Pekerjaan ini sebagai sampingan dengan pekerjaan utama sebagai mahasiswa hukum. Aku orang hukum tentu tahu bagaimana cara tidak melanggar hukum dan melaksanakan hukum secara baik, termasuk dalam pekerjaan sampingan ini.
Mengapa ada saja pria bodoh yang bersedia menyiapkan sejumlah uang untukku? Apa karena aku cantik? Apa masih pantas aku disebut seorang gadis baik-baik, sementara yang kukerjakan jauh dari kata baik.
Aku sedang berada di depan ruang admin. Tak jauh dari posisiku berdiri ada Aldi, pria pendiam dan berkacamata tebal seperti pantat botol. Wajahnya kelihatan sedih.
"Kamu kenapa, Al?"
"Ah...kamu me.. ngenalku?" Ucapnya takut-takut
"Hei biasa ajalah! Emang kamu ngeliat aku kaya bukan manusia aja!"
"Maaf"
"Kenapa? Apa ada masalah dengan kuliahmu?"
"Emm... tidak!"
"Ayo kita ke kantin!" Aku menarik tangannya, bukan ia tak bertenaga tapi ia merasa tidak nyaman saja aku berlaku begitu.
"Katakan padaku apa yang terjadi?"
"Rika, beasiswa ku terancam batal karena nilaiku pada semester ini rendah!"
Tumben
"Kamu kan anak yang pintar, Al!"
"Sebenarnya aku yang teledor, aku dan timku menyiapkan sebuah aplikasi game online dan kami berharap bisa menjualnya pada perusahaan geogle!"
"Oh"
"Jadi aku terlalu fokus kesitu sampai melupakan mata kuliahku! Sekarang aku menyesal!" Ia menggaruk kepalanya
"Jadi? Kamu perlu biaya buat kuliah, begitu?"
"Tidak hanya untuk kuliah, bahkan biaya hidupku tiap bulan udah aku setor demi modal buat aplikasi game kami."
"Apa tanggapan temanmu? Apa mereka lepas tangan membiarkan dirimu kesusahan begini?"
"Aku terlalu bodoh mungkin, jadi mereka memperalat diriku!"
"Begini saja. Aku bisa membantumu tapi dengan syarat kamu juga harus membantuku! Jadi kita saling bantu!"
"Apa kau juga bekerja, Rika?"
Aku mengangguk
"Aku bekerja di YouTube nya Zifa. Kamu kenal ga?"
"Oh iya, tentu kenal. Dia kan youtuber kontroversi itu kan? Tapi hebatnya dia banyak dapat penghargaan dan banyak barang endorse juga kan?"
"Trus aku bantu apa dong?"
"Oh itu, bantu aku ketik tugasku. Karena kamu jago komputer, tentu cuma ngetik kamu bisa kan?"
"Ya ampun aku kira kerjaan apa!"
"Hehehe, aku malas ngetik, tapi aku udah tulis tangan, tiap kali mau ngetik pegang hp jadi bablas!"
"Aku tidak keberatan, Ka! Tapi masalahnya, pekerjaanku ga sebanding dengan bayaran untuk kuliahku!"
"Nanti aku pikirkan apa lagi pekerjaan yang cocok untukmu! Nah sekarang kamu ga sedih lagi kan?"
"Makasih ya, Ka!"
"Sama sama"
Sejak kejadian itu aku sering nyamperin Aldi di kampusnya. Malah beredar kabar kalau aku ada maunya sama Aldi karena Aldi pintar.
"Eh kok bisa sih cewe se populer Rika demen sama Lo, cowok bermata empat?" Ejek rekannya satu tim
"Dia baik, dan tidak neko-neko!"
"Hati-hati kamu dengan pesonanya, aku dengar sih dia itu high class punya, bukan macam ayam kampus yang harganya paling mahal sejuta! Itupun kalo masih perawan, kalo udah dipake berkali-kali bisa turun harganya! Emang lu udah punya duit banyak buat biayai dia?!"
"Ga bisa apa kalian ga bicarakan soal dia? Emang dia penting banget ya?" Dinda ga suka
"Daripada omongin Lo, cuma bikin sakit hati doang. Katanya mau bantu kita, nyatanya apa? Lu cuma nyelamatin diri Lo sendiri dan kita gini-gini aja ga ada perubahan. Percuma emang percaya sama iblis kecil macam Lo!"
Dinda pernah menjanjikan minta bantuan dari Youtuber lain untuk membantu promosikan game online mereka, tapi sampai sekarang ga ada realisasi.
Tbc
Jangan lupa vote n komen
Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
PELACURAN
Short Story#47 kenyataan #9 money #6 money #5 money #3 money Pelacuran dan segala kasus di dalam nya happy reading