PPI 4*

26.8K 1.6K 30
                                    

ALWAYS
































Klik tanda bintang sebelum baca...
































Happy Reading


























* Sorry for typo.


🐙🐙🐙


Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, James dan Nadine baru saja selesai menata serta membersihkan rumah mereka.

"Sebaiknya kau mandi saja dulu," titah James melihat Nadine yang duduk berselonjor kaki diruang tamu kecil mereka.

Nadine masih mencoba mengatur nafasnya karena ini pertama kali baginya melakukan pekerjaan rumah. Banyak bulir keringat jatuh diwajah serta tubuhnya. "Heum... aku mandi dulu," jawab Nadine tak membantah, ia berdiri pelan menuju kamar untuk mandi.

James masuk kedapur dan mulai melakukan lagi pekerjaan yang memang sepertinya belum selesai.

Hampir setengah jam Nadine mandi lalu ia memegang perutnya. "Lapar," gumamnya.

Tak lama Nadine mencium bau wangi dari arah luar kamar. Tergesa Nadine keluar kamar mencari sumber wangi makanan yang ia cium. Tiba dipintu dapur ia kembali dibuat terperangah untuk ketiga kalinya hari ini.

Nadine melihat James sedang memasak menggunakan celemek dengan bertelanjang dada. James terlihat sangat tampan dimatanya bahkan Nadine hampir lupa mengedipkan matanya memandang James.

Satu hal lagi yang membuat Nadine terperangah adalah kelihaian James dalam menggunakan alat masak serta memasak.

Nadine tak menyangka bahwa James pandai memasak.

"Hey... kenapa kau hanya berdiri disitu, ayo kemari, kau pasti lapar, makanlah, aku sudah memasak makan malam kita." Info James setelah meletakkan masakan terakhirnya diatas meja kecil lesehan.

Nadine terkesiap dan langsung mengedipkan matanya berulang kali ingin memastikan apakah yang dilihatnya nyata atau hanya halusinasinya.

"Hey... Nadine!" ulang James memanggil si empunya nama yang tak jua bergerak sedikitpun dari ambang pintu dapur.

Nadine masih berusaha menetralkan detak jantungnya yang ternyata berpacu diluar batas. Ia melangkah pelan kemudian duduk menatap makanan yang tersaji. "Ini-ini kamu yang masak?" tanyanya.

"Iya, makanlah, kau pasti lapar," titah James sambil melepas celemeknya dan berjalan menuju pintu dapur.

"Kau mau kemana? Apa kau tidak makan?" tanya Nadine cepat.

"Aku mau mandi dulu, badanku sangat gerah dan terasa lengket, makan saja duluan," jawab James.

Setelah James memasuki kamar, Nadine dengan cepat mencicipi rasa masakan yang ada satu persatu. "Wuah.. enak..." pujinya dengan wajah berbinar dan tanpa menunggu lagi Nadinepun mengisi piringnya lalu makan dengan sangat lahap.

Keluar dari kamar mandi James sudah menemukan Nadine tertidur di kasur yang tadi siang mereka beli. Tak mau pusing iapun hanya berlalu menuju dapur untuk makan, perutnya sudah berbunyi minta di isi.

James menghela nafas sambil tersenyum melihat ke arah meja makan yang sewaktu ia tinggal masih penuh tapi sekarang hanya tertinggal sepiring nasi dan sedikit sayur. Lauknya sudah habis.

Pengantin Pengganti (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang