PPI 46"

20.2K 881 117
                                    

ALWAYS



















Klik tanda bintang sebelum baca and jangan lupa kasih koment...













Happy Reading.












* Sorry for typo.

🐱🐱🐱

Pagi ini James sengaja menunggu Nadine turun ke ruang makan. Ia ingin sarapan bersama istrinya itu tapi bukan karena ia sudah kembali menjadi James yang dulu hanya saja ia ingin mengatakan sesuatu pada sang istri.

Nadine terbangun dan melihat sisi ranjang tempat dimana suaminya tidur sudah kosong. Lagi. Ia merasa tidak dihargai sama sekali sebagai istri. Tadi malam ia sudah kembali mengalami penyiksaan oleh suaminya dan pagi ini ia tidak melihat wajah suaminya ketika bangun tidur.

Nadine melenguh menahan rasa sakit akibat perbuatan sang suami. Sekuat tenaga ia berusaha bangun dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi dan James mulai merasa bosan menunggu Nadine. Ia sudah menikmati sarapannya hingga habis.

Nadine turun menuju ruang makan dengan susah payah. Ia merasakan begitu nyeri dibagian vital tubuhnya.

Mata Nadine sedikit berbinar melihat bahwa James ternyata masih ada diruang makan sedang membaca koran. Ia menjadi bersemangat menuju meja makan. Berfikir bahwa James memang menunggunya membuatnya sedikit melupakan rasa sakitnya.

"Kenapa kau lama sekali? Apa kau memang kembali menjadi wanita yang pemalas?" ketus James berujar ketika baru saja Nadine mendudukkan dirinya di sebuah kursi membuat Nadine menatapnya bingung.

"Maaf, aku bangun kesiangan karena..." jawab Nadine berusaha tegar.

"Tidak usah beralasan." Potong James cepat pada ucapan sang istri.

"Tidak. Aku hanya mengatakan kejujuran." Sanggah Nadine mencoba bicara pelan pada James. Ia masih belum mau merusak suasana hatinya yang terlanjur senang karena melihat James masih dimeja makan pagi ini.

"Sudahlah. Tidak perlu diperpanjang." Ucap James akhirnya. "Dengar, aku akan memberitahumu sesuatu jadi dengarkan baik-baik karena kalau tidak aku akan memberi tahukan juga hukumanmu jika kau melupakan salah satu perintahku," tegas James menyambung ucapannya.

Gerakan tangan Nadine yang akan meraih gelas tehnyapun terhenti mendengar ucapan panjang suaminya. Ia jadi memfokuskan pandangannya pada sang suami.

"Apa maksudnya?" tanya Nadine cepat. "Perintah?"

"Pertama, mulai hari ini kau harus menyiapkan semua kebutuhanku,"

"Tidak masalah, aku istrimu jadi itu sudah kewajibanku," sahut Nadine cepat karena ia pikir James mulai mengakuinya lagi sebagai istri.

James tersenyum mendengar ucapan Nadine tapi senyumnya seakan mengejek. "Jangan potong ucapanku dulu." Ucapnya tegas.

Nadine hanya mengangguk.

"Kebutuhanku mulai dari bangun tidur hingga malam saat aku ingin tidur kau harus melayaniku diranjang. Setiap hari kecuali kau berhalangan."

Nadine pelan mencerna ucapan James tapi mendengar kalimat terakhir suaminya itu ia membuka matanya lebar. Setiap malam artinya ia harus siap melayani kebutuhan biologis suaminya. Apa ia akan dijadikan pemuas nafsu mulai sekarang pikirnya.

Pengantin Pengganti (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang