PPI 3*

28K 1.7K 43
                                    

ALWAYS























Klik tanda bintang sebelum baca...




























Happy Reading























* Sorry for typo.

🐤🐦🐤

Usai berbicara dengan sang paman, James memutuskan untuk keluar dari rumah besar itu. Ia ingin bertanggung jawab sepenuhnya pada Nadine, perempuan yang sekarang istrinya.

Nadine berdiri cepat melihat James keluar dari sebuah ruangan.

"Aku akan mengambil barang-barangku, kau tunggu saja disini, hanya sebentar." Ujar James pada Nadine.

"Tidak. Aku akan membantumu," jawab Nadine cepat karena ia sudah sangat bosan duduk diruang tamu terlebih tak ada yang menemaninya.

Sejak James masuk keruang kerja bersama Mieke, Nadine terus duduk diruang tamu seorang diri karena Emma ternyata lebih memilih memasuki kamarnya.

"Aku bisa mengemasi barangku sendiri. Tidak akan lama jadi tunggulah disini," balas James lagi pada ucapan Nadine.

Nadine menggeleng cepat. "Aku tetap akan membantumu," kekeuh Nadine. Terlihat sudah sifat keras kepala Nadine didepan James.

Akhirnya James mengalah dan membawa Nadine kekamarnya. Kamar yang selama ini ia tempati. Kamar teratas dirumah besar tersebut.

Nadine melonggo melihat kamar yang disebut James adalah kamarnya.

Ruangan kecil minim cahaya serta tak ada barang apapun yang terlihat. Bahkan kasurpun tak ada apalagi lemari penyimpan pakaian.

"Kau duduklah disana," tunjuk James pada sudut ruangan dimana ada sebuah bantal duduk serta meja kecil.
Nadine masih berdiri mematung diambang pintu ruangan sempit tersebut.

"Hey... Hey...!" panggil James berusaha membuat Nadine sadar karena sepertinya gadis itu sedang melamun dilihatnya.

"Hah...?!" sontak Nadine menjawab bingung.

"Masuklah, tunggu saja disana," info James mengulang apa yang ia perintah pada Nadine barusan.

Nadine perlahan melangkah masuk, matanya masih berputar memperhatikan ruangan tersebut. "Pantas saja waktu tidur disofa hotel dia seperti tidur dikasur," batin Nadine mengingat bagaimana pulas dan nyamannya James tidur disofa hotel kala itu.

Nadine duduk disudut ruangan masih dengan memperhatikan isi ruangan tersebut. Hanya ada sebuah box yang Nadine lihat isinya adalah pakaian, berbagai tumpukan buku didalam sebuah kardus dan sebuah kardus lagi yang sepertinya tempat pakaian kotor. Ada beberapa lembar pakaian kerja formal tergantung dibelakang pintu ia lihat ketika James meraih pakaian tersebut dan memasukkannya kedalam box pakaian pria itu.

Nadine tanpa sadar menggeleng. "Ini bukan kamar tapi bekas gudang yang ditiduri oleh seorang manusia," gumamnya pelan.

Nadine benar-benar tak menyangka bahwa dirumah sebesar itu tak ada kamar kosong yang layak untuk James.

Nadine bahkan sudah bisa menyimpulkan bagaimana sikap serta perlakuan yang James terima dirumah tersebut.

Nadine pernah beberapa kali kerumah tersebut saat bersama Mark tapi yang ia lihat berbeda sekali dengan keadaan sekarang.

Pengantin Pengganti (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang