Hanya hatiku yang bisa menjawab bagaimana perasaan sekarang....
~April
ºº♡ºº
Hari minggu pergi begitu cepat.
Rasanya belum puas menikmati weekend,harus digantikan dengan hari senin yang membosankan dan melelahkan.Sebenarnya gadis berkuncir kuda ini belum siap berpisah dengan gulingnya,tapi demi menghindari hukuman yang bisa membuatnya mendapat masalah maka April bangun lebih awal dari biasanya dan bersiap menyambut hari senin yang dapat mengeluarkan banyak keringat di tubuhnya.
Hari ini April berangkat sekolah
dengan naik bus,April tidak berangkat bersama kakaknya karena dia akan singgah ke toko bakery langganannya sebelum ke sekolah.Gadis mungil itu sampai di sekolahnya dan berjalan di koridor yang masih terlihat sepi. Rambut kuncir kuda yang terus bergerak karena April berjalan ke kelasnya dengan sedikit berlari.
April duduk di bangkunya dan membuka roti yang terbungkus plastik dan memakannya bersama Bila yang juga belum sarapan pagi.
Terdengar suara Pak Adi,guru yang menjabat sebagai waka kesiswaan itu mengisyaratkan kepada seluruh murid untuk keluar kelas dan berbaris di lapangan untuk melaksanakan upacara.
Tampak tiga anak kelas XI tengah berdiri di samping Pak Rizal,siapa lagi jika bukan Pandu dan kedua anak buahnya.Sudah biasa jika mereka di hukum seperti itu.
Sekolah kan punya orang tua Pandu,
jadi wajarlah dia melakukan hal sesuka hatinya.Dasar sombong.Lain halnya dengan Rahman yang sedang berbaris rapi dengan murid lainnya.Rahman tidak dihukum karena dia adalah Ketua OSIS yang harus member contoh yang baik.
Rahman juga adalah murid teladan dan sifatnya sangat bertolak belakang dengan ketiga sahabatnya itu.Tapi entah karena apa dia tahan bersahabat dengan mereka sejak masih duduk di bangku SMP.
Untungnya cuaca hari ini bersahabat jadi tidak terlalu terik.Sehingga para peserta upacara tidak begitu tersiksa.
<<<<>>>>
"April."
Langkah April terhenti dan segera melihat ke sumber suara.
"Kak Rahman."
"Ril,gimana properti buat drama?."
Tanya Pria ber-jas almamater itu."Kira-kira udah lima puluh persen kak."
"Ok,tapi jangan lupa hari Kamis hadir ec buat latihan drama."Ingat Rahman.
"Oke."
April dan Rahman mulai dekat semenjak April mengembalikan gantungan milik Rahman.Dan mereka dekat juga karena berkat bantuan Hana.Terlebih lagi mereka satu ekskul yaitu English Club.
"Yaudah gue duluan yah mau ketemu sama si Anjas."Pamit Rahman dan di balas anggukan oleh April.
"Ril,lo dari mana sih kita tungguin juga di kantin."Omel Hana ke April yang sedang masuk kelas dan duduk di bangkunya.
April hanya tersenyum dan menyeruput sekotak susu coklat berukuran sedang.
"Lo kenapa sih Ril,senyum-senyum gak jelas gitu."Bila menyentuh dahi April untuk memastikan apakah sahabatnya itu sedang sakit.
"Gak panas kok,apa jangan-jangan lo kemasukan setan lagi."Curiga Bila dan memasang raut wajah takut.
"Lo tuh yah gak bisa apa liat gue seneng."Protes April yang kesal dengan respon Bila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker Sunbae
Teen FictionSebuah kisah fiksi,yang menceritakan pengalaman hidup seorang gadis remaja yang masih sangat labil.Terlebih dengan yang namanya 'LOVE'.Ia bernama April Ranisya Khanza gadis berumur 15 tahun. Pada suatu kondisi yang tidak terduga,ia dipertemukan deng...