P14 : ANEH?(2)♡

28 6 3
                                    

ºº♡ºº

Sampai di kelas April terus memikirkan insiden tadi.Kenapa gadis itu harus gugup di depan Pandu?.Membingungkan.

Semua murid SMA ITS mempersiapkan diri mereka untuk pulang.Termasuk April.April dan ketiga sahabatnya berjalan keluar kelas sambil diiringi tawa.

"Guys,gue duluan yah."Pamit Bila sambil berjalan menuju Rahman yang tengah duduk di motor kesayangannya.Terlihat mereka saling bercumbu manja.Dasar bucin.

Tinggallah April di depan gerbang sekolah menunggu ojek online pesanannya.Biasanya April naik bus bersama Bila,tapi karena Bila tidak pulang bersamanya April memilih naik ojek online saja.

April berbincang dengan Pak Darto-Penjaga sekolah.Mata hanzel April tak sengaja menangkap Pandu dan seorang gadis yang tengah berbincang di parkiran.

Entah apa yang mereka lakukan sambil berbincang cukup lama.Pandu sempat melihat ke arah April tapi akhirnya memutuskan kontak matanya.

Ada rasa aneh di dalam diri gadis itu.Tapi dia masih belum tahu perasaan apa itu.Setiap melihat Pandu,rasa itu selalu muncul tiba tiba dan sulit di ungkapkan.

April menepuk kepalanya kesal.Untuk apa juga dia terus memikirkan Pandu.Toh mereka pacaran hanya pura-pura.Mungkin semua perhatian yang Pandu berikan hanya sekedar perasaan biasa.

Ayolah April lo jangan baperan jadi cewe. Liat sono Pandu udah punya cewe lain.Mana mungkin dia suka sama cewe kayak lo yang beda banget sama dia,gak cocok gak serasi.Jangan ulangin kesalahan lo lagi yang udah suka sama kak Rahman ke Kak Pandu....batin April.

Sekitar 15 menit menunggu ojek online yang di pesannya datang.April masih memperhatikan Pandu yang masih di depan mobil bersama siswi itu.

ºº♡ºº

"Kak temenin April ke mini market dong."Ajak April.

"Ngapain?."Tanya Vian yang masih sibuk menonton siaran di depannya.

"Mau ngamen.Yah mau beli lah,es krim April udah habis si kulkas.Padahal perasaan kemarin masih banyak deh."

Vian yang mendengar perkataan April hanya tersenyum jahil.Entah apa maksudnya.

"Ayo dong kak."April menarik tangan Vian agar bangkit dari sofa.Vian hanya pasrah dan mengiyakan ajakan adiknya itu.

Mereka naik motor metik dan sampai di depan mini market.April langsung masuk dan meninggalkan Vian yang masih memarkir sepeda motornya.

Seorang pegawai mini market itu sempat menyapa April.Mereka memang sudah saling kenal,sebab April sudah termasuk pelanggan es krim setia di sana.

"Beli es krim lagi yah April?."Tanya pegawai itu lagi.

"Iya,masih ada kan mba?."

"Iya masih ada kok.Emang ngak bosan makan es krim terus."Tanyanya.

April hanya tersenyum lalu berjalan menuju tempat es krim dan meraih beberapa es krim kesukaannya.

"Kak bayarin es krim April yah."Pinta April sambil menunggu di kasir.

"Enak aja bayar sendiri dong."Tolak Vian kesal.

"Lah kan Kak Vian yang ngabisin es krim April di kulkas."

"Siapa bilang."

"Aku lah,siapa lagi kalau bukan kak Vian.Ayah sama Bunda aja gak suka es krim."Vian hanya menyengir tidak jelas.

"Semuanya 70 ribu."Sahut pegawai kasir itu.Vian sempat heran dengan adiknya itu yang membeli es krim sangat banyak.Dengan terpaksa pria itu mengeluarkan dua lembar uang berwarna biru dan menyerahkannya ke kasir.

Stalker SunbaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang