Mengidap HIV

5.5K 75 14
                                    

Pak Dani lagi latihan, awas mata dan hati anda, hohoho...

Dani pov

"Bertahanlah! Demi aku!" Ungkapan Dani yang begitu takut, ia sadar selama ini atas penolakan yang ia terima.

"Dan, kamu ga bisa begini terus! Aku akan segera pergi. Cepatlah temukan cintamu, jangan sampai ia direbut orang!" Suara itu terdengar semakin lemah.

Penyakit ini sangat mematikan dan perkembangannya sangat pesat. Padahal sudah berobat keluar negeri sekalipun, kalau sudah positif hanya tipis harapan untuk sembuh. Paling hanya mempertahankan kondisi tubuh tetap fit dan prima.

Malah akhir-akhir ini dia sering demam dan badan ngilu semua katanya.

"Aku ga mau kamu sedih lagi. Jangan biarkan kamu terlarut dan mengasihani aku. Yang semangat Dan! Aku tak pernah melihat polisi letoy sepertimu!"

"Kamu harus rutin minum obat ya?"

"Tenanglah! Aku baik-baik saja!"

Sengaja aku berpura-pura, aku ga mungkin bilang semua kesakitan ini. Dia akan semakin bersedih. Dia laki-laki yang baik. Aku benci pada keluarga yang dengan sengaja menjebaknya, lelaki polos meski ia sudah berumur. Ia tidak ada sangkut pautnya dengan penyakitku. Ia kularang bersetubuh denganku. Ia tak layak tertular penyakit ini. Ini kutukan!

Kenapa aku bilang begitu?
Suatu kali aku mengejek seorang anak  dari pelacur. Sesungguhnya aku cemburu melihat kedekatan anak itu dan orang tuanya. Meski ibu itu seorang pelacur tapi kasihnya pada anaknya sangat tulus dan anak itu juga menyayangi ibunya pun penuh cinta.

Karena terlalu sering meledek ibu itu jadi murka padaku. Dan ia mengatakan" Aku melepaskan kutuk padamu! Seumur hidupmu akan menderita penyakit yang memalukan! "

Anak itu menangis" Jangan ibu, kasihanilah dia! Dia masih anak-anak, sama sepertiku! Dia tidak tau apa-apa!"

"Maaf, Nak! Kutuk sudah dilepas dan tidak bisa ditarik kembali! Ini jadi peringatan supaya semua orang tidak pernah merendahkan orang lain apapun pekerjaannya!"

Aku takut!

Bagaimana jika kutuk itu terjadi?

Saat aku besar mungkin?

Aku tak berani menceritakan pada siapapun. Karena aku terlahir dari keluarga yang berada, tidak susah bagiku untuk punya banyak teman. Tetapi karena orang tua yang sibuk bekerja, akhirnya baku pun terjerumus dalam pergaulan buruk.

Sejak remaja aku sudah biasa dengan pesta seks dan narkoba. Padahal orang tuaku itu pejabat terkenal di kotaku. Keadaanku begini langsung ditanggapi oleh keluarga dengan membuat konspirasi. Ada polisi yang berpangkat tapi didesak menikah karena umur. Jadi momen langka ini dimanfaatkan dengan baik oleh orang tuaku. Padahal menurut pengakuan polisi ini, dia punya tunangan anak SMA, tapi orang tuanya tidak setuju karena gadis itu masih sangat muda. Ia berumur 17 tahun saat itu.

Saatnya aku melepaskan Dani untuk meraih kebahagiaannya. Aku tau dia bakal mencari Rika. Ya, pacar SMA dan yang akan selalu ada dihatinya.

Jadi gimana? Udah terjawab kan kenapa pak polisi bisa bayar tarif lebih? Dia disuruh bininya mengejar kebahagiaan! Apa ada ya kasus beginian? Atau aku sebagai author yang berlebihan membuat cerita fiksi ini?

Semoga kalian suka ya?

Love you all

PELACURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang