"Gue juga gak tahu kenapa gue jadi kayak gini Rel.Mungkin karena gue yang gak tahu bedain mana yang beneran perhatian dan mana yang hanya sekedar simpati."
"Gue ngerti kenapa lo jadi sering galau.Apa karena Pandu yang dekat sama cewek sekelasnya itu?."Tanya Farel.
"Maksudnya Kak Fida?."
"Gue gak tahu namanya siapa tapi mungkin dia."Jelas Farel.April masih diam dan melihat ke arah jendela yang menampakkan pemandangan taman belakang sekolah.
"Lo kalau mau curhat sama gue gak papa.Gue siap mendengarkan semua curhatan lo." Bujuk Farel.
"Oke.Tapi lo harus janji sama gue bakal rahasia-in ini."Perintah April."Iya gue janji."Balas pria itu cepat.
"Jadi sebenarnya gue cuman pacaran bohongan sama Kak Pandu.Kita berdua buat perjanjian,dia bakal ngajarin gue fisika asalkan gue mau jadi pacar bohongan dia.Awalnya gue mau nolak tapi karena Bu Simar ancam gue kalau nilai fisika gue jelek mulu beasiswa gue bakal di cabut."Jelas April panjang lebar.
"Pantas aja kalian pacaran tapi kayak gak pacaran ternyata karena terpaksa."Sahut siswa yang duduk di samping April.
"Dan ada satu hal yang gue takuti?."Jelasnya lagi.
"Lo takut bakal suka sama Pandu?."Balas Farel cepat.April menjawab dengan anggukan lemah.Gadis itu terus saja tertunduk dan tidak ingin menatap Farel.
"Ril,awalnya gue gak rela lo dekat sama tuh cowok tapi setelah liat reaksi lo kalau ngelihat Pandu gue ngerasa kalau dia adalah orang tepat buat lo."Jawab Farel sambil mengelus puncak kepala gadis itu.
"Lo hanya perlu memantapkan hati lo,kalau lo beneran suka sama dia lo harus petahanin perasaan lo.Sapa tau mereka dekat itu karena sesuatu hal bukan karena saling suka.Gue liat Pandu itu orang yang gak cepat suka sama cewek.Walaupun gue gak suka sama dia tapi gue tau dia punya alasan ngelakuin hal itu."
"Thanks yah Rel,lo udah mau jadi tempat curhatan gue."April memasang senyum tulus."Santai aja kali lo juga dari kecil suka curhat sama gue bahkan boneka lo yang rusak juga lo curhatin sama gue."Tawa mereka langsung pecah mendengar penjelasan Farel.
Sudah lama April merindukan suara tawa dan nasehat yang membuatnya selalu bisa tersenyum lagi.
"Nah gitu dong senyum kan cantik di lihat."
ºº♡ºº
"Tumben berdua?."Tanya Hana yang melihat Farel dan April yang masuk kelas bersama."Biasa habis ngapel dulu."Celetuk Farel asal,April yang mendengarnya hanya tersenyum simpul.
"Ril,akhir akhir ini gue kok ngerasa ada yang aneh sama lo?."Tanya Bila spontan mengutarakan isi kepalanya.
"Nggak papa kok,emang gue aneh kenapa?."
"Lo kayak bukan April yang biasanya aja gitu."
"Perasaan lo aja kali."
"Cuman gue ngerasa lo kayak lagi ada ma--."Belum sempat Bila menyelesaikan kalimatnya Nisa yang berada di ambang pintu langsung memotong berteriak,"April ada yang cariin lo tuh."
"Siapa?."Balasnya.Nisa hanya mengedikkan bahu tak tahu.April langsung bangkit dari bangkunya dan berjalan keluar.
"Kak Pandu!."Seru April kaget melihat laki-laki di depannya."Nanti pulang bareng gue."Perintahnya dengan wajah datar.
Awalnya ingin menolak,tapi melihat wajah Pandu yang datar membuat April mengurungkan niatnya.Takut Pandu protes dan marah.
"Oke."Setelah mendengar jawaban April laki-laki itu langsung pergi tanpa pamit.Dasar kebiasaan,Batin April.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker Sunbae
Teen FictionSebuah kisah fiksi,yang menceritakan pengalaman hidup seorang gadis remaja yang masih sangat labil.Terlebih dengan yang namanya 'LOVE'.Ia bernama April Ranisya Khanza gadis berumur 15 tahun. Pada suatu kondisi yang tidak terduga,ia dipertemukan deng...