PPI 35"

18.2K 774 51
                                    

ALWAYS

















Klik tanda bintang sebelum baca and jangan lupa juga mampir ke work aku yang judulnya Dia Suamiku, aku jamin ceritanya gak kalah menarik sama Pengantin Pengganti. Dan satu lagi aku ingatkan bacalah selagi babnya masih lengkap sebelum aku unpublish beberapa bagian seperti cerita ini.
















Happy Reading.













* Sorry for typo.

🐞🐞🐞

Emma berdecak kesal sesaat setelah menerima telpon dari pengacara kepercayaan Malcom. Pengacara tersebut memberitahukan keinginannya untuk memajukan jadwal pertemuannya dengan James, sang pewaris tunggal seluruh kekayaan Malcom Medina yang merupakan ayah kandung James. Tak sampai disitu sang pengacara juga mengatakan bahwa ada kerabat jauh dari pihak ibu James yang meminta untuk bertemu dengan James membuat Emma semakin gusar.

Waktunya semakin mendesak sementara belum ada tanda apalagi kepastian kapan James bisa berada dirumahnya lagi.

Mark sendiri sudah berusaha mendesak Nadine, ia sudah membayangkan bagaimana kehancuran James jika ia berhasil memisahkan sepupunya itu dari Nadine. Wanita yang diyakini Mark adalah cinta sepupunya itu.

"Gimana perkembangannya Mark?" tanya Emma begitu melihat Mark melintas didepannya.

"Tenang saja Mi, tunggu dua hari lagi dan Mark jamin si pembawa sial itu bakal kembali kerumah ini."

Wajah Emma berbinar mendengarnya dan ia berdiri mendekati sang anak. "Kau yakin?"

"Kapan sih Mi aku gagal? Apalagi soal si pembawa sial itu," bangga Mark pada dirinya sendiri.

Emma akhirnya tersenyum lebar menerima jawaban sang putra kesayangannya.

"Bagus, kau memang anak mami, kebanggaan mami,"

☆☆☆

Hubungan Nadine dan James berjalan seperti biasa tidak nampak adanya perubahan bahkan James sepertinya memperlakukan Nadine lebih mesra semenjak kepulangan wanita itu dari rumah sakit pasca keguguran.

Nadine mempertimbangkan lagi keputusannya pagi ini. Ia tidak tau lagi harus bagaimana. Semuanya nampak baik-baik saja dan ia sepertinya tidak bisa meninggalkan James begitu saja. Harus ada alasan baginya agar ia bisa meninggalkan suami tampannya. Menatap wajah sang suami ketika tidur membuat Nadine memantapkan niatnya. Ia harus segera mengakhirinya. Bagaimanapun caranya Nadine harus melakukan apa yang memang harus ia lakukan.

Hari ini kebetulan hari libur dan dirumah kediaman Olivar tidak ada satupun penghuninya berniat keluar rumah.

Stevan dan Clara menghabiskan waktu mereka dirumah dengan menonton tv bersama sementara James memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya secara total hari ini.

James hanya berbaring dikasur setelah sarapan. Ia bahkan berencana berada diatas kasur seharian mungkin bisa sambil memeluk atau bermanja-manja pada sang istri.

Nadine yang masih saja sibuk dengan pemikirannya berdiri dibalkon kamar sembari memandangi apa yang nampak dimatanya. Ia bingung haruskah ia bicara sekarang atau besok. Nadine sudah semakin didesak oleh Mark untuk segera meninggalkan James dan meminta James untuk kembali ke kediaman keluarga Medina. Rumah dimana suaminya itu dulu tinggal sebelum mereka menikah.

Pengantin Pengganti (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang