan bantet. Sebenarnya aku agak kesal dipanggil dengan sebutan itu,tapi karna sudah terbiasa mendengarnya aku mulai menerima walaupun kata bunda itu adalah panggilan kasih sayang untukku.Yah,hanya Alvian yang memanggilku seperti itu.(Dasar kakak aneh..)
"Tumben bangun pagi ,dek?".Tanya seorang wanita paruh baya Khanza yang sering dipanggil Bunda olehku dan Alvian.
"Iya,biasanya juga kayak kebo,kalau tidur udah lupa segalanya.Sampai bangun aja harus dibangunin baru bisa bangun".Bukan aku yang menjawab melainkan kakakku,yang semula aku tersenyum lalu senyumku langsung hilang .
"Iya,inikan hari pertama April masuk sekolah baru dan hari ini juga diadakan upacara rutin setiap hari senin".Jawabku sambil mengunyah roti yang tinggal setengah.
"Bagus itu dek bangun pagi,jadi bunda gak perlu susah-susah bangunin kamu lagi".Sambung Zainal ayahku yang langsung melirik ke arah bunda dan Alvian.
"Yasudah sarapannya dihabiskan. Nanti terlambat ke sekolahnya".Perintah Bunda kepadaku dan kakak."oke Bunda". Jawabku dan kakak serempak.
"Yasudah Ayah berangkat kerja dulu" Sahut ayahku sambil memegang tas hitam yang slalu dibawanya pergi bekerja.Lalu aku dan Vian mencium punggung tangan Ayahku tidak lupa diiringi oleh Bunda.
Tak lama setelah ayahku berangkat kerja aku dan Kak Vian juga berpamitan ke Bunda dan beranjak keluar rumah."Kak,April naik bus aja.Soalnya April udah janjian sama Bila".Ucapku ke kak Vian."Oh,jadi kalian satu sekolah lagi".Jawab kak Vian sambil memakai helmnya.
"Iya.karena om Leo dan tante Nia pengen Bila nerusin bakat kakaknya di bidang bisnis ".Jawabku sambil bersalaman ke kak Vian.
Syabila adalah sahabatku dari kecil.Dia biasa ku panggil Bila.Kemanapun kami pergi pasti selalu bersama-sama.Sejak kakak Syabila meninggal 1 tahun yang lalu,Syabila dan keluarga nya memutuskan agar Bila masuk di SMA TRUNAJAYA INTERNASIONAL SCHOOL.(T.I.S).Alasannya supaya bakat kakaknya menurun ke Bila,dan ia bisa meneruskan perusahaan Ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker Sunbae
Teen FictionSebuah kisah fiksi,yang menceritakan pengalaman hidup seorang gadis remaja yang masih sangat labil.Terlebih dengan yang namanya 'LOVE'.Ia bernama April Ranisya Khanza gadis berumur 15 tahun. Pada suatu kondisi yang tidak terduga,ia dipertemukan deng...