Melebihi tarif

6.1K 69 7
                                    

Seperti para pelacur pada umumnya ditentukan oleh tarif. Tapi aku kadang bingung sebenarnya statusku ini pelacur ga sih? Setelah melahirkan Rion malah aku ga ada sama sekali menjual selangkangan. Bukannya makna pelacur itu jual diri ya?

Kalau soal Hirako-San anggap aja lagi main film. Main drama Korea kan ada adegan ciumannya, nah ini kan dia cuma menikmati bagian atas aja.

Kali ini sepi job. Jadi aku memutuskan untuk beralih ke pekerjaan lain, selagi ada kesempatan untuk berubah bertobat sebelum mati. Sebelum aku kena azab. Tapi kata-kata Zifa seolah menamparku dan melemparku ke dasar lautan.

"Loe pelacur ya pelacur aja, ngapain mikir kerjaan lain?"

"Aku mau hidup normal seperti manusia lainnya. Ingin hati tenang!"

"Kesambet setan mana loe? Sok suci lo! Ingat ya semua yang elo miliki sekarang ini adalah hasil Lo jual diri! Gua ingatin jika Lo lupa!"

"Zifa aku berhak atas diriku. Aku mau keluar dari lingkaran hitam ini. Kalau nanti aku dapat suami yang baru, aku akan ceritakan betapa kelamnya hidupku karena akar pahit membenci pak polisi. Aku yang ga bisa mengampuni malah tersesat jadi pelacur!"

"Ga bakal ada yang mau nikah sama pelacur! Paling dia cuma mau nikmati selangkangan Lo aja, abis itu bilang bosan dan ninggalin kamu!"

"Aku bakal cari laki yang tepat tentunya. Tidak mau sembarangan!"

"Udah deh gua tau Lo lagi stress sepi job. Tapi gua mohon Lo ga usah mikir untuk keluar dari manajemen ini!"

Zifa tau kalo Rika ini ladang berlian. Mungkin Rika hanya bosan less job!

"Nih ada job, baru aja masuk aku WhatsApp ya alamatnya!"

Sepertinya belum sekarang aku berhenti, pikirku.

Ting Ting

Ada SMS mbanking masuk. Ini pasti seperti drama pada biasanya. Kapan perlu uang, ada! Ga tau deh ini termasuk rejeki kali ya...

Aku duluan yang booking kamar hotel, namanya juga kita yang melayani.

"Dani..."

Ya, dia itu pak polisi!

Mantan terindah

Engkau masih yang terindah

Indah di dalam hatiku

Mengapa akhirnya kisah kita

Berakhir seperti ini...

"Maaf?" Aku segera menutup kamar, dan tanpa kusadari Dani menahan pintu dan aku tak cukup tenaga jika melawan dia.

"Hei aku sudah bayar kenapa kau menolak ku!"

"Aku bukan pelacur!" Air mataku mengalir

"Kau aparat bukan keparat! Pulanglah, aku kan kembalikan uang mu!"

"Rika!" Ia langsung memelukku

Kenapa aku ga sadar kalau transferan itu melebihi tarif, ternyata itu kerjaan Dani, ya dia mantan!

PELACURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang