PPI 5*

26.6K 1.7K 43
                                    

ALWAYS























Klik tanda bintang sebelum baca and must be comment or if u're not comment, aku bakal up lama...











Happy Reading









* Sorry for typo.


🍒🍒🍒


Tak terasa dua minggu sudah usia pernikahan James dan Nadine. Hingga sekarang masih tak ada perubahan atau kemajuan dalam hubungan rumah tangga mereka.

James sepertinya enggan bicara banyak pada Nadine, terbukti selama ini James hanya akan bicara jika ada yang penting saja atau ia hanya akan membuka mulutnya jika Nadine bertanya, itupun hanya jawaban singkat, padat dan jelas.

Nadine kadang merasa kesal dengan sikap James tapi ia juga tak mau banyak bicara karena jujur saja Nadine belum bisa menerima seutuhnya pernikahannya hingga sekarang.

Jika ditanya maka Nadine akan menjawab bahwa perasaannya masih dimiliki oleh Mark.

Hari ini adalah hari sabtu dan James biasanya akan bekerja setengah hari saja dikantor. Untuk urusan kampus, ia hanya tinggal menyusun skripsinya saja toh judulnya sudah diterima oleh dosen pembimbingnya.

James melihat Nadine sedang berada didalam kamar ketika ia pulang.

Nadine sedang berbaring diatas kasur sambil meringkuk seperti bayi.

James berjalan pelan menuju arah lemari plastik tempat pakaiannya tersimpan.

"Sstt... auw..." James berbalik kearah Nadine ketika mendengar suara rintihan Nadine.

Tadinya James berpikir bahwa Nadine sedang tertidur tapi nyatanya Nadine tengah meringis kesakitan.

"K-kau sudah pulang?" tegur Nadine ketika ia mendongak dan melihat James berdiri melihatnya.

James mengernyit bingung melihat wajah pucat Nadine. "Apa kau sakit?" tanya James singkat.

Nadine menggeleng, "Hanya tamu bulanan biasa," jawab Nadine.

"Tamu bulanan..." desis James bingung karena memang ia tak mengetahui masalah wanita sedikitpun.

"Apa kau bisa menolongku?" tanya Nadine lagi memperhatikan wajah bingung James.

"Tentu."

"Bantu aku kekamar mandi."

James segera membantu Nadine untuk bangun dan memapahnya kekamar mandi.

"James... apa kau masih didepan kamar mandi?" teriak Nadine dari dalam kamar mandi.

"Iya."

"Kau bisa menolongku lagi?"

"Apa?"

"Tolong buka lemari pakaianku bagian bawah dan ambilkan aku... aku..." Nadine ragu mengucapkan keinginannya.

"Apa?!" balas James karena Nadine tak juga menyebutkan permintaannya.

"Ambilkan aku... aku... aku..."

"Aku apa? Cepatlah, aku juga harus kekamar mandi," James mulai tak sabar menunggu kelanjutan ucapan Nadine.

"Shit... kenapa harus minta tolong seperti ini?" umpat Nadine pada dirinya sendiri. "Memalukan."

Pengantin Pengganti (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang