P15 : SALAH MENGARTIKAN♡

23 5 5
                                    

Mungkin aku bukanlah yang pertama di hatimu.Tapi izinkanlah aku menjadi seorang yang bisa memberikan hati yang tulus untukmu...
~April

ºº♡ºº

"Pandu bangun ini udah setengah 7,Mami gak mau yah dipanggil ke sekolah kamu lagi karna terlambat mulu."Perintah seorang wanita paruh baya.Wajahnya yang memiliki garis kerutan tidak membuat aura kecantikannya hilang.

"Iya Mi,bentar lagi."

"BANGUN SEKARANG ATAU MAMI SIRAM KAMU PAKAI AIR."Tegas Rosa-Mami Pandu.

Pria itu segera bangkit dari kasurnya dan masuk ke dalam kamar mandi.Rosa yang melihat tingkah anak semata wayangnya itu hanya menggeleng.

Selesai bersiap siap Pandu segera turun dari kamarnya menuju meja makan.Di meja makan terlihat mereka sibuk dengan makanan masing masing.

Rosa yang melihat Pandu tidak selera makan mulai membuka pembicaraan,"Kenapa gak di makan rotinya?."

"Gak laper."Jawabnya lalu meminum segelas susu putih.

"Hari ini Papa antar kamu ke sekolah."Tegur Galang.

"Loh?."Jawab Pandu heran.

"Tidak ada penolakan.Papa tidak mau kamu bolos sekolah terus."

"Pandu selesai."Pandu bangkit dari kursinya dan berpamitan ke Rosa.Hari ini moodnya sangat buruk karena Ayahnya yang terus memarahinya.

ºº♡ºº

Sebuah mobil mewah berwarna silver berhenti di depan SMA TIS.Terlihat seorang siswa keluar dengan wajah yang sedikit kusut.

Seragam yang tidak di kancing dapat memperlihatkan kaos putih yang dipakainya.Sepatu berwarna putih dan celana yang terlihat sedikit ketat.Siapa lagi jika bukan Pandu.

Rasanya,Pandu ingin bolos saja.Tapi mendengar ancaman ayahnya yang akan memindahkannya sekolah ke luar negeri jika Pandu berani membolos lagi.Bukannya takut,hanya saja Pandu sudah terlalu nyaman berada di Indonesia.

Dengan santai Pandu berjalan ke arah kelasnya.

"Aww."Pandu yang mendengar rintihan itu langsung berbalik ke belakang.

"April."Pandu segera mengulurkan tangannya dan membantu April berjalan.

"Lutut lo berdarah."Ucap Pandu dan segera mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.Pandu berlutut di depan April dan memasangkan hansaplast di lutut gadis itu.

Banyak murid yang melihat kejadian itu.Lumayan,tontonan gratis pagi-pagi.

Dan,rasanya jantung April berdetak dua kali lebih cepat.April berusaha menetralkan detak jantungnya."Makanya lain kali kalau lari itu pakai mata."Oceh Pandu.

"Makasih kak."Balas April malu-malu.Pandu hanya mengangguk mengiyakan.

"April! ya ampun lo kenapa kok lutut lo di plaster sih."Tanya Bila bingung.April yang duduk di samping sahabatnya itu terus saja tersenyum.

"Oh ini tadi gue jatuh di lapangan waktu lari ke kelas.Dan yang buat gue senang kak Pandu plaster-in lutut gue."

"Serius!.Duh so sweetnya.Coba aja kak Rahman gitu juga."Sahut Bila.

"Berarti ada perkembangan dong sekarang hubungan lo sama si doi."Tanya Hana.

"Yahh,,gak tau juga."

ºº♡ºº

"FAREL SEPATU GUE!."Teriak April sambil mengejar Farel yang tengah menenteng sebelah sepatu milik April.

Stalker SunbaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang