P19 : PERHATIAN KECIL♡

35 6 3
                                    


Suasana kantin terlihat sangat padat.Para pelajar siap mengisi perut mereka yang keroncongan.April dan Farel sudah sampai di kantin,mereka masih melihat sekeliling dan mencari meja yang kosong.

"Farel,kita ke sana aja yuk."Ajak April sambil menunjuk tiga orang siswi yang sedang makan sambil bercengkrama.

"Yaudah lo kesana aja dulu biar gue yang pesanin."

"Oke bos."

"Hai,lagi cerita apa sih."Nimbrung April.

"Lo udah baikan?."Tanya Bila khawatir.

"Yes I'm fine."

"Guys,gue mau curhat nih."Tanggap April sambil menggulum senyum.

"Apa apa,jarang jarang nih lo mau curhat."Respon Hana cepat.

"Lo mah kalau mau tau urusan orang cepat kayak kilat."Ledek Diba.

"Cerita aja Ril."Jawab Bila.

"Jadi tadi gue keluar UKS tuh dan papasan sama Kak Pandu.Gue heran dong kenapa dia ada di depan pintu UKS.Terus gue tanya dia malah bilang gini"Tadinya gue mau ngajak lo ke kantin,tapi kayaknya lo udah punya teman."gitu katanya."

"Wahh itu mah kode Ril."Tegur Hana."Dia kayaknya mulai ada rasa juga sama lo."

"Masasih.Malah gue mikirnya dia cuman mau menjalankan misinya dong jadi pacar pura-pura gue."

"Iya juga sih.Tapi gue ada ide nih gimana caranya biar lo tau Kak Pandu beneran suka sama lo apa nggak."Tawar Bila.

"Apa?."Tanya April antusias.

"Duh duh duh,ini pada gosip apa nih."Suara Farel sontak menghentikan percakapan mereka.Farel duduk di samping April dan menyodorkan semangkuk mie ayam dan es teh kesukaan gadis itu.

"Makasih."Ucap April sambil memasang wajah sok imut."Iya sama-sama."Jawab Farel sambil mencubit pipi tembem April.

"Ehem,masih ada orang kali disini jangan mesra-mesraan dulu."Sahut Hana sambil membuat suara batuk.

"Sirik aja lo."Ledek Farel.Yang lain hanya tertawa melihat muka kesal Hana.

Saat mereka sibuk menyantap hidangan masing-masing,tiba tiba suara gebrakan meja membuat mereka semua berhenti berkutik.

Brug

"Lo yang namanya April?."Tanya siswi dengan rambut seleher dan bajunya terlihat berantakan seperti gadis tomboy.

"Gue peringatan sama lo.Jangan pernah dekatin Pandu lagi.Lo ngaca dong lo gak selevel sama dia."Tegasnya dengan suara nyaring.

April mulai berdiri dari kursinya dan berkata,"Maaf kak tapi saya nggak punya urusan dan saya juga gak kenal sama kakak."

"Berani yah lo ngelawan kita."Sahut teman di samping siswi itu.Tampak siswi berambut panjang itu siap melayangkan satu tamparan di wajah April.

Tapi,baru ingin melakukannya tangan siswi bernama Jesi itu langsung di tahan oleh tangan kekar Pandu."Lo yang harusnya ngaca.Gue udah ratusan kali nolak lo tapi masih aja ngejar-ngejar gue.Lo sama aja kayak cewek murahan."

"Lo kok ngomong gitu sih ke gue Ndu."Tampak raut wajah sedih di wajah Jesi mendengar penjelasan Pandu.

"April itu cewek gue.Jadi kalau lo berani sentuh dia lo bakal berurusan sama gue."Tegas Pandu dengan kemarahan sudah di ubun-ubun.

April hanya diam sambil terus menatap Pandu yang terlihat sangat emosi."Kak."Panggil April.Pandu menoleh dan langsung menarik tangan gadisnya keluar menjauh dari tempat itu.

ºº♡ºº

Langkah kaki mereka berdua berhenti di rooftop sekolah.Pandu melepaskan genggaman tangannya dari April."Lo sering di labrak sama mereka?."Tanyanya sambil melihat pemandangan di depannya.

"Enggak."Bohong,sebenarnya April sering di perlakukan seperti itu.Apalagi saat satu sekolah tahu kalau April pacaran dengan Pandu.Banyak pesan masuk di akunnya yang berisi perintah untuk menjauhi Pandu.Tapi gadis itu hanya menganggapnya sebagai angin lewat.Tidak penting.

"Kasih tahu aja ke gue kalau lo dapat perlakuan kayak gitu lagi."Perintahnya masih melihat ke arah depan.

April masih diam.Gadis itu masih terus terbayang saat tadi Pandu membelanya di depan para penghuni kantin.Bagaimana Pandu terlihat sangat gentleman.

April membentuk senyum di wajahnya.Mengapa dia merasa baper saat Pandu melakukan hal itu untuknya dan mengatakan kalau dia adalah pacarnya di depan umum.

Pandu yang melihat April tersenyum sendiri merasa aneh dan menaikkan kedua alisnya."Kenapa lo senyum-senyum.Muka lo kenapa merah gitu?."

"Ha?."Sontak April memegang kedua pipinya yang terlihat merah padam.

ºº♡ºº

"April."

"April."Suara bas itu terus saja memanggil orang yang tengah asik berjalan di depannya.Tapi si pemilik nama rasanya enggan untuk menoleh ke si pemanggil.

Farel menepuk pundak April dan hal itu berhasil membuat si empu menoleh.April sedikit heran dengan kondisi Farel yang terlihat sepeti orang sehabis berlari dengan keringat memenuhi dahinya.

"Kenapa lo ngos-ngosan?."Tanya April heran.

"Gue dari tadi manggil lo tapi lo-nya gak noleh."Protes Farel.

"Hehe sori."Cengenges April hingga menampilkan deretan giginya yang rapi.

"Lo ngelamun?."

"Nggak!."Respon gadis itu cepat.

"Gue kira.Yaudah lo pulang bareng gue."

"Tapi..."

"Dari Bang Vian nelpon gue katanya dia gak bisa jemput lo."

"Kok bukan gue yang di telpon kak Vian?"

"Hape lo mati."

"Oh iya gue lupa."

"Yaudah ayo."Ajak Farel sambil menarik tangan April.

Di parkiran,Pandu terus saja memperhatikan dua orang yang tengah asik berjalan menuju tempat yang sama dengannya.

Baru saja Pandu ingin mengajak gadis itu pulang bersamanya.Tapi Farel ternyata sudah lebih dulu mengajak April.Alhasil Pandu terpaksa mengurungkan niatnya.Mungkin lain kali.

Tapi satu hal yang membuat Pandu penasaran selain perasaan April kepadanya?

Siapa sebenarnya Farel?Kenapa dia sangat dekat dengan April?Berapa lama mereka sudah saling kenal?

Ah,kenapa Pandu tiba-tiba sibuk dengan mereka berdua.Sepertinya otak pria itu mulai bermasalah.Mungkin Pandu butuh refreshing.

ºº♡ºº

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stalker SunbaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang